FF/ A P O L O G Y/ iKON-EXO/ pt. 6


New poster APOLOGY

Author : @intanelfs

Tittle : A P O L O G Y

Range : Sad,Romance,School life,Family

Length : Chapter

Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka yang berdasarkan pemikiran murni dari otak saya sendiri,jika kalian menemukan FF dengan cast yang sama,cerita yang sama,itu hanya kebetulan,dan saya minta maaf saya tidak tahu menau mengenai hal itu dan mohon di maklumi, Posted On https: http://exofanfictionindonesia.wordpress.com/

Rating : PG 16-17

Cast :

– Han Jia (OC/readers)

– Byun Baekhyun (EXO)

-Kim Hanbin (IKON)

– Other cast

 

Author NB :    # Happy Reading J

# NeedComment

# JustComment

#Typo Every Where

 

 

Continue reading

FF/ ONESHOOT/ LOVE ME THE SAME/ iKON


DRHB

Love Me The Same

Cast     : Kim Hanbin

             Hwang Hani (OC)

Author : hwanggrey

Genre : Romance

HAPPY READING ^^

~~~

Lagi-lagi dia tidak menghubungiku. Aku hampir dan bahkan sudah lelah menunggunya. Aku berusaha percaya. Tetapi aku khawatir.

‘aku menunggu kabar darimu’

Pesan yang ku kirim tepat 10 menit yang lalu dan belum juga mendapat balasan. Aku sangat khawatir. Dua bulan lagi kamu akan menikah, aku sangat berharap tidak akan terjadi sesuatu.

Ponsel ku bergetar, aku segera mengambilya dan mengecek. Hampir saja aku kegirangan, ku kira itu pesan darinya, tetapi bukan.

Aku mencoba menghubunginya. Telfon nya tersambung, namun tidak diangkat. Apa dia bekerja sampai selarut ini ?

“Kim Hanbin, aku merindukanmu”

Dua minggu sudah dia berada di luar negeri, untuk mengurus perusahaan dan proyek musik yang akan dia produksi nantinya. Dan sudah selama itu juga dia hanya menghubungiku sebanyak lima kali saja. Bagaimana aku tidak khawatir.

Aku sangat berharap dia mengkhawatirkan aku, sama seperti aku mengkhawatir kan nya bahkan lebih.

Dan sekarang sudah jam sebelas malam, semoga saja besok pagi aku menemukan balasan pesan atau panggilan darinya.

Semua terjadi, terkadang situasi menjadi sulit. Aku dan Hanbin beberapa kali berpisah, namun entah pada akhirnya kami selalu saling memaafkan dan kembali bersama lagi. Ketakutan, kuharap tidak akan terjadi lagi yang seperti itu.

Sudah tujuh belas hari, sampai sekarang dan dia masih tidak menghubungiku juga. Aku hanya ingin tau bagaimana keadaan nya. Tidak taukah dia, aku sangat merindukan nya ? Kim Hanbin memang bodoh.

‘aku ingin melihatmu’

‘aku ingin memeluk mu’

‘apa yang kamu lakukan ?’

“aku mengkhawatirkan mu’

Aku sudah tidak sanggup lagi’

‘berikan aku kabarmu!’

‘dimana kamu sebenarnya ?’

‘katakan padaku, apa yang kamu lihat?’

‘setidaknya balas, walau satu kata’

‘waktu berlalu dan segalanya menjadi sulit’

Aku sudah mengirimi beberapa pesan, bahkan banyak pesan. Tetap saja tidak ada balasan dan bahkan tidak dibaca. Hariku terasa semkain tidak nyaman. Beberapa kali aku menolak ajakan temanku untuk pergi bersama.

Dan aku tidak suka pada hobae di kampus, sering sekali mereka bertingkah aneh dan membuatku risih, seakan mencari kesempatan saat aku sedang tidak bersama Hanbin. Aku menjadi semakin gelisah.

“Hani… aku ada titipan untuk mu” panggil Yunhyeong, seniorku. Dia teman sekelas Hanbin dan dia tinggal bersama Hanbin.

“apa itu ?”

“entahlah.. aku juga tidak tau” Yunhyeong memberikan ku sebuah kotak berukuran medium berwarna pastel.

“memangnya dari siapa ?”

“Hanbin… siapa lagi”

Sekilas aku melirik senior ku ini, apa dia barusan bilang ? “ahh iyaa… hanbin bilang kalau kau hanya perlu menunggu sebentar lagi” lanjutnya

“mwo ?!” aku terkejut “dia menghubungimu ?”

“tentu saja, setiap hari. Mengingatkan ku utnuk memberu makan pada anjing kesayangannya”

“Nappeun Jinjjjaaa!!” umpatku

“wae ?”

“dia sama sekali tidak menghubungiku bahkan tidak membalas pesanku”

“astagaaa… anak itu benar benar”

“sudahlah… aku tidak mau menerima ini. Sunbae bawa pulang kembali saja ini, aku tidak memerlukan nya”

“Yaaaa… Hani!! Hwang Hani !!! kau harus membawa ini bersama mu!!”

Aku melangkah menjauh dengan kesal, bahkan aku ingin berteriak dan menangis.

‘kau jahat sekali Kim Hanbin’

Hari ini, tepat hari jadiku dengan Hanbin yang kelima tahun. Dan sejak pagi aku tidak menerima satu pesan pun dari dia. Sekarang sudah mendekati tengah malam. Lebih baik aku tidur, tidak ada gunany terus terusan menggharapkan dia menghubungiku.

Mungkin pernikahanku akan batal. Sudahlah aku ingin istirahat.

Aku membuka mataku, entah kenapa terasa sangat pegal sekali. Padahal aku tidur di kasur yang paling nyaman untukku. Saat akan bangun, aku sempat terkejut melihat sebuah lengan yang memelukku. Aku sangat mengenali lengan ini, dan aroma parfum ini.

Dengan cepat aku membalikkan posisi ku, dan melihat siapa yang ada dibelakangku. Jadi ini benar-benar dia ? disampingku ?

Bagaimana bisa ?

Aku masih saja memandanginya dengan heran.

“maafkan aku” ucapnya tiba-tiba. “sungguh maafkan aku” lanjutnya sekali lagi sambil membuka matanya.

Aku mendorong dan memukul bahu nya. Tidak taukah dia aku sangat kesal padanya.

“aku membencimu!” umpatku padanya

“aku tau, sungguh maafkan aku”

Dia masih saja dengan kalimat kalimat maafnya. Namun aku tidak bisa menahan air mata, dan memukul untuk menghukumnya. Namun perlahan aku melemah, aku sungguh tidak percaya.

“semoga kau tidak meragukan cintaku kepadamu” ucapnya, dia Kim Hanbin. Manusia yang kubenci tetapi aku sangat mencintainya.

“Nappeun!”

Dia hanya tersenyum kemudian memelukku dengan erat. Aku merasakan bibirnya mencium keningku. Akhirnya aku bertemu dengan nya, aku sangat merindukan manusia tidak berperasaan yang satu ini.

“aku sangat mencintaimu, aku mengkhawatirkanmu. Would you love me the same?” tanyaku

“tentu saja, aku tidak akan meragukan cintamu dan kumohon percaya lah padaku. Dan maafkan aku atas kejadian akhir akhir ini”

“Aku takut pernikahan kita akan batal, kau sangat kejam”

“aku bahkan mempercepat pernikahan kita”

“mwo ? apa kau serius ?”

“aku takut wanita sebaik dan berharga seperti dirimu dimiliki oleh orang lain” ucapnya sambil memainkan rambutku “kita akan menikah tepat hari minggu ini”

“aku ingin menangis… kenapa kau tidak memberi kabar padaku apa anjing mu baik baik saja ? bagaimana bisa kau menghubungi Yunhyeong sunbae hanya untuk memberi taunya agar tidak lupa memberi makan peliharaanmu itu, sedangkan kau tidak memberi kabar padaku. Sangat beruntung…”

“..kenapa kau tidak menerima kotak yang aku berikan?”

“untuk apa ?”

“kotak nya ada di meja riasmu… ambil dan bukalah”

Aku mengambilnya dan membukanya. Sepasang sepatu yang sangat cantik, ini benar benar cantik. Sepatu seperti di negeri dongeng. Dan ada sebuah surat juga, aku membuka dan membacanya.

Untuk calon istriku, milikku. Maafkan aku, jarang menghubungimu. Aku memang sangat kejam, kau berhak marah padaku, bahkan kau berhak mengumpat padaku. Tetapi aku tetap mencintaimu. Pakailah sepatu ini dihari pernikahan kita nanti, aku sangat yakin ini sangat cocok denganmu karena kau memang terlahir dengan sempurna. Sehingga aku sangat bersyukur akhirnya bisa meminangmu dan memilikimu seutuhnya. Teruslah seperti ini, aku menjadi pria yang sangat beruntung bisa mendapatkanmu. Aku sangat mencintamu, sayang.

Beberapa tetes air mataku pun mengalir. Aku melihat kearah Hanbin. Dia memelukku dari belakang dan menyandarkan dagunya pada bahu kiriku.

“Saranghae Hwang Hani” ucapnya sambil mengecup pipiku.

“aku tidak tau harus berkata apa, aku juga mencintaimu Kim Hanbin”

“bukanya aku sengaja tidak menghubungimu, aku selalu ingin membalas pesan mu dan mendengarkan suaramu. Aku sangat sibuk, dan beberapa kali aku meninggalkan ponsel ku di hotel. Yang menghubungi Yunhyeong itu adalah managerku. Jadi maafkan aku”

“sudahlah… tidak perlu membahasnya lagi sekarang, aku memaafkanmu”

Hanbin tersenyum dengan tampan tepat didepanku, aku merasakan degupan jantungku yang sangat cepat.

“aku jadi ingin cepat menikah denganmu” godanya.

“jangan menggodaku… pffftttt…”

Tak lama pun hanbin menggelitikiku. Kami pun tertawa bersama, aku sangat merindukan moment yang seperti ini. Aku tidak sabar menantikan menjadi seorang Ny. Kim. Mendampingi pria ini sampai akhir hayatku.

-END-

How was it ? give me your comment readers ^^

Continue reading

FF/ A P O L O G Y/ iKON-EXO/ pt. 5


New poster APOLOGY

Author : @intanelfs

Tittle : A P O L O G Y

Range : Sad,Romance,School life,Family

Length : Chapter

Disclaimer : Cerita ini hanya fiktif belaka yang berdasarkan pemikiran murni dari otak saya sendiri,jika kalian menemukan FF dengan cast yang sama,cerita yang sama,itu hanya kebetulan,dan saya minta maaf saya tidak tahu menau mengenai hal itu dan mohon di maklumi, Posted On https://fanfictionside.wordpress.com/

Rating : PG 16-17

Cast :

– Han Jia (OC/readers)

– Byun Baekhyun (EXO)

-Kim Hanbin (IKON)

– Other cast

 

Author NB :    # Happy Reading J

# NeedComment

# JustComment

#Typo Every Where

Continue reading

FF/ ONESHOOT/ YOU ARE MY TYPE/ iKON


szrhges
Cast : Goo Junhoe
          Lee Haneul (OC)
          Kim Jinhwan
          Hwang Seulbi (OC)
          And other cast find by yourself
Genre : Romance, Comedy, School life
Author : hwanggrey ‘author freelance’
 
— cuap cuap dulu heheheh … udah sekian lama ngga nulis akhirnya nulis lagi :v yaudah lah gtu aja hehehe .. happy reading yaaw —
“Yaaa!!” Teriakan Haneul terdengar jelas pada laki-laki yang bersantai sambil memejamkan matanya dibawah pohon rindang halaman kampus
Langkahnya perlahan mendekati laki-laki itu “yaa! Goo June! Apa yang kau lakukan disini huhh ??” Tangan nya meraih earphone sehingga yang dipanggil pun sadar
“Yaaaa….!!!” Ucapnya
“Mwooo??!” 
“Kembalikan…”
“Yaaa.. Goo June , dengarkan aku.. Jika kau terus terusan malas seperti ini, bagaimana kau bisa lulus huhhh ?? Apa kau ingin menjadi mahasiswa abadi ??!”
“Aku hanya bersantai, bukan bermalas malasan .. Sudah , kembalikan earphone ku”
“Shireo…!!” Haneul memasukan earphone June ke tas nya.. June hanya mendengus
“Apa kau kesini hanya untuk menggangguku ??” 
Haneul mengeluarkan beberapa buku tulis dan duduk didepan June
“Ohh yaampun .. Kau ingin memberi ku tugas lagi ? Yaa… Kenapa kau tega sekali padakuuu ??” Lanjut June
“Ani … aku meminjamkan catatan ku untuk mu, seminggu yang lalu kau tidak masuk selama 4hari.. Banyak sekali yang harus dipelajari, aku tau kau sangat malas jadi ….”
“Sssstt.. Tunggu , kenapa kau tibatiba sebaik ini padaku ?” Tanya June dengan curiga “kau menyukaikuuu ??”
“Yaaa!!”
“Kkamjakkiyaa.. Eihhh.. Tak perlu berteriak”
“Sudahlah… Aku menyesal berbuat baik padamu..” 
Haneul mengemasi buku bukunya dan memasukan nya kembali 
“Hajima hajimaaa… Yaaa… Aku akan membacanyaaa …” Ucap June sambil memelas 
“Kau tidak pernah serius”
“Kali ini aku serius”
Haneul masih menatap June dengan kecurigaan “kau tidak percaya padaku ?” Tanya June
“Ani…”
“Haneul-aaaahh…” Rengek June
“Buat aku percaya padamu…” 
June terdiam sebentar , 
“Aaahh… Pada pelajaran seni nanti aku akan berkelompok dengan mu” 
“Itu tidak terlalu menguntungkan ku,.. Aku juga bisa bekerja sama dengan Seulbi”
“Haneul-aaahh kumohooonnn”
Haneul mendengus , raut wajah June terlihat seperti kucing yang memelas ingin diberi makan
“Ahh… Baiklah baiklah…” Haneul mengeluarkan buku bukunya tadi “berjanjilah padaku tidak membolos pelajaran etika lagi, jika nilai etikamu C maka kau akan di scors June-yaa” lanjut Haneul
“Ohh… Arraseo .. Gomawo , selalu mengingatkan ku”
“Aku pergi dulu…”
——
‘Yeoboseo?’
‘Ohh.. Haneul-ahh, temui aku di kaffe biasanya’
‘Ada apa ?’
‘Ada sesuatu ingin kubicarakan padamu’
‘Ohh arrasseo’
“June-yaa.. Kau pulang saja dulu , aku ada urusan” 
Haneul mengemasi barang nya setelah mengerjakam tugas bersama June di perpustakaan , sedangkan June terfokus pada games yang dimainkan nya
Haneul lagi-lagi hanya bisa menghela nafas… Dia berdiri daj meninggalkan June , beberapa detik kemudian June tersadar dan segera menyusul Haneul
“Kau pergi kemana?”
“Kaffe”
“Hanbin menelfonmu?”
Haneul meregangkan otot otot pundaknya “hmmm”
“Kalau begitu aku pulang dulu”
“Ckck dasar!”
—-
“Ada apa ?” Tanya Haneul memulai pembicaraan
“Aku ingin minta maaf” jawab Hanbin, sambil memegang jari Haneul
Haneul menjauhkan tangan nya dari jangkauan Hanbin
“Untuk apa ?” 
“Aku sangat menyesal”
“Kau ingin aku datang kesini untuk membahas ini ?” 
“Dengarkan aku dulu Haneul-ahh” 
“Hanbin-ah…” Haneul mendorong kotak kecil yang tadinya Hanbin berikan padanya “aku tidak bisa… Lakukanlah kegiatan yang membuatmu melupakan tentang kita”
Haneul berdiri dari tempat duduk nya
“Ah.. Terimakasih sudah mentraktirku, lain kali biar aku yang traktir”

Haneul berjalan perlahan , entah bagaimana bisa hubungan nya dengan Hanbin berakhir begitu saja hanya karena salah paham.
‘Yaa eodiseo ? Kenapa belum pulang ?’
‘Apa pedulimu ?’
‘Aku dirumah mu… Cepat pulang, jangan biarkan aku membeku diluar sini’
‘Kau kan tau password rumahku, kau bodoh atau—‘
‘Arrasseo arraseo .. Ahh , belikan aku hot chocolate yaa… Aaahh disini sangat dingin’
“Yaa.. Yaaa yaaaa!!!”
“Kenapa sifatnya sejak kecil tidak pernah berubaaahh?” Batin Haneul
—-
“Kau sudah datang? Kenapa tidak memencet bel dulu?”
“Yaa goo June , ini rumah ku.. Jadi buat apa aku permisi dirumah ku sendiri?”
“Ahhh kau benar” June melanjutkan acara menonton tv nya “ahh..hot chocolate ku.. manaaaa?”
“Aku punya susu coklat didalam kulkas , ambil dan hangatkan sendiri.. Aku lelah , aku mau tidur”
June pergi kedapur dan mengambil susu coklatnya dan menuangkan nya.
June berjalan menuju kamar Haneul 
“Yaa kau kenapa ?” Tanya nya .. Seakan June berbicara pada pintu , karena kamar Haneul yang tertutup rapat
“Lelah” jawab Haneul dengan suara parau
“Aku sedang memesan tteoppokki , kau tidak ingin makan bersama ku ?”
“Ani … Aku sangat lelahhh”
“Yaaa sudahlah kalau begitu”
—-

Pagi ini June terbangun diatas sofa dan selimut volcadot yang cukup hangat sehingga saat dia tertidur tidak merasa kedinginan. Dia melirik jam tangan miliknya ‘masih sangat pagi’ batinya
Ia melirik pintu kamar Haneul yang sedikit terbuka. Sisa makanan diatas meja pun sudah hilang entah kemana. ‘Dia pasti akan mengomeliku lagi’ batinya
June memasang headset nya mengingat earphone nya masih disita oleh Haneul dan kembali melanjutkan tidurnya.
Kring kring kring
Alarm milik Haneul berbunyi , tapi Haneul tidak terbangun . June yang merasa terganggu pun menghampiri kamar Haneul dan mematikan alarm nya.
“Yaaa… Alarm mu berbunyi , apa kau masih ingin tidur huh ?”
Haneul tidak menjawab , bahkan posisi tidurnya tidak perpindah sama sekali . June menyentuh pundak Haneul dengan telunjuknya dan mendorong pipi Haneul berusaha untuk membangunkanya.
“Omo!” Setelah memegang pipinya June terkejut
“Yaaa Lee Haneul… Yaaa… Bangunnnn” June menepuk pipi Haneul berkali kali
“Ottokhae ? Ottokhae ?”
‘Seulbi-ah’
‘Oh … Wae ?’
‘Haneul sakit … Ottokhae ?’
‘Mwo ?’ 
‘Panas nya tinggi , aku rasa dia demam’
‘Ohh.. Aku akan kesana, aah iyaa kau bisa mengompres kan ?’
‘Huh? Mengompres ?
‘Yaa… Masa kau tidak tau ck, rendam handuk kecil memakai air , peras lalu tempelkan pada kening Haneul , ahh hidupkan penghangat ruangan nya, selimuti Haneul dan pastikan posisi tidurnya nyaman… 30menit lagi aku akan kesana’
‘Ohh… Ohh arraseo’
June pun menjalankan arahan yang di beritau oleh Seulbi. Mulanya dia bingung air apa yang dia pakai , air dingin atau air panas . akhirnya dia menyampurkan keduanya sehingga airnya hangat. /maygadJune-_-/
June menghidupkan pemanas ruangan dan memakaikan Haneul jaket dan menyelimutinya. 
Dia mengambil kursi didekat meja belajar Haneul dan duduk disamping ranjang Haneul. Karena Haneul tidak bergerak juga sesekali June memeriksa napas nya. Telunjuknya mengulur didepan hidung Haneul dan memastikan dadanya naik turun ‘dia masih hidup…’ Batinya
Berkali kali June menyenggol lengan Haneul agar Haneul terbangun , tapi tidak ada reaksi dari Haneul.
“Na wasseoooo”
June beranjak dari duduknya dan menghampiri Seulbi
“Ohh kau sudah datang…”
“Hmm.. Aku akan mengurus Haneul , kalian siapkan makanan, aku dan Jinan oppa sudah membeli sarapan”
“Gomawo Seulbi-ahh”
“Yaa.. Bagaimana kau bisa menginap disini ? Kau sudah sering menginap disini ?” Tanya Jinan
“Huh ? Aku kan dan Haneul sudah berteman sejak kami lahir”
“Ck… Kau berteman sudah lama , tapi merawat teman sakit saja tidak tau ck…”
“Oppaaaa…..” Teriak Seulbi
Jinan berhenti memakan buburnya 
“Ohh… Waee ?” Balas Jinan dari dapur “kau bisa merapihkan ini semua kan ?” Tanya Jinan pada June
“Mwoo ?? Yaaa hyung…”
“Haneul sudah sadar tapi panas nya tidak turun juga, ottokhae ?” Tanya Seulbi
“Apa semalam kau pergi ?” Tanya Jinan pada Haneul
“O-ooh” jawab Haneul
Jinan memeriksa kening Haneul “apa kau duduk ditaman dan membiarkan dirimu sendiri kedinginan ??”
“N-ne ? Ohh…” Jawab Haneul ragu , bagaimana bisa Jinan tau
“Tidak usah heran.. Kau tau kan apa yang dipelajari dia dikampus” ucap Seulbi
“Ohh hyung kau paranormal” ucap June tibatiba
Mereka bertiga mengabaikan nya
“Yaa goo June kau teman macam apa tidak tau teman nya sedang sakit huh” omel Seulbi
“KemArin dia bilang lelah , aku kira dia baik baik saja dan langsung tidur”
“Kau tidak mengajaknya makan”
“Sudaaaaaaahhh… Tapi dia menolak dan ingin tidur cepat” 
“Sudahlah…”
“Ani.. Kenapa kalian seakan-akan menyalahkan aku ?”
“Geumanhae… Lanjutkan sarapanmu” Seulbi memakaikan jaket pada Haneul kembali “kajja kita kerumah sakit”
3hari kemudian
“Goo junhoe?
Dosen sedang mengabsen satu persatu “dimana goo junhoe? Dia sudah absen 2hari di mata kuliahku”
Haneul mengeluarkan ponselnya dan memberitau June secepatnya ‘yaa pabo! Kalau kau tidak masuk lagi kau akan mendapat C’
“Hadir saaaeemm!!”
Baru saja Haneul mengirimkan pesan, June sudah berada di depan pintu kelas dengan santainya
“Kau berniat untuk mengikuti pelajaran ku atau tidak huhh?”
“Maafkan saya”
“Kemana saja 2hari kau dalam mata kuliahku huh?!”
“Maaf saya tidak bisa menjelaskan, itu masalah pribadi saya”
Suasana kelas menegang.. Pak Jung menatap June dengan tajam seakan akan menusuk June dengan tongkat kecil yang dipegang nya
“Baiklah.. Duduk sana . sekali lagi kau absen atau terlambat jam pelajaran ku. Aku akan memberi mu D”
June membungkuk dan berjalan menuju tempat duduknya di paling pojok kanan belakang. June mengeluarkan ponselnya dan membaca pesan masuk dari Haneul.


Setelah jam kuliah selesai, Haneul bergegas merapikan buku buku nya dan pergi ke perpustakaan. Tapi saat dia melihat June yg tertidur di bangku nya, Haneul hanya berdecak kagum (?) bagaimana bisa manusia malas seperti June diciptakan. Haneul meremas kertas yang tidak terpakai dan akan melemparnya pada June 
“Tidak usah melempariku kertas” June kembali duduk menyender pada kursinya
Haneul segera menyembunyikan kertas gumpalan nya itu
“Mwo ? Kertas apa ? Siapa yg ingin melemparimu?” Tanya Haneul
“Kau” June berdiri dan menghampiri Haneul “kenapa kau tidak melempariku dengan cintamu saja ?” June mengedipkan mata kirinya pada Haneul dan meninggalkan Haneul dikelas
“Mwo??!”
“Kenapa terdengar sangat menggelikan ?”
“Ada apa dengan makhluk itu?”
“Astagaa.. dia benar benar gila” 
Haneul menggerutu sendiri setelah melihat tingkah aneh June “apa apaan matanya itu huh ? Astagahh kurasa dia salah sarapan pagi ini” Haneul langsung bergegas pergi ke perpustakaan

“Ohh Seulbi-ah”
“Haneul-ah kau sudah sembuh ?”
“Hmm… Terima kasih sudah datang waktu itu”
“Eihh… tto tto , kau sudah mengatakan terima kasih berkali kali..”
“Seulbi…” Panggil Jinan dari belakang , Seulbi dan Haneul pun menoleh . Haneul mendengus setelah melihat June disebelah Jinan
“Ohh wae oppa?” Tanya Seulbi
“Ada yang ingin kutanyakan padamu .. Bisa bicara sebentar?”
Seulbi menoleh pada Haneul 
“kka… Aku tau meskipun satu kampus kalian jarang bertemu” ucap Haneul
Seulbi pun tersenyum “ohh.. Geurae” Jinan menghampiri Seulbi dan menggandeng tangan nya
“Ohh Haneul-ah kau sudah sembuh”
“Emm.. Gomawo sunbae” 
“Gwaenchana .. Ahh kami pergi dulu”
“Ohh…”
June yang sedari tadi menyender pada tembok pun berjalan mendekati Haneul
“Wae?” Tanya Haneul langsung
“Hanya ingin …” June menggandeng tangan Haneul seperti Jinan menggandeng tangan Seulbi “… Menggandeng tanganmu seperti ini”
“Kau …” Haneul berdecak heran “.. Ck ada apa dengan dirimu hari ini huh ?” 
“… Apa kau merasa bersalah tidak bisa merawatku saat aku sakit kemArin ?” 
“Yaa.. Aku hanya ingin menggandeng seperti ini .. Memangnya aneh?” Tanya June kesal
“Hhmm ck .. Tapi tidak biasanya kau seperti ini.. Aku jadi heran”
June pun terlihat gugup “sudahlah aku tidak ingin menggandeng mu lagi” 
June melepas gandengan tangan nya
“Kajja kita makan siang” ajak June dan berjalan didepan Haneul
“Ada apa dengan dia? Ckck sangat aneh” Haneul bergumam sendiri dan mengikuti June dari belakang
Berkali kali June melirik ke belakang memastikan kalau Haneul mengikutinya 
“Aishh.. Kau sangat lama..” June menarik lengan Haneul dan menggandeng nya skali lagi “…jangan bicara dan bertanya apapun” ucap June
“Haneul-ah…” Panggil Hanbin tiba tiba lalu menghampiri June dan Haneul , ekor matanya melirik tangan June dan Haneul yang berpegangan
” … Ku dengar , kau sedang sakit”
“Sudah tidak lagi, aku sudah sembuh”
“Kenapa kau tidak memberitau ku ?”
“Apakah harus ?” 
“Setidaknya biarkan aku membantumu saat kau butuh…”
“Dengarkan aku kim Hanbin…” Haneul mengeratkan genggaman tangan nya, June melirik Haneul “…kita berpisah bukan berarti aku menjadi lemah dan selalu membutuhkan mu, aku memiliki orang orang yang ku sayang yang slalu ada denganku”
Hanbin berdecak “ck .. Maksud mu pria ini ? Bukan kah kau sendiri yang bilang kalau–“
“Kalau apa ? Kalau dia kekanakan ? Sudahlah kim Hanbin aku jauh lebih mengenalnya dari pada dirimu”
“Aku ingin kau baik baik saja”
“Aku baik baik saja, jangan khawatirkan aku”
Haneul dan June pergi meninggalkan Hanbin sendiri.
“Huh ? Aku kekanakan ?” June melirik kearah Haneul
“Memang”
“Apa seperti ini kau bilang kekanakan ?” June memegang kedua pundak Haneul dan memeluknya tiba tiba
Haneul terkejut , matanya berkali kali berkedip “…bagaimana?” Tanya June
Haneul melepaskan pelukan nya “aneh.. Yaa.. Ada apa sih dengan dirimu hari ini ? Kenapa kau tiba tiba sok romantis padaku ?”
“Kau sedang jatuh cinta ?”
“Ahh.. Kau mendapatkan uang jajan tambahan ?”
“Atau ..”
“Bisa kau berhenti menerka yang tidak tidak ?” Tanya June dengan serius
“Ohh.. Ohh” Haneul mengusap kedua lengan nya “nada bicara mu membuatku merinding”
“Ah.. Aku tidak bisa melakukan nyaa…” Ucap June tiba tiba , dia mengacak rambutnya sendiri
Tangan Haneul mengulur dan ikut mengacak rambut June 
“Apa yang kau lakukan ?” Tanya June
“Membantumu ?”
“Yaa!!!”
“Mianhhhh….” Teriak Haneul lalu berlari dari June
“Yaa!! Kemari kau” June menyusul Haneul yang berlari
Jelas saja Haneul cepat ditangkap oleh June . June memiliki kaki yang panjang dan dapat berlari cepat
June balik mengacak rambut Haneul , Haneul menggelitiki perut June . terus saja seperti itu, mereka bercanda tanpa memperdulikan siapa yang melihat.
Kali ini June dan Haneul duduk di bangku taman sambil menikmati minuman dan beberapa roti yang mereka beli tadi
“Kau ada masalah dengan Hanbin ?” Tanya June 
“Ani… Kurasa dia saja yang.. Ah sudahlah lupakan” Haneul meminum kembali latte nya “kau sendiri ?”
“Aku ? Memangnya aku kenapa ?”
“Ani .. Kau bersikap manis padaku hari ini , aku sudah menanyakan nya berkali kali..” Haneul menarik tangan June yang sedang menggenggam minumanya dan mencicipinya “kenapa tidak kau jawab?”
“Aku.. Aku hanya ingin menjadi teman yang baik untukmu saja” June mengambil roti yang akan dimakan Haneul
“Sshh ck..” Haneul menyumpal mulut June dengan beberapa potongan roti “perbaiki kehadiran mu selama kuliah, jadi aku bisa jujur jika ditanyai oleh ibumu”
“Yaa!!” June tidak dapat berteriak bahkan untuk berbicara pun tidak bisa karena mulutnya tersumpal dengan roti roti
“Mwoo?! Mwoo ?!” 
“Junhoe sunbaee…” Seorang mahasiswi dengan tampilan feminim dan manis berdiri tepat di depan June “..aku baru saja pergi kesebuah toko dan melihat sebuah syall bagus, ku kira itu cocok jika dipakai oleh sunbae..” June hanya diam melongo sambil memegang kotak sedang berwarna abu abu itu 
“.. O-ohh.. Gomawo Arin-ah” ucap June “.. Ahh geurae .. Aku pergi dulu” ucapnya sambil membungkuk lalu pergi
“Woohh.. ‘Junhoe sunbae’.. Wuahahaha” tawa Haneul “..sunbae macam apa dirimu? Ohh daebak wahaha” 
“Yaa.. Diam kau” June membuka kotak itu dan melihat syall yang cukup tebal dan terlihat bagus “untuk apa dia memberiku ini ? Apa aku terlihat seperti gelandangan yang kedinginan ?” Tanya June
“Mwo?! Hahaha … Pasti dia menyukaimuu, ahh aku lupa kalau kau makhluk yang tidak peka”ucap Haneul sambil menepuk nepuk pundak June
Haneul sedang berjalan melewati lobby kampus sambil memeriksa kembali catatanya, dia tampak serius, headset nya hanya dipakai sebelah ditelingga kirinya
“Eonnie!!” Panggil seseorang dari belakang Haneul . Haneul berhenti dan menoleh kebelakang
“Apa kau memanggilku ?” Tanya Haneul
Orang itu adalah gadis yang menemui junhoe disaat itu ‘Arin’
“Hmm.. Bolehkan aku memanggil mu eonnie ?” Tanya dia dengan logat yang ‘manis’
Haneul melepas headsetnya dan memasukan buku catatan nya
“Yaa… Boleh…saja sih , tapi ada apa yaa kau memanggilku ?” Tanya Haneul penuh kecurigaan
“Ani… Hanya saja , eonnie sangat dekat dengan junhoe sunbae, aku rasa ini aneh , aku merasa sangat iri melihat kedekatan kalian–“
“Kau menyukainya ?” Pertanyaan Haneul membuat Arin berhenti bicara dan menatapnya diam, Haneul menghela nafas “aku memang sangat dekat dengan junhoe, kalau kau menyukainya silahkan saja, aku tidak akan mengganggu mu untuk mendekatinya” ucap Haneul
“Benarkah ?” Tanya Arin dengan antusias
Haneul hanya tersenyum 
“Kalau begitu .. Apa eonnie mau membantuku agar bisa lebih dekat dengan junhoe sunbae ?”
Haneul terkejut “huh ?” Haneul melirik ke sekitar menandakan kalau dia kebingungan “hmm bagaimana yaa.. Kau tau.. June itu orang nya bukan tipe orang yang mau dijodohkan, dia akan jatuh cinta dengan sendirinya kalau orang itu menarik dihadapan nya.. Jadi aku rasa aku tidak bisa…” Ucap Haneul dengan nada menyesal
Arin terlihat menghela nafasnya tanda kalau dia juga kecewa “Kalau begitu… apa eonnie mau membantuku untuk mencari tau seperti apa tipe yang disukai junhoe sunbae ?”
“Mungkin kalau yang itu aku bisa…” Haneul menepuk pundak Arin “akan kuusahakan untuk membantumu”
“Jinjja ? Gomawo eonniee…” Arin memegang kedua tangan Haneul dan tersenyum senang
‘June-ya kau dimana?’
‘Dikantin.. Ada apa?’
‘Kau sudah menyelesaikan lirik mu apa belum huh ?’
‘Ini sambil ku kerjakan’
‘Baguslah… Aku akan kesana’
“Na wasseoooooo….” Haneul datang tepat dikursi depan June
“Pesan sendiri jangan meminta punyaku…” Ucap June dengan serius
“Aiguuuuu… Aku memiliki teman yang sangat pelit ck.. Tanpa kau bilang pun aku sudah memesan sendiri” Haneul melirik June yang sedang mencoret coret bukunya “kau sedang serius mengerjakan nya ?”
“Kau bisa lihat sendiri kan..”
Haneul hanya berdecak dan menghela nafas bagaimana perempuan secantik Arin bisa jatuh cinta pada manusia kaku seperti June
Tak lama kemudian pesanan Haneul pun datang … Sepenglihatan Haneul yang dilakukan June hanyalah menulis lalu mencoret kembali menulis lalu mencoretnya lagi “kenapa menulis lirik susah seperti ini ?” Geram June
Haneul hanya meliriknya aneh “yaa Haneul-ah… Apa lirikmu sudah selesai ?”
Haneul menyeruput mienya “hampir, wae ?” 
“Bisa kau bantu aku ?”
Haneul menghentikan kegiatan makanya “apa ? Bantu seperti apa ?”
“Berikan aku imajinasi yang bagus”
“Yaa.. Kau terlalu banyak tidur sehingga tidak dapat berimajinasi.. Kerjakan sendiri”
“Aku akan membelikan mu moccha float..”
“Itu tidak mempan goo June, aku bisa membelinya sendiri”
“Ayoolaaah Haneul-aaaahh”
Haneul menyerah dengan rengekan June yang menggelikan itu , Haneul merebut buku dan menulis beberapa kata disana 
“Apa ini ?” Tanya June terhadap tulisan Haneul
“Itu tema yang aku pilihkan untuk isi dari lirikmu nanti.. Kau harus mempunyai satu tema dimana kau bisa fokus pada lirikmu nanti”
“Lalu ?”
“Ohh gooJuneee… Tentukan tema mu dan pikirkan tentang apa saja yang berkaitan”
“Baiklah akan kucoba…” June kembali menulis kata perkata yang dirangkai menjadi kalimat.. Dan Haneul melanjutkan acara makanya
Sesaat kemudian ada pesan masuk pada ponsel Haneul
— eonnie.. Ini aku, Arin. Bagaimana ? Apa eonnie sudah tau tipe gadis yang disukai June sunbae ?” —
‘Dia mendapat nomerku darimana ?’ Batin Haneul
— akan kutanyakan padanya nanti, dia sedang sibuk mengerjakan tugasnya —
“June-yaa…” Panggil Haneul
“Hmmm ..?” June masih terfokus pada bukunya
“Seperti apa wanita yang memungkinkan untuk mu jatuh cinta ?”
June menghentikan gerakan pena nya dan menatap Haneul
“Kenapa kau tiba tiba bertanya ?” 
Haneul menyeruput minumanya
“Ani.. Kan kalau kau menulis lirik tentang wanita idelmu, kurasa itu dapat menjadi salah satu pilihan–“
“Ahh kau benar!”
June kembali menulis liriknya, Haneul hanya tertawa geli melihatnya
­­­­—–
Hari hari pun berlalu, penilaian untuk mata kuliah tambahan (menulis lirik dan menyanyikanya) sudah berlalu. June dan Haneul sama sama mendapatkan B+ , dan Arin pun berhasil dekat dengan June , walaupun June belum menampakan hal hal ketertarikan pada Arin. Sedangkan Haneul dia sedang terfokus pada list liburan nya kali ini. Dia berniat akan keliling eropa bersama Seulbi, mereka berdua sudah merencanakan nya sejak libur musim panas lalu.
Haneul sedang menunggu Seulbi di dalam caffe dimana mereka biasa bertemu, tapi bukan sosok Seulbi yang datang namun ‘Kim Hanbin’
“Kau disini ?” Tanya Hanbin basa basi
“Kau dapat melihat dengan jelas” jawab Haneul
“Apa yang kau lakukan disini ?”
“Menunggu seseorang” Haneul mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Seulbi agar datang lebih cepat
“apa orang itu goo junhoe ?” Tanya Hanbin
Tling …
Pintu caffe terbuka, sosok tegap dengan blezer panjang berwarna coklat melambaikan tangan nya pada Haneul. Haneul hanya bisa melongo dan terdiam ‘kenapa .. Bisaaa … ?’ Batin nya
“Jadi benar kau menunggunya” ucap Hanbin, namun dia tak lekas pergi juga dari kursinya
“Sudah menunggu lama ?” Tanya June pada Haneul 
“Uhh-huh??” Haneul tampak bingung dengan situasi, dia mengecek pesan yang dikirimnya melihat apa benar dia mengirim pada Seulbi . dan benar saja dia mengirimkan pesan pada orang yang bernama ‘JU-NE’ pada ponselnya “ani … Baru saja..” Jawab Haneul
“Apa aku mengganggu kalian jika aku tetap disini ?” Tanya Hanbin dengan basabasi nya lagi
June melirik Hanbin dengan heran , June menarik kursi dan duduk disebelah Haneul
“Kau sudah memesan ?” Tanya June pada Haneul, Haneul menggeleng “kenapa tidak pergi memesan?” June melanjutkan pertanyaan nya dan membuat Haneul sadar , setidak nya dia bisa pergi memesan dan tidak berbicara dengan Hanbin, akhirnya pun Haneul pergi sebentar untuk memesan.
“Apa kau masih menyukai Haneul ?” Tanya June pada Hanbin
“Sepertinya… Aku masih belum bisa melupakan nya” jawab Hanbin
“Lalu kenapa kau menduakan nya begitu saja dan membuat nya sakit hati?”
“Apa aku harus berbagi cerita denganmu ?”
“June-yaa…” Panggil Seulbi dari depan pintu , Seulbi menghampiri June dan di susul Jinan di belakangnya
“Kau .. Kenapa kau disini ?” Tanya Seulbi pada Hanbin
“Memangnya aku tidak boleh datang kesini ?” 
“Sshh.. Ckck terserah kau lah.. Dimana Haneul ?” 
“Sedang memesan” ucap June 
“Ohh hyung!!” Seulbi menoleh kearah Hanbin dan Jinan bergantian
“Hanbin-ah” ucap Jinan
“Kalian-saling-kenal?” Tanya Seulbi 
“Hanbin teman ku di tempat kursus”
“Tapi oppa tidak pernah bercerita kalau oppa berteman dengan dia”
“Jadi ini kekasihmu hyung?”
Jinan memandang Seulbi “hmm” jawabnya 
“Aiguuu… Hyung hahaha .. Dia gadis SMP yang pernah aku ceritakan padamu”
“Yaaa!!” Teriak Seulbi “yaa kim Hanbin berhentilah bicara”
“Kau harus sabar menghadapinya hyung” ucap Hanbin pada Jinan .
Sedangkan Jinan dan June hanya bingung melihat sikap keduanya 
“Pergilah .. Kau tidak diundang disini” ucap Seulbi sambil mendorong Hanbin
“Baiklah.. Aku akan pergi, sampaikan salam ku pada Haneul”
“Tidak akan,.. Sudah sana pergi”
Setelah Hanbin pergi , Jinan duduk didepan June dan Seulbi duduk disebelah Jinan . “ahh iyaa aku pergi memesan” ucap Seulbi
“Kau kenapa disini ?” Tanya Jinan pada June
“Aku sedang berada disekitar sini, dan tiba tiba Haneul mengsms ku”
“Apa kalian berpacaran ?”
“Mwo ?” June memainkan tissue kering yang tersedia diatas meja “apa menurut hyung itu mungkin?”
“Mungkin saja bila kalian sama sama suka”
Tak lama kemudian Haneul dan Seulbi datang disusul pesanan yang dibawakan pelayan
Baru saja Seulbi duduk dan ingin menyeruput minuman nya “jadi kau mantan kekasih Hanbin ?” Seulbi menoleh kearah Jinan “uh-huhh?”
“Daebaaak… Bagaimana bisa Hanbin memacari kalian berdua ?” Kagum Jinan
“Oppa… Bukan seperti itu” sangkal Seulbi
“Iyaa bukan seperti itu” bela Haneul
“Aishh.. Kim Hanbin sialan” gumam Seulbi 
“Seulbi berpacaran dengan habin saat smp , aku dan Seulbi baru saling kenal saat kami sma” jelas Haneul
“Sudahlah.. Makan saja makan” ucap June, Haneul melirik June dan menyuapinya dengan roti utuh
“Tto tto tto .. Kenapa kau doyan sekali menyumpal mulutku dengan roti ?”
“Oppa percaya padaku kan ?”
Jinan hanya tersenyum “aku hanya menggodamu, aku tidak peduli siapa orang dimasa lalu mu” Jinan mengusap rambut Seulbi
Haneul yang melihat itupun menoleh kearah June sehingga June berhenti memakan steak nya “mwoo?!” Tanya June
“Kau juga tidak ingin mengusap rambutku ?” 
“Ani” June melanjutkan makan nya 
“Kalau begitu biar aku yang mengusap rambutmu” bukanya mengusap tapi memberantakan tatanan rambut June , itu yang dilakukan Haneul. Canda dan tawa menghiasi meja mereka tanpa memperdulikan bahkan melupakan kejadian sebelumnya.
—-
Tiba saat yang ditunggu tunggu Arin. Akhirnya June mengajak nya untuk dinner berdua di weekend ini. Mereka bertemu di restaurant yang sudah mereka sepakati untuk bertemu. 
June sudah tiba lebih dulu, selang 15menit kemudian Arin datang dan tampak cantik. Penampilan nya sangat menggambarkan Arin yang sesungguhnya , bukan Arin yang berubah akhir akhir ini
“Sunbae .. Maaf , sudah menunggu lama ?” Tanya Arin
“Tidak, duduklah… Mau pesan apa ?” Tawar June , June dan Arin membuka buka daftar menu makanan 
Setelah memesan, suasana cukup canggung untuk mereka 
“Ekhmm ..” June berdehem “… Kau terlihat cantik seperti biasanya” ucap June
“N-nee ? Gomawo sunbae” 
“Apa rencana mu setelah ini ?”
“Maksud sunbae ?”
“Liburan semester kali ini…”
“Aahh… Aku belum menentukan akan kemana, bagaimana dengan sunbae ?”
“Aku ? Aku rasa akan menyusul seseorang atau pergi bersamanya” ucap June , Arin tersipu malu
Pesanan mereka pun datang .. Mereka makan bersama dan suasana tidak secanggung awal tadi
“Sunbaee…”
“Hmmm…?”
“Boleh aku memanggil sunbae oppa ?”
June berhenti memotong steak nya dan melihat Arin 
“Oppa ?” June tersenyum “tentu saja”
Arin tersenyum dan melanjutkan makan nya 
“Arin-ah…” June melihat ke arah Arin lagi “ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu…”
“Mwonde ?
 
 
Haneul sedang memakan kripik kentang nya, dia menunggu June pulang. Haneul berada dirumah June sejak tadi sore. Karena ada beberapa bagian rumah Haneul yang harus direnovasi memakan 3-4 hari , jadi selama itu Haneul berada di rumah June.
“Kurasa malam ini berhasil..” Gumam Haneul, dia mengetik pesan dan mengirimkan nya pada June ‘yaa.. Bawakan aku tteopokki, jangan protess!’
Selang beberapa menit kemudian ponsel Haneul berbunyi ‘Arin’
Arin menelfon Haneul
“Ohh.. Arin-ahh, bagaimanaa ? Apa yang kau lakukan dengan June?”
“Gomawo eonnie … Gomawo” 
“Ohh ? Kalian … Jinjja ? Chukhae”
“Hmmm… Chukhae juga untukmu eonnie”
“Mwo ? Kenapa untuk ku?”
“Ahh eonnie .. Aku tutup dulu telfon nya”
“Ohh…”
“Aaasssaaaaa…. Goo June kau harus mentraktirku seminggu ini”
Haneul memindah channel tv dengan penuh semangat dan memakan kripik nya. 
Tling
Suara pintu terbuka, June datang dan membawa tteopokki pesanan Haneul
Haneul berdiri dari posisi nyaman nya “kau pulang ?…” Haneul menghampiri June yang berjalan ke arah dapur “… Waahh kau benar benar membelikan ku tteopokki.. Gomawoo” Haneul membawa tteopokki nya ke ruang tengah dan memakan nya sambil menonton tv
“Ohh iyaa bagaimana tadi acaramu ?” Tanya Haneul
“Acara apa ? Hanya makan malam biasa” jawab June dan duduk disebelah Haneul
“Cerita cerita .. Apa yang kau lakukan dengan Arin”
June hanya menghela nafas dan menyenderkan dirinya pada sofa empuknya itu
“Tidak ada yang perlu diceritakan” ucap June
“Ayolaaah…” Haneul memakan satu persatu tteopokki nya “aku rasa hari ini Arin sangat bahagia”
“Dia tidak bahagia”
“Maksudmu?” Haneul menoleh ke arah June 
“Aku hanya makan malam dengan dia… Dan mengatakan sesuatu pada dia”
“Sesuatu .. Apa itu apaaaa ?” Haneul meletakan tteopokki nya dan fokus pada June
June menegak kan tubuhnya dan menatap Haneul
“Aku bilang kalau aku suka pada…” June memandang Haneul yang terlihat antusias menanti ceritanya “…dirimu”
Haneul terdiam sejenak
“Heuhhh? Maksud mu?” Tanya Haneul tidak mengerti
“Aku bilang pada Arin kalau aku menyukaimu dan aku minta maaf padanya kalau aku tidak bisa menganggap nya lebih dari hobae atau teman”
“Goo junhoe kau gilaaa!” 
“Aku hanya mengatakan yang sebenarnyaa” bela June
“Kau tidak tau betapa Arin sangat menyukai mu dan mencintaimu!”
“Dan kau tidak pernah tau betapa aku rela menunggumu dan tetap tertarik pada mu jatuh cinta padamu setiap hari.. Kau tidak pernah menyadArinya kaan?! Karena yang kau pikir kan hanya Kim Hanbin sialan itu”
“Aku tidak mengerti maksudmu sungguh” Haneul berdiri dan membelakangi June
 
Flashback
“Arin-ah…” June melihat ke arah Arin lagi “ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu…”
“Mwonde ?”
“Arin-ah aku minta maaf…” Arin menatap June dengan serius 
“Ada apa oppa ? Kenapa kau meminta maaf?”
“Aku tidak bisa suka padamu, aku sangat berterima kasih padamu karena sudah menyukai ku.. Aku tidak berniat untuk menyakitimu, tapi aku minta pengertian mu, kalau perasaan ku tidak bisa dipaksakan”
Arin memandang June, dia memang kecewa tapi dia tidak menampakan rasa kekecewaan nya. Sebaliknya dia tersenyum “tidak apa oppa, aku mengerti..” Arin melanjutkan makan nya “..ahh, oppa.. Siapa gadis beruntung itu ? Yang membuatmu jatuh cinta dan menciptakan lirik lagu seromantis itu”
June menatap Arin “Lee Haneul”
 
 
June berdiri dan menarik lengan Haneul sehingga Haneul melihat ke arahnya
“Apa masih kurang jelas ?” Tanya June “gadis yang aku tulis jelas pada lirik ku adalah dirimu!” Lanjut June
“Mwo? Kenapa ? Bukan kah kau menyukai Arin ? Dia sesuai dengan tipe yang kau maksud”
“Apa kau tidak merasa Arin akhir akhir ini berubah ? Dia sudah tidak memakai dress dan mini skirt lagi, penampilan nya persis sama dengan mu, seakan akan dia ingin menjadi dirimu yang kedua”
“Kau bahkan memperhatikan dia! Kau menyukainya .. Berhentilah bercanda Goo Junhoe!”
“AKU SERIUSSS!” Bentak June “Aku memperhatikan perubahan nya karena itu membuatku bingung! Boleh saja dia memakai sesuatu yang sama sepertimu.. Tapi bagimu Hanya ada SATU Haneul yang aku kenal, dan itu KAU!!”
Haneul tidak tau harus berkata apa lagi dia hanya terdiam dan menatap June, tatapan June terlihat sangat serius tidak terlihat ada kebohongan pada matanya.
“Maafkan aku June-yaa” ucap Haneul
“Aku mencintaimu Lee Haneul” ucap June sambil memegang kedua bahu Haneul
“Aku bingung dengan semua ini.. Sungguh aku tidak pernah menyangka kalau kau seperti ini”
Haneul menunduk dan menggelengkan kepalanya
“Aku benar benar serius Haneul-ah… Aku menyukai mu” ucap June lagi
“Kenapa tidak sejak dulu?” Tanya Haneul
“Maksudmu?” 
Haneul memeluk June dan June membalasnya dengan pelukan eratnya
“Kau memang pria bodoh! Badan mu saja yang tinggi tapi otakmu tidak!” Ucap Haneul dalam pelukan June
“Yaaa…!”
“Aku juga menyukaimu… Kau yang bodoh membuatku bisa berpacaran dengan Hanbin.. Jika saja kau datang pada pesta taun baru saat itu mungkin aku dan Hanbin tidak pernah berpacaran” jelas Haneul sambil memukul mukul punggung June
“Aku datang saat itu… Tapi aku melihatmu berdua dengan Hanbin, jadi aku membuang bunga ku yang tadinya untuk mu…” Jelas June juga “…yaa tapi kalau kau tidak menyukai Hanbin kenapa kau menerimanya?”
Haneul melepas pelukan nya dan menatap June “entah.. Aku hanya bingung saja, aku diam dan dia langsung memakaikan aku cincin”
“Sudahlah.. Aku muak dan tidak mau mendengarnya” ucap June berpura pura marah
“Yaaa.. Kau tidak lucu jika bersikap seperti itu, menggelikan..” Ledek Haneul
“Jadi bagaimana ?” Tanya June
“Apanya?” Haneul berbalik bertanya
“Kita-berpacaran?” 
“Maumu ?”
“Tentu sajaaaaaa…..!!!!”
Haneul tersenyum dan mencubit lengan June, June memegang kedua pipi Haneul dan memandang nya seakan bertanya ‘bagaimana denganmu?’
Haneul menganggukan kepalanya dan tersenyum, June memeluk Haneul
“Assaaaa… Liburan semester ini aku akan ikut dengan mu ke Eropa”
“Mwoo??! Kau tau darimana aku akan ke Eropa?”
“Jinan hyung”
“Ckck.. Hwang Seulbi, anak itu…” Gumam Haneul “…ani, kau tidak boleh mengganggu liburan ku dengan Seulbi”
“Yaaa!! Aku tidak akan membiarkan wanitaku di godai pria Eropa sana , atau justru wanitaku yang menggodaku pria eropa”
“Mwoo ? ‘Wanitaku?’ Itu terdengar menggelikan June”
“Kau memang milikku .. Mulai dari beberapa saat yang lalu” June memeluk Haneul semakin erat “saranghae Haneul-ah” ucap June 
“Nado sa-rang-hae Goo Junhoe” balas Haneul
June mengecup puncak kepala Haneul. setelah itu mereka bercanda dan tertawa bersama.
 
END
gimanaaa ?? baper ngga ?/ehh :v hope you like it readers and wait for my next fanfiction :)) thanksseuuu

Continue reading

FF/ A P O L O G Y/ iKON-EXO/ pt. 4B


New poster APOLOGY.jpg

Author : @intanelfs

Tittle : A P O L O G Y

Range : Sad,Romance,School life,Family

Length : Chapter

Disclaimer : Cerita ini hanya fiktip belaka yang berdasarkan pemikiran murni dari otak saya sendiri,jika kalian memnemukan FF dengan cast yang sama,cerita yang sama,itu hanya kebetulan,dan saya minta maaf saya tidak tahu menau mengenai hal itu dan mohon di maklumi, Posted On https://fanfictionside.wordpress.com/

Rating : PG 16-17

Cast :

– Han Jia (OC/readers)

– Byun Baekhyun (EXO)

-Kim Hanbin (IKON)

– Other cast

 

Author NB :    # Happy Reading J

# NeedComment

# JustComment

#Typo Every Where

Continue reading

FF/ A P O L O G Y/ iKON-EXO/ pt. 2


Poster Apology.jpg

Author : @intanelfs

Tittle : A P O L O G Y

Type : Sad,Romance,School life,Family

Cast :

– Han Jia(OC)

– Byun Baekhyun (EXO)

-Kim Hanbin (IKON)

– Other cast

#MohonDiBaca 🙂

NB:Maaf sebelumnya di chapter pertama saya belum memperkenalkan diri ,sudah sekian lama author hiatus dari dunia perffan karena sibuk kuliah,jadi karena ini awal semester 4 jadi author belum terlalu sibuk dan menyempatkan diri untuk menulis cerita amburadul ini,sedikit bocoran cerita ini sudah sangat jelas terinspirasi dari lagunya apology IKON tapi ini murni dari otak saya sendiri,kenapa author melibatkan baekhyun karena wajah polos bak malaikat itu benar-benar cocok di jadikan dua keperibadian sosok baik dan jahat,dan untuk kim hanbin sediri saya masih bingung apa dia yang akan menjadi pasangan dari cast utama kita lihat saja nanti,dan janagn lupa untuk menambahkan komentar kalian karena itu sebagai salah satu motivator utama ,sebagai semangat hidup untuk melanujutkan cerita ini,sorry typo everywhere 🙂

#NeedComment

#JustComment

#NeedKritikKalian

#TypoEveryWhere

 

 

 

Continue reading

FF/ ONESHOT/ THAT ONE PERSON, YOU/ iKON


qq.jpg
THAT ONE PERSON, YOU
Cast : – Lee Haneul (OC)
– Kim Hanbin
– Kim Jiwon (Bobby)
– Jung Sarang (OC)
Genre : Sad, School life, Friendzone
Author : hwanggrey
 
hai hai~~ 
aku bawa fanfict iKON lagi nih :)) semoga aja suka yaa, aku pake cast iKON :))
happy reading guysss
 
— Hari ketiga, Musim Semi tahun ini. Seakan aku tak pernah lelah untuk menunggumu, untuk melihatku. Yang bisa kulakukan hanyalah diam. Terkadang aku merasa seperti daun-daun yang berguguran dari pohonya karena sudah tidak harus disana. Tapi sekali lagi, aku memandangmu. Aku terikat padamu, bisakah aku mengurangi perasaan ini ? —
—-
“Haneul-ahh…”
“o-ohh…” aku itu menoleh kearah seseorang yang memanggilku, dan seketika aku merasa gugup
“yaaa… aku memanggilmu sedari tadi, kau tau itu ?”
“o-ohh.. mianh Hanbin-ah, aku sedang mendengarkan musik, dan membaca ini” aku menunjukan novel yang sedang kubaca padanya, Hanbin
My Crush…” ucap Hanbin mengeja judul novel yang sedang kubaca “apa itu ? ceritanya tentang apa ? ceritakan padaku” Hanbin duduk mendekat padaku berusaha melihat apa isi novel yang aku baca ini
“y-yyaa… aku akan menceritakan nya nanti jika aku sudah selesai membacanya, sudahlah aku ingin melanjutkannya…” aku mendorong Hanbin pelan, agar dia sedikit menjauh dari posisi yang tidak nyaman ini
“eihhh.. kau ini, bagaimana kalau—“
“Hanbin-ahh…” suara mungil memanggil Hanbin dengan manisnya, sosoknya berada tepat didepanku dan Hanbin “mwohae ?” tanyanya
“ohh.. nae Sarang… kesini kesini, aku sedang mengganggu dia, dia terlalu berkonsentrasi membaca itu” jelas Hanbin sambil menunjuk novelku, lagi. Aku meliriknya “mwoo ??” tanyanya
“ani .. ani, kau lanjutkan saja” aku kembali memasang earphone ku. Walaupun aku memutar lagu-lagu ini, aktifitas mereka lumayan cukup menggangguku, ani… tidak hanya aku namun juga hatiku
Sekilas aku melirik mereka berdua yang sedang bergurau, mereka tampak cocok. Kenapa begitu menyakitkan ?
Aku mengenal Hanbin jauh sebelum dia mengenal Sarang, kekasihnya. Sarang yang mengenalnya baru beberapa bulan bisa akrab dan dekat hingga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Aku, sudah selama 7tahun berteman bersama Hanbin, hanya bisa mengaguminya. Hanbin memiliki pesona yang mungkin hanya aku saja yang dapat merasakanya, karena aku mencintainya.
‘Hanbin-ahh…’ panggilku dalam batin. Hanbin-ah.. kenapa terasa seperti ini ? kenapa aku harus jatuh cinta padamu ? bahkan ketika aku memanggilmu kau tidak akan melihat kearahmu, walaupun itu seratus kali aku memanggilmu.
“Hanbin-ah.. aku pergi ke perpustakaan dulu..” pamitku tanpa menoleh kearah mereka berdua
“Haneul-ahh.. jjakaman..” aku melihat kearah Hanbin
“ada apa ?” tanyaku, aku menunggunya membalas pertanyaanku
“aku ikut!!”
Apa dia bilang ? ikut ?! tidak bisa..
“a-aahh.. mianh Hanbin-ah, tapi aku sudah memiliki janji dengan Bobby” dan saat itu juga Bobby lewat didepan kami, aku gugup
“Bobby…” panggil Hanbin “aku ikut dengan kalian ke perpustakaan yaa..” Bobby memandang Hanbin bingung, Sarang berdiri dari duduknya. Mati aku, aku memberi kode agar Bobby mengikuti ‘permainan’ bodoh ini.
“huhhh …?” tanya Bobby heran, dia melirik kearah ku dan Hanbin secara bergantian, aku menatap Bobby cemas dengan harapan dia dapat mengerti maksudku “ahh… kalau kau mau ikut, bagaimana kalau kita bertukar ? kau dengan Haneul dan aku pergi dengan kekasihmu, Sarang” ucap Bobby dengan memamerkan wink nya pada Sarang.
‘Bobby… apa yang kau pikirkan ? kau bodoh atau apa??’ aku menatapnya tajam kali ini, dan dia hanya membalas dengan cengiran bodohnya itu
“yaa… tidak bisa” ucap Hanbin “kalau begitu kita pergi berempat ke perpustakaan” saran Hanbin. Saran yang bodoh, Hanbin
Ayoolah Bobby mengertilah dengan muka memohon dan memelas ini, aku tidak ingin dia ikut denganku.
“ck.. yaa… perpustakaan butuh ketenangan, kau ingin membuat kerusuhan disana dengan adanya kita berempat ?” tanya Bobby
“shireo..” ucap Sarang “shireo… Hanbin-ah.. lagipula aku tidak ingin ke perpustakaan, bagaimana kalau kita ke kantin ? aku belum makan siang” jelas Sarang
“h-huhh ?” Hanbin menatap Sarang “ahh.. kalau begitu aku tidak jadi ikut, maaf mengganggu kalian, kajja nae Sarang” Hanbin menggandeng Sarang dan kemudian pergi
Aku menghela nafas lega
“chaammmm… apa kau selega itu ?” tanya Bobby, aku hanya menangguk “gomawo..” ucapku, aku melihat ke arah Bobby sebentar lalu pergi
“yaa… kau pergi begitu saja ? hanya mengatakan ‘gomawo’ ckck..”
Aku kembali melihat Bobby “ahh… mianh Bobby-ah aku membuatmu sulit, sekali lagi aku minta maaf dan terima kasih”
“bagaimana kalau kita berbincang di Rooftop School ?”
—-
Udara terasa sangat sejuk diatas sini, aku bisa melihat pemandangan sekolah dari sini. Lapangan sepakbola, halaman utama sekolah, kebun semuanya tampak indah.
“ceritakan” ucap Bobby tiba-tiba, merusak suasana saja, tsk
“apa ?”
“kenapa kau menjauh dari Hanbin ?”
“tanpa aku menjelaskannya, kau sudah tau” aku duduk disebelah Bobby, masih memegang novel yang ku baca tadi
“kenapa ?”
Aku mengalihkan pandanganku ke depan, melihat pepohonan hijau yang tumbuh rindang dihalaman sekolahku “saat aku lebih dekat denganya, aku merasa aku akan semakin menyukainya, aku takut dan aku membenci itu”
“seseorang yang penting dalam hidupku, setidaknya aku ada didalam hidupnya dan aku mengenalnya dengan baik, itu membuatku lega” jelasku sekali lagi, aku menoleh kearah Bobby. Pandanganya tertuju lurus kedepan, sama sepertiku tadi
“aku tidak tau harus mengatakan apa” ucapnya, lalu melihat kearahku “kenapa kau tidak menyukaiku saja ??” tanyanya dengan cengiranya yang bodoh
“chiii…” aku mendesis “dwaesseo…”
Bobby tertawa, matanya hanya terlihat segaris. Bagaimana kalau aku meninggalkan dia disini, toh dia memejamkan matanya saat tertawa
“keunde Haneul-ahh…”
“ohh.. ?”
“apa kau akan terus terusan memendam perasaanmu ini pada Hanbin ?”
“huh ??” aku mengerutkan dahi ku, memikirkan apa yang harus ku jawab “eumm… entahlah, aku rasa aku terlalu mencintainya, aku akan melepaskanya walaupun itu membuatku sakit. Meskipun aku melihatnya walaupun dia tidak melihatku, meskipun dia tertawa untuk orang lain padahal aku selalu tersenyum dan tertawa untuknya… aku akan melakukan itu”
“chii… Hanbin sangat beruntung, memiliki orang yang mencintainya sampai seperti itu..” Bobby menepuk-nepuk pelan punggungku, aku hanya tersenyum “yaa… aku ingin ttopokki”
“lalu ??”
“temani aku sepulang sekolah nanti” lagi-lagi dia memamerkan senyumnya dan mata sipitnya
“shireeoo…” seketika ekspresinya berubah menjadi, eung aku tidak dapat menjelaskan, tapi itu menyeramkan sekaligus menggelikan “arra.. arraa… tapi kau yang traktir”
“asssaaaaa… kkalll…” ‘ttopokki.. ohh ttopokki..’ kali ini dia melantunkan nada yang entah apa itu, dengan ttopokki didalam nada-nadanya
“yaa geumanhae..” aku menyenggol lengan Bobby “itu membuatku geli” Bobby bernyanyi semakin keras, dan aku tertawa
—-
Hanbin kembali ke tempat dimana dia mengganggu Haneul tadi. Dia hendak menawarkan Milk Shake favorite Haneul namun nihil, Haneul sudah tidak berada disitu, tapi melihat selembar kertas berwarta Mint yang dilipat dua.
‘Haneul’ gumamnya membaca nama yang ada dikertas itu
“mungkin ini milik Haneul” Hanbin memasukan kertas itu kedalam sakunya dan pergi mencari Haneul. Dia pergi ke perpustakaan.
Dia tidak menemukan Haneul diperpustakaan. “ehh.. yaa, yaa.. apa kau melihat Haneul atau Bobby ?” tanya nya pada siswa lain yang lewat didepanya
“aku rasa mereka pergi ke atap sekolah tadi” jawab siswa itu
“begitukah?” Hanbin tampak berpikir, apa yang mereka lakukan disana “ahh.. kalau begitu terima kasih” Hanbin bergegas pergi keatap sekolah
—-
Haneul membuka novelnya, dia mencari cari kertas yang dia selipkan dinovel itu. Bobby yang melihat Haneul panik pun bertanya “ada apa ?”
“yaa.. bobby-ah apa kau melihat selembar kertas yang dilipat ?” tanya Haneul sambil melihat kesekitarnya, mungkin saja jatuh disekitar situ
“apa itu ? aku tidak melihatnya..” jawab Bobby, Haneul masih terlihat panik “memang apa isinya ? apa itu penting ?”
“yaa…” tiba tiba Haneul menyentak, Bobby terkejut “mwoo ?? mwoo ??” tanya Bobby panik, dia bagun dari duduknya
—-
Hanbin menyenderkan punggungnya pada tembok disamping pintu Rooftop School, dia menghela nafas panjang. Mengatur nafasnya dengan baik, dia mendengar semuanya, percakapan Haneul dan Bobby dari awal. Perasaanya bercampur aduk, dia bingung harus melakukan apa, dia hanya diam dan terus menyimak apa yang dikatakan Bobby dan Haneul.
“bagaimana kalau jatuh ditempat yang tadi ??” Haneul benar benar terlihat panik dan gugup
‘apa yang dimaksud kertas yang kutemukan ini ?’ batin Hanbin. Perlahan dia mengambil kertas yang diambilnya tadi dari sakunya
“memang apa isi dari kertas itu, huhh ?” tanya Bobby ikut membantu Haneul mencari kesekitar Rooftop School
“kertas itu..” ucap Haneul gugup “…tentang, pikiranku dan perasaanku pada Hanbin”
Deg! Dengan perlahan, Hanbin memegang kertas itu dengan kedua tanganya, dan membuka lipatanya.
— My Crush is Mr. B.I —
Aku hanyalah gadis biasa, yang kau kenal sebagai sahabatmu sejak 7tahun yang lalu. Satu satunya yang selama ini menjadi seseorang yang entah sejak kapan selalu berada dipikiranku –Hanbin-. Aku bahagia, melihatmu dengan seseorang yang kau cintai. Tanpa mengurangi rasa suka dan cintaku, aku akan tetap mendukungmu. Tapi bisa kah sesekali kau melihat kearahku ? hanya untuk sekali, dan biarkan aku mengenang itu. Aku tidak akan melepasmu untuk pergi, walaupun itu menyakitiku dan membuatku terlihat bodoh. Seperti halnya aku mencintaimu, aku merasakan sakit, perih, namun tidak berwujud. Meskipun menit dan detikku terasa menyedihkan. Aku akan tetap mencintaimu, Kim Hanbin.
Tangan Hanbin bergetar setelah membaca tulisan yang ada pada kertas itu. Kakinya terasa lemas, mengusap rambutnya sendiri dengan kasar. Hanbin merasa sangat bodoh, tidak dapat mengerti perasaan Haneul, tapi dia juga tidak bisa begitu saja mengabaikan hubunganya dengan Sarang.
“Saranghae Hanbin-ah…” Hanbin menoleh kearah suara itu, Haneul dengan Bobby dibelakangnya, berdiri didepan pintu Rooftop School. Haneul tersenyum dan beberapa tetesan airmatanya yang mengalir.
 
— Fin —

Continue reading