FF/ BOY IN LUV/ BTS-BANGTAN/ pt. 5


Author : raniminnie / @bee_minnie

 

Tittle : Boy In Luv (Chapther 5) 

 

Cast :

– Min Yoon Gi (SUGA)

 

– Song Ji Hyun (You)

 

– Kim Seok Jin (Jin)

 

– ALL BTS Members

 

Rating : Romance, PG-17.

 

Summary :

 

 

 

“ what you want? “

“ YOU “

“ …… “

“ from now, you’re officially mine “

 

tumblr_mv4wqqFrPT1rpigj3o1_500_副本

 

 

Yoongi menonton acara di televisi dengan tenangnya. Bahkan wajahnya sangat terlihat tenang sama sekali tidak memikirkan sosok gadis yang sampai jam 11 ini belum pulang kerumah. Ia memejamkan matanya lalu membanting remote tv ke depan meja didepannya lalu berdiri dengan kesalnya.

“ aissshh! Kenapa dia belum pulang juga! Apa ia lupa dimana rumahnya! Tsk! “ ia menatap jam dinding yang masih terus berdetak dengan sempurna ia mengecek ponselnya dan sama sekali tidak menerima sms atau telpon dari gadis itu. ah, dia lupa, Jihyun bahkan tidak tahu bahwa ia telah menyimpan nomer nya sendiri di ponselnya Jihyun mana mungkin gadis itu menelponnya. Bodohnya dirimu Yoongi…

Akhirnya tanpa sedikit ragu ia menekan tombol 1 dan munculah nama ‘ babo yeoja ‘ dilayarnya. Apa kalian bisa tebak? Yoongi mengganti panggilan cepatnya yang sebelumnya panggilan no.1 itu adalah untuk ‘Eomma-nya’ dan sekarang panggilan no.1 itu berganti menjadi ‘istri-nya’.

Yoongi masih sabar mendengar bunyi ‘tut’ disebrangnya. Ia berdecak kesal ketika ponsel itu tidak diangkat.

“ tsk! Kenapa tidak diangkat, YAH! “ ia memekik pada ponselnya yang entah itu ada artinya atau tidak. Toh Jihyun tidak akan mendengarnya dari sebrang sana. dan akhirnya ia kembali menekan tombol 1. Ia kembali mendengar bunyi ‘tut’ dan kali ini ia berusaha sabar untuk menunggunya.

“ yoboseyo “

“ …….. “

“ …….. “

Yoongi berusaha mencerna siapa suara itu didalam ingatannya.

“ kemana Jihyun!! “

Terdengar disebrang sana suara kekehan yang membuat emosi Yoongi semakin naik.

“ dia sedang bersama ku “

 

Emosi Yoongi naik ke kepala Yoongi mendengar sepatah kalimat dari Jin di sebrang sana.

“ ahh, jadi benar kalian berdua mempunyai suatu hubungan. Mwoya ‘ Cutie Honey Suga’ tsk! “

 

TUT TUT TUT

 

Yoongi memeras ponsel yang berada di tangannya ia sudah sangat emosi mendengar suara Jin tadi. apalagi yang tadi itu adalah Jin menjawab telepon dari ponsel Jihyun. Dan mereka bersama? Tsk! Kenapa Jihyun bisa-bisanya memberikan ponselnya kepada Jin. Awas aja, nanti ia akan mengomeli Jihyun abis-abisan jika ia sudah pulang ke rumah. Ani, bukan ia yang menunggu yeoja itu pulang tapi ia bakal menjemput yeoja itu sekarang juga.

Yoongi melacak GPS ponsel Jihyun untuk mengetahui dimana gadis itu sebenarnya.

“ ga-gangnam Apartement? “ mata Yoongi membulat sempurna dengan cepat ia menyalakan mesin mobilnya dan menuju dimana Jihyun berada.

Gangnam Apartment? Jin Apartement?! Apa yang sebenarnya mereka lakukan dalam apartement Jin? Yoongi benar-benar tidak bisa menahan emosinya sepanjang perjalan ia terus memikirkan hal apa saja yang kemungkinan bisa terjadi didalam satu apartment itu.

Bayangan Yoongi mengarah pada pikiran kotor dan membayangkan bahwa Jin dan Jihyun melakukan hal-hal kotor seperti itu. wajah Yoongi memerah sempurna menahan emosinya. Ia tidak akan memaafkan Jin dan Jihyun jika itu benar terjadi. Dengan cepat Yoongi menginjak gas dengan sangat cepat membuat mobil itu benar-benar melaju diluar batas kecepatan normalnya.

 

*

 

TING TONG! TING TONG! TING TONG!

 

Bunyi bell terdengar tidak sabaran begitu pula dengan seseorang yang membunyikan bell  tersebut. Yoongi menggedor-gedor pintu Apartement Jin dengan keras dan terdengar tidak sabaran. Ia bahkan bukan menggedor pintu itu lagi melainkan meninju pintu itu.

Beberapa menit setelah Yoongi membuat tangannya memar bengkak akibat menggedor pintu Jin akhirnya sang pemilik rumah pun membukakan pintu. Dengan cepat Yoongi menghambur kedalam dan langsung mencengkram kerah kaos Jin dan mendorongnya ke dinding disamping pintu itu.

“ apa yang kau lakukan terhadap Jihyun?!” desak Yoongi dengan mata yang sangat jelas menyiratkan kemarahan “ DIMANA JIHYUN SEKARANG?!! “ sambungnya dengan teriakkan.

Jin memegang tangan Yoongi dan menghempaskannya dengan kasar dari kerahnya itu. ia merapikan sedikit kerah kaosnya yang menjadi longgar akibat cengkraman kuat dari tangan Yoongi itu.

Yoongi berdecak kesal setelah ia sama sekali tidak mendapat jawaban dari Jin. Ia melangkahkan dirinya masuk kedalam rumah Jin itu. menghambur kedalam mencari disetiap ruangan didalam rumah itu.

“ YAH! SONG JI HYUN! EODI-….ga “ Yoongi terdiam menatap gadis yang ia sangat ingin temuinya itu berada didapur dengan apron yang menghiasi tubuh kecilnya itu. gadis itu tengah memasak dengan senangnya, kedua telinga gadis itu tersumbat oleh earphone yang Yoongi yakini gadis itu tengah asik mendengarkan lagu dari ipodnya sambil memasak. Itulah kebiasaan Jihyun jika sedang memasak serius ia sama sekali tidak ingin ada yang mengganggunya jika ia sedang memasak.

Yoongi menghela napasnya lega melihat tidak ada satu pun pakaian Jihyun tersingkap dari tubuh Jihyun. Ia memejamkan matanya merasa bodoh karena emosinya lah yang mengatur dan membuatnya bertindak seperti ini. ia yakin ini semakin membuat Jin melihatnya semakin jelas. Ia tengah memikirkan apa yang akan ia jawab ketika Jin bertanya nanti.

“ ahh! Selesai! Jin! Masakannya sudah sele-..sai.. eoh? Yoon..gi? “ Jihyun menatap sosok didepannya yang tengah melihat sepanjang gerak geriknya sejak tadi. pandangan Jihyun terarah kebelakang Yoongi yang memperlihatkan Jin berdiri dibelakang Yoongi dengan menyandarkan punggungnya pada dinding dan melipat tangannya didada.

“ sejak kapan kau? “ tunjuk Jihyun pada Yoongi. Yoongi melangkahkan kakinya mendekati Jihyun lalu menarik pergelangan tangan Jihyun untuk mengikutinya.

“ kita pulang sekarang “ ucapnya yang menjawab pertanyaan dari wajah Jihyun.

Yoongi mengambil tas Jihyun disofa dan tidak lupa dengan ponselnya. Ditariknya kasar apron yang berada ditubuh Jihyun lalu membuangnya sembarang arah. Setelah itu ia kembali menarik Jihyun pergi namun ketika melewati Jin. Salah satu tangan Jihyun yang lain sudah ditarik oleh Jin.

Yoongi memberhentikan langkahnya ketika mendengar pekikan pelan Jihyun yang merasa sakit kedua tangannya tertarik dari kedua arah.

“ lepaskan! “

“ tidak akan “

“ sshh! Lepas! “

Jin memperlihatkan ‘smirk’ nya lalu mendekati pasangan itu. ia memindahkan tatapannya yang untuk Yoongi beralih ke arah Jihyun. “ kau ada hubungan apa berdua? “

“ eoh? N-nde? “ Jihyun terlihat bingung akan pertanyaan Jin. Ia menoleh kea rah Yoongi agar membantunya untuk menjawab Jin. dan lagi hubungan ini sudah menjadi rahasia bagi mereka dan sekolah. Tidak ada yang tahu hubungan pernikahan mereka kecuali kedua keluarga mereka.

Yoongi yang ditatap melainkan memalingkan wajah membiarkan Jihyun untuk menjawabnya sendiri. Jin kembali menatap Yoongi yang mengalihkan pandangannya lalu tertawa pelan.

“ kalian tinggal bersama. Apakah aku benar? “

Kedua mata terkejut itu menatap Jin dengan cepat membuat Jin kembali melepaskan tawanya yang terdengar seperti kekehan. “ ternyata benar.. “

Jin melepaskan tangan Jihyun lalu melipat tangannya didada menatap kepada Yoongi dan Jihyun.

“ apa kau tidak menyadari saat aku mengikutimu? Malam itu ketika kau datang ke atap tiba-tiba. Aku mengikutimu dan melihat kau membawa Jihyun kerumahnya? Sejak kapan kau mengetahui rumah Jihyun? “ tanya Jin yang terdengar seperti pernyataan yang tepat.

“ setelah menunggu untuk dirimu keluar dari rumah Jihyun. Tetapi kau sama sekali tidak keluar dari rumah itu membuat ku yakin bahwa kau dan Jihyun tinggal bersama. “ Jin menatap lekat Yoongi yang tengah menatap lurus kedepan yang tengah terhanyut didalam pikirannya.

“ sebenarnya apa jenis hubungan kalian ini? pacaran? Tunangan? Menikah? “

“ ahh! Jin sepertinya aku lelah… ahhh.. “ Jihyun berusaha berakting sakit dengan memegang kepalanya dan menarik tangan Yoongi. “ kepala ku sakit. Sepertinya aku akan pulang sekarang. Gomawo untuk hari ini.. ahhh~ ppali aku pusing sekali. Ahh “ Jihyun menarik tangan Yoongi dengan cepat untuk keluar dari rumah Jin segera.

 

Keduanya tengah termenung didalam mobil. Mereka masih diparkiran mobil apartment Jin tepat mereka memasuki mobil kedua insan itu enggan untuk menggerakan tubuhnya bahkan berbicara sepatah kata pun. Keduanya terhanyut kedalam pikiran mereka masing-masing. Memikirkan hal-hal yang akan terjadi kedepan mereka nanti.

Jihyun menghela napasnya lalu menundukan kepalanya memainkan jari-jarinya. Hal itu biasa ia lakukan ketika sedang panik dan nervous. Yoongi menolehkan kepalanya, menatap Jihyun sekilas lalu kembali memalingkan wajahnya kedepan.

“ ottokhae? “

“ …… “

“ Jin sudah mengetahui hubungan kita. Aku takut jika yang lain akan mengetahuinya dan seluruh sekolah pun tahu.. “

Yoongi menoleh ke Jihyun ditatapnya Jihyun lekat-lekat. Jihyun menolehkan kepalanya kearah Yoongi ketika merasa namja itu menatapnya.

“ Jin tidak akan membeberkannya pada siapa pun “ ya, Yoongi yakin seorang Jin bukanlah seorang yang mempunyai mulut enteng untuk membeberkan tentang hubungannya pada siapa pun. Berbeda dengan si mulut besar Jimin.

“ kita pulang, hmm? “ Yoongi memegang tangan Jihyun yang masih dengan sibuk memainkan jari-jarinya untuk menghentikan kegiatan Jihyun itu. Jihyun menganggukkan kepalanya lemah.

Setelah menerima jawaban dari Jihyun akhirnya ia pun menyalakan mesin mobilnya dan menjalankan mobilnya pergi dari perkarangan apartement itu.

 

Jihyun menghempaskan tubuhnya ke Kasur empuk milik Yoongi. Ia memukul-mukul ringan pahanya yang terasa pegal akibat perjalanan tanpa arahnya tadi. Yoongi yang baru saja masuk kedalam kamar segera menghampiri Jihyun lalu melemparkan tas jinjing milik Jihyun tepat diatas perutnya.

“ milikmu.. dan lain kali jangan membiarkan ponselmu terletak sembarangan “ ucapnya sebelum akhirnya Yoongi melemparkan ponsel Jihyun sembarang.

Jihyun mengambil ponselnya dengan cepat lalu memeriksa ponselnya itu. 1 panggilan tidak terjawab.

“ ige mwoya? Cute honey SYUGA!! “ Jihyun memberikan tatapan lasernya kepada Yoongi yang sedang menguap lebar disebrang tempat tidur bersiap ingin membaringkan dirinya ke atas alas empuk itu.

“ wae? tidak suka? “

“ cih! “ dengan gerakan cepat Jihyun mengganti nama kontak Yoongi menjadi ‘ nappeun saram ‘. Jihyun terkikik ketika sudah selesai mengganti nama kontak Yoongi itu membuat sosok disebelahnya yang baru saja menghempaskan tubuhnya di atas kasur menoleh dengan cepat dan merebut ponsel Jihyun dari tangannya.

“ mwoya? Aissh.. setelah ini jangan pernah menggantinya lagi! “ tangan lentik Yoongi mengetik sesuatu diponsel Jihyun. Senyuman lebar terhias di bibir Yoongi membuat Jihyun mengerutkan keningnya. “ ini.. “ Yoongi mengembalikan ponsel Jihyun kepada pemiliknya itu.

Jihyun menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat sedetik kemudian namja itu mulai memejamkan matanya. Ia melihat apa yang diketik Yoongi sebagai nama kontak nya. ‘ beloved husband ‘

 

**

 

Jihyun tengah menerangkan didepan kelas seputar Matematika. Perhatian semua murid terarah pada sosok Jihyun yang tengah serius mendengarkan penjelasannya. Terutama ketujuh namja yang memilih dirinya sendiri untuk membolos, kali ini mereka tengah mendengarkan penjelasan Jihyun.

Taehyung menggaruk belakang kepalanya dengan frustasi. Bisa kalian sadari bahwa warna rambut Taehyung sudah berubah menjadi warna coklat. Ia sudah mengecat rambutnya mengikuti perkataan Jihyun sewaktu itu.

“ yah! Jeon Jungkook kau mengerti? “

Jungkook yang tengah serius mencatat rumus-rumus yang berada dipapan tulis dengan serius pun menolehkan kepalanya. “ eoh.. sedikit? Wae? kau merasa kesulitan? “

Taehyung menganggukkan kepalanya dengan mengerutkan bibirnya lucu. Akhirnya Jungkook pun membantu temannya itu untuk mengerti Matematika. Terlihat Hoseok dan Nam joon yang tengah serius mendengarkan penjelasan Jihyun didepan kelas. Jimin pun juga sebaliknya ia tengah menggigit-gigit pensil agar mengerti rumus-rumus dipapan tulis itu. akhirnya ia pun menyerah dan meletakan kepalanya dimeja lalu mengacak-acak asal rambut hitamnya itu.

Terlihat Yoongi disamping Jimin yang tengah memperhatikan sosok Jihyun dengan lekat. Ia menopang dagunya menatap Jihyun seakan-akan Jihyun adalah porselen yang indah untuk dilihat dengan lekat-lekat. Ia tersentak saat tiba-tiba saja Jimin disampingnya mengerang frustasi dengan rumus-rumus di catatannya itu.

“ mwoya? “

“ hyung! Kau tahu aku benci matematika?! Dan sekarang aku berusaha mengencani matematika tetapi ia malah menolakku mentah-mentah “ ucap Jimin asal yang berusaha menjelaskan hubungan matematika dengan otaknya itu. Yoongi terkekeh pelan mendengar ucapan Jimin.

 

Jin terdiam ditempatnya. Ia terus menatap Jihyun yang berada didepan kelas itu. ia ketukan ujung pensil pada bibirnya seraya berpikir keras. Bukan tentang matematika yang sedang ia pelajarii ini. melainkan kejadian semalam yang terus membuatnya terus berpikir.

Hubungan apa yang Yoongi dan Jihyun jalankan itu. setiap menit ia terus memikirkannya itu bahkan membuat hatinya kembali menjadi panas. Sekarang ia tidak bisa mengelak lagi jika ia benar-benar sudah menyukai Jihyun. Sangat menyukai Jihyun ia akan berusaha keras agar bisa mendapatkan gadis itu walau ia diharuskan perang dengan Yoongi.

 

KRING

 

“ nah anak-anak pelajaran kita tutup untuk sekarang. Selamat siang dan selamat beristirahat~ “ Jihyun tersenyum kepada anak-anak muridnya itu lalu ia membereskan buku-bukunya dan pergi keluar kelas yang diikuti anak-anak yang sudah kelaparan dan ingin segera menempaati meja kosong dikantin.

Jin dengan cepat berdiri lalu pergi mengikuti Jihyun yang sudah dulu keluar kelas. Yoongi yang melihat hal itu dengan segera menarik kursinya dan berlari mengikuti Jin yang tengah mengejar Jihyun saat itu. tidak peduli sudah beberapa kali ia menabrak orang-orang yang tengah berjalan menuju kantin itu.

Yoongi menarik lengan Jin membawanya kesudut koridor loker yang sepi lalu menghempaskan tubuh Jin begitu saja.

“ apa mau mu? “

Jin terkekeh pelan dengan pertanyaan Yoongi ia menyapu lengan blazernya yang baru saja terkena tangan Yoongi dengan tangannya. Yoongi mendesis kesal akan tingkah angkuh Jin yang ia perlihatkan itu.

“ aku ingin kita berperang… untuk mendapatkan Jihyun. “

“ ….. geurae! Ku terima. Jika aku bisa membuat Jihyun bertahan denganku. Ku harap kau segera pergi dari hadapannya dan jangan pernah memunculkan diri lagi dihadapannya! “ Yoongi mendorong bahu Jin dengan kasar untuk memperingatinya.

“ ku terima. Dan sebaliknya.. jika aku berhasil membuat Jihyun jatuh cinta denganku. Kau… harus meninggalkan Jihyun segera. “

“ cih! Tidak akan. Karena aku tidak akan membuat istriku pergi bergitu saja dari pelukanku! “ tegasnya lalu segera pergi dari tempat itu.

Jin terdiam berusaha mencerna kata terakhir yang Yoongi ucapkan itu. “ istri.. ? “

Jin menatap punggung Yoongi yang perlahan menjauh dan menghilang. Sudut bibirnya naik membentuk senyuman miring. “ kita lihat saja .. “

 

***

 

“ ahhh! Saem! Ottokhae?! “ pekik Jimin kesal lalu membuang pensilnya dengan kesal. Jihyun menatap Jimin lalu menghela napas. Mengambil pensil yang Jimin buang itu lalu kembali memberikannya kepada Jimin.

“ kau masih tidak mengerti? “

“ nde.. sudah ku bilang aku bermusuhan dengan matematika saem~~ “

“ jika begitu konsep pikiranmu bagaimana bisa kau mengerti matematika jimin. Pertama kau harus mengubah konsep pikiranmu. “ ucap Jihyun. Taehyung menolehkan kepalanya lalu mendekat Kearah Jihyun.

“ ottae saem? “ tanyanya antusias. Kelima kepala sisanya pun juga menoleh kearah Jihyun. Mereka sekarang tengah berada di studio dance dan belajar bersama dengan Jihyun yang mengajarkan mereka secara private seperti permintaan mereka itu.

“ pertama, kalian mesti buang jauh-jauh yang namanya pikiran ‘ tidak bisa ‘ di otak kalian. Janganlah menjadi pesimis dan jangan langsung mengatakan tidak ketika kalian tidak suka dengan pelajaran itu. berusahalah menerima pelajaran itu walau kalian tidak bisa mengerti pelajaran itu. lakukanlah pendekatan dengan perlahan dengan pelajaran itu. seperti, kalian berusaha mengulang pelajaran yang sudah kalian perlajari tadi dirumah. Terus lah melakukan pendekatan seperti kalian melakukan pendekatan kepada seorang yeoja “ jelas Jihyun panjang lebar.

“ termasuk melakukan pendekatan kepada saem? “ tanya Hoseok seraya merangkulkan tangannya kepundak Jihyun yang langsung dibalas oleh Yoongi yang menepuk dahi Hoseok sehingga lelaki itu terjatuh kebelakang.

“ jangan menggoda saem. Kajja kita lanjut belajar lagi.. “ ujarnya dingin. Hoseok berdesis kesal akan perilaku Yoongi yang berusaha menghentikan acara pendekatannya dengan Jihyun.

Jihyun tertawa pelan lalu menepukkan tangannya untuk memberikan semangat kepada ketujuh namja itu. “ fighting~!! “

 

Jin mendekati Jihyun yang tengah santai di sofa dengan ponselnya.

“ jihyun-ah.. bisa kau jelaskan lagi soal ini padaku? “ Jin duduk tepat disebelah Jihyun lalu memberikan buku catatannya kepada Jihyun.

“ eoh? Ini? soal nomer 5? “

“ eum~ “

Jihyun menganggukkan kepalanya lalu mulai menjelaskan soal itu kepada Jin disampingnya dengan pelan.

Yoongi yang mendengar Jin yang tiba-tiba bersuara pun menolehkan kepalanya kea rah Jin yang duduk sangat dekat dengan Jihyun. Di remasnya pensil yang berada digenggamannya dengan emosi. Jungkook yang berada disampingnya pun menoleh ke Yoongi.

“ hyung? Waeyo? “ tanya Jungkook yang berusaha melihat kemana arah pandang Yoongi itu. Jihyun saem dan Jin hyung?

Tanpa menjawab pertanyaan Jungkook ia pun melangkahkan kakinya kerah Jihyun dan menempatkan bokongnya disamping Jihyun yang lain.

“ ah! Jihyun.. jelaskan aku nomer 3 “ ia melamparkan buku itu tepat diatas buku milik Jin membuat Jihyun menghentikan penjelasannya itu. ia menatap Yoongi dengan kesal.

“ bisakah menunggu sebentar? “ tanya Jihyun lembut.

“ ani! Jelaskan! “

“ yah! Tidak bisakah kau lihat Jihyun sedang menjelaskannya kepadaku? “

“ apa peduliku? Ppali jihyun! Jelaskan soal nomer 3 padaku.. “

“ ani! Lanjutkan penjelasan nomer 5 “

“ yah! Bukankah kau sudah mengerti nomer 5?! “ pekik Yoongi tidak mau kalah. Membuat semua kepala diruangan itu menoleh kepada Yoongi-Jihyun-Jin itu.

“ babo-ya?! Lihatlah! Kau bahkan sudah menjawab nomer 3! “

“ a-aku tidak yakin dengan jawabanku! “

“ tsk! Alasan. Jihyun-ah.. lanjutkan.. “

“ yah! Mwoya! Jihyun periksa jawabanku.. “

“ tsk! “

“ mwo?!! “

“ YAH! BISAKAH KALIAN TIDAK BERTERIAK DITELINGAKU!  “ Pekik Jihyun kesal. Ia membanting kedua buku itu masing-masing kepada sang pemiliknya lalu berdiri dari duduknya dan menghadap ke kedua namja itu. “ DENGAR SEMUANYA! KERJAAN 10 SOAL ITU. JIKA KALIAN SUDAH SELESAI BARU PANGGIL AKU. Aku ingin istirahat sebentar… “ ia menghela napasnya sebelum akhirnya keluar dari studio itu untuk menghirup udara segar diluar.

Ruangan itu tiba-tiba terasa hening. Tidak ada satupun yang berani membuka suara setelah kemarahan Jihyun tadi itu. Yoongi mendesis pelan lalu beranjak dari duduknya tidak ada niatan untuk berbicara dengan Jin. Jin hanya menghela napas lalu kembali berkutat kepada bukunya itu.

Jimin mendekat kearah Jungkook dan Taehyung lalu berbisik seperti tengah menggosipkan kedua Hyung nya itu. “ yah~! Apa kau berpikir sama dengan ku? “

“ mwo? “ tanya Taehyung yang makin mendekatkan diri kepada Jimin dan Jungkook.

“ Yoongi Hyung dan Jin Hyung seperti tengah bertengkar “ lanjut Jimin. Jungkook menoleh kearah Yoongi dan Jin yang sedang berjauh-jauhan. Ia mengetuk-ngetukkan ujung pensil ke bibirnya seperti berpikir.

“ kurasa, kau benar juga. Bukan kah Jin hyung dan Yoongi hyung sangat dekat? “

Taehyung yang penasaran akhirnya mengikuti arah pandang Jimin dan Jungkook yang masih memandangi keduanya itu.

“ yah! Jangan menggosip! Cepat kerjakan soal kalian “ tegur Nam Joon yang membuat 3 namja termuda itu melanjutkan kembali mengerjakan 10 soal matematika itu. Nam Joon menatap Yoongi dan Jin satu persatu.apa benar yang di katakan Jimin? Aku akan menanyakannya kepada Yoongi nanti.

 

Jihyun terduduk dengan 7 buku berada di pangkuannya. Sementara pemilik buku-buku itu tengah menunggu dihadapannya dengan antusias, ingin mengetahui nilai berapa yang akan mereka dapatkan. Jihyun yang tengah mengkoreksi semua pekerjaan namja-namja itu sesekali tersenyum dengan apa yang dijawabnya.

‘ saem~ aku menyerah ‘ 

‘ daripada mengencani matematika. Lebih baik aku mengencani mu – 3 –  ‘

Begitulah kira-kira isi catatan yang Jimin dan Hoseok selipkan di tulisan terakhir lembar jawabannya. Jihyun menutup ketujuh buku itu lalu menghela napas dan memandangi mereka satu persatu.

“ perlu aku sebutkan nilai kalian? “

“ NE! “ serentak mereka yang membuat Jihyun terkekeh.

“ baiklah.. umm Jimin? “

“ e-eoh? Ottae saem? “ tanya Jimin takut-takut. Jihyun tersenyum kepadanya lalu menyodorkan buku catatannya itu.

“ kau benar 4. Kau harus belajar dengan giat lagi. Ara? “

“ hahh~ ne~~ “ jawab Jimin lemas yang langsung dapat tepukan pada bahunya dari Hoseok.

“ Jung Hoseok? “

“ ahh ne saem? “ Hoseok tersenyum lebar.

“ kau benar 3! Tsk! “

“ hahh~ sudah ku bilang saem lebih baik mengencanimu daripada matematika “ ucap Hoseok yang langsung mendapatkan sengatan laser dari kedua pasang mata Yoongi dan Jin. Hoseok mengambil bukunya lalu duduk dengan lemas yang langsung dapat tepukan pada bahunya, dari jimin.

“ Nam Joon. Kau benar 7! Tidak buruk. Tingkatan, ne? “

“ ne, saem “

“ Jungkookie kau sama seperti Nam Joon. Ini~ “

“ gomawo Saem.. “

“ Taehyungie.. kau benar 5. Kau harus belajar dengan giat hm? “

“ hahh~ ne.. “

Jihyun terdiam lalu memberikan dua buku yang tersisa ditangannya masing-masing kepada sang pemiliknya.

“ Jin kau benar 6. Dan kau…. Hahh~ “ Jihyun menghela napasnya menatap Yoongi lemas. “ ottokhae? Kenapa bisa kau hanya benar 2? “

Yoongi dengan acuh tak acuh ia mengangkat bahunya lalu menerima bukunya itu. “ jika begitu kau mesti mengajariku lagi secara private. Aku tidak bisa belajar ramai-ramai seperti ini.. “ jelasnya.

Seluruh mata memandang kearah Yoongi. Terutama mata Jin yang dengan reflek menoleh kearahnya.

“ kau harus membayarku lebih.. “ ucap Jihyun enteng. “ nah, untuk belajarnya kita sudahkan.. kalian belajarlah dengan giat untuk kuis besok “ setelah mengatakan itu Jihyun melangkahkan kakinya keluar dari studio.

Yoongi mengambil tasnya lalu menatap kepada teman-temannya itu.

“ aku pulang duluan.. ingin.. belajar “ Jawabnya yang sedikit memberikan alasannya agar mereka tidak curiga akan pulangnya ia terlebih dahulu. Terkecuali dengan Jin yang tahu kenapa Yoongi pulang secepat itu. setelah berpamitan kepada teman-temannya Yoongi dengan segera menyusul Jihyun yang sudah lebih dulu berjalan menuju halte.

Yoongi sedikit berlari untuk mensejajarkan langkahnya disamping Jihyun. Jihyun menoleh kepada Yoongi lalu kembali memfokuskan pandangannya kepada jalan. Yoongi dengan cuek hanya memasukan tangannya dikantung celananya lalu berjalan disamping Jihyun tangan mengucapkan sepatah kata pun.

Mereka menaiki bus yang sama dan duduk bersebelahan di kursi bus yang terlihat kosong. Yoongi berdeham pelan tanpa menoleh kearah Jihyun. Jihyun menyipitkan mata lalu mulai membuka suaranya.

“ mwo? “

“ hm? Mwoya? “ tanya Yoongi cuek lalu ia menyandarkan punggungnya ke kursi dengan nyaman sementara Jihyun hanya mengangkat bahunya tidak peduli dan ikut menyandarkan bahunya di kursi dan mencoba untuk memejamkan matanya. Sepertinya tidur sebentar akan membuatnya sedikit segar.

Yoongi mengalihkan pandangannya kepada Jihyun yang tiba-tiba tidak ada suaranya sama sekali. “ cih.. “ ia menatap Jihyun tidak percaya. Bagaimana bisa yeoja ini bisa langsung tertidur dalam waktu 5 detik. Untuk meyakinkan dirinya ia melambai-lambaikan tangannya dihadapan wajah Jihyun namun sama sekali tidak ada respon dari gerakan wajahnya.

Yoongi menghela napas lalu kembali mengalihkan padangannya kepada jalan didepannya. Ia terkejut ketika tiba-tiba terdengar suara ketukan dari jendela yang tak lain kening Jihyun dengan mulusnya mencium kaca.

Yoongi menggeserkan kembali kepala Jihyun ke posisi semula. Namun semenit kemudian kepala itu kembali mencium kaca tanpa terbangun sama sekali. Yoongi menghela napas pasrah dengan gerakan cepat ia mendorong kepala Jihyun agar bersandar pada bahunya. Menggantikan bahunya itu sebagaikan bantal untuk kepala Jihyun walau tidak begitu nyaman.

 

“ kenapa kau dengan mudahnya selalu tidur dibahu Jin.. “ bisiknya pelan. Jihyun membuka matanya saat mendengar suara lembut milik Yoongi. Ia berusaha mencerna dengan baik perkataan Yoongi, sedetik kemudian dengan leluasa Jihyun melingkarkan tangannya pada lengan Yoongi dan memeluknya erat. Yoongi tersentak kaget, badannya menegang dan wajahnya bersemu merah. Jihyun semakain menyamankan posisi kepalanya di bahu Yoongi dan kembali melanjutkan tidurnya itu.

Yoongi menatap kepala Jihyun yang bersandar dengan nyaman nya dibahunya. Seulas senyum terlihat di bibir Yoongi, ia menggigit bibir bawahnya semakin menahan senyumannya yang semakin melebar.

15 menit perjalanan yang mereka lewati dengan bus itu. Dengan Jihyun yang masih dengan lelapnya tidur di bahu Yoongi sebagai bantalnya. Yoongi menggerakkan bahunya untuk sekedar membangunkan putrid tidur itu tetapi Jihyun masih enggan untuk membuka matanya membuat Yoongi mendesis kesal.

“ yah! Bangun.. “ ucapnya seraya menggerakkan bahunya keatas dan kebawah.

“ …… “

Yoongi hanya menghela napasnya lalu sedetik kemudian ia memajukan badannya dengan hentakan sehingga kepala Jihyun dengan lolosnya terjatuh dari bahu Yoongi dengan mulus.

“ aisshh.. “ desis Jihyun. Ia sudah terbangun dari tidur cantiknya itu. Ia memegang dahinya yang mencium tepi bangku cukup keras. Yoongi tersenyum tipis lalu berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar bus. Jihyun tersadar bahwa ia sudah sampai di halte dekat rumahnya itu.

Akhirnya dengan kondisi lemas yang baru saja terbangun dari tidur ia mengikuti Yoongi dari belakang. Tepat saat ia sudah turun dari bus, Yoongi dengan cueknya berjalan begitu saja meninggalkan Jihyun dibelakangnya. Jihyun mencibir punggung Yoongi yang kian menjauh. Ia menghentikan langkahnya lalu mengusap-usap kepalanya yang terbentur tadi,

“ aisshh! Namja itu kenapa moodnya bias berubah dengan cepat! Isshh! “

“ YAH! SONG JI HYUN! PPALI! “ teriak Yoongi dengan tidak sabaran membuat Jihyun kembali melangkahkan kakinya mengikuti langkah Yoongi menuju Apartement yang tak jauh dari sana.

Jihyun mempercepat langkahnya untuk masuk ke dalam lift dengan segera dan dengan cepat-cepat menekan tombol ‘close’. Ketika pintu perlahan tertutup tangan Yoongi dengan cepat menahan pintu itu untuk terbuka membuat Jihyun mencibir kesal. Yoongi hanya tersenyum tipis lalu masuk kedalam lift dan bersandar pada tepi lift seraya menatap punggung Jihyun yang berada didepannya.

Tiba-tiba saja ide jahil muncul dikepala Yoongi. Ia melangkahkan kakinya mendekat kepada Jihyun tanpa memperdulikan apapun karena lift ini hanya dihuni mereka berdua. Yoongi melingkarkan lengannya ke pundak Jihyun yang tegap, menyembunyikan wajahnya disela-sela rambut dan lehernya berusaha menikmati aroma perfume vanilla milik Jihyun.

“ aku memelukmu. Seperti kau memeluk ku tadi.. “ bisiknya pelan pada telinga Jihyun. Jihyun hanya terdiam mendapat perilakuan dari Yoongi sedari tadi ia hanya bisa mematung dengan semburat merah yang perlahan muncul di kedua pipinya.

Lift sudah sampai di lantai 7. Namun keduanya enggan bergerak sedikit pun. sampai akhirnya pintu lift terbuka perlahan dan tidak memperlihatkan siapa pun disana. Jihyun hanya menatap kosong kedepan sementara lelaki dibelakangnya itu semakin mengeratkan lengannya pada pundak Jihyun dan semakin membenamkan wajahnya pada leher Jihyun.

“ apa…. Kau… merasakan hal yang sama denganku? “ Yoongi menempelkan bibirnya pada daun telinga Jihyun yang masih mematung. “ apa… jantung mu berdegup seperti.. dug dug dug dug “ jelas Yoongi pelan layaknya sebuah desahan yang lembut ditelinga Jihyun dan ditambah bibir Yoongi yang terasa bergerak didaun telinga seiring ia berbicara.

Yoongi merasakan badan Jihyun menegang dengan sempurna. Ia tersenyum menang kali ini sudah membuat Jihyun menjadi tidak berdaya seperti ini.

“ kau kena. Hahahaha “ dengan tawanya Yoongi menekan tombol ‘open’ dan segera keluar lift masih dengan tawanya yang besar.

Jihyun hanya bisa menatap punggung Yoongi dan menyandarkan dirinya pada dinding lift dengan lemas. Ia memegangi jantungnya yang berdegup sangat kencang. Semburat merah kali ini benar-benar menghiasi kedua pipinya. Rekaman ulang suara Yoongi ditelinganya kembali memutar di ingatannya.

“ aaahhh!! MIN YOON GI! “

 

**

 

“ minggir! “ dengan entengnya kaki Jihyun menendang tubuh Yoongi yang sedang berbaring tepat ditengah-tengah kasur dengan ponsel ditangannya sehingga tubuh Yoongi tergeser ke tepi dengan mudahnya.

“ YAH! “

Tanpa menghiraukan teriakan Yoongi. Jihyun membalikkan badannya memperlihatkan punggungnya kepada Yoongi. Yoongi mendesis kesal lalu membalas menendang Jihyun yang sukses membuat gadis itu berguling kebawah.

“ YAHH!! “

“ mwo? “ tanya Yoongi santai lalu kembali memposisikan dirinya ditengah-tengah kasur. Jihyun terbangun dari duduknya dilantai sambil menghentakkan kakinya kesal. Setelah itu ia melangkah ke sofa dan menidurkan dirinya disofa itu.

Yoongi menatap Jihyun yang sudah terbaring di sofa. “ jihyun-ah.. “ panggilnya. Namun tak ada jawaban dari gadis itu.

“ yah~! Song ji hyun! “

“ …… “

“ tsk! Kau benar-benar marah? “

“ …… “

“ masa gara-gara aku membangunkan mu di bus tadi kau marah “

“ ……. “

“ song ji hyun! Berhenti mengabaikan ku! “ dengan emosinya yang sudah meluap akhirnya Yoongi beranjak dari kasur lalu menghampiri Jihyun di sofa ia mencolek tubuh Jihyun berkali-kali agar gadis itu terbangun atau pura-pura terbangun dari tidurnya.

Yoongi menduduki dirinya sisa tepi sofa yang cukup menampung bokongnya. Ia memperhatikan wajah tertidur Jihyun dengan lekat. Poni tipis yang tidak beraturan, mata indah yang menutup, hidung mancung dan kecil milik Jihyun, dan terpenting bibir tipis cherry milik Jihyun. Sedikit benci mengakuinya tetapi Jihyun adalah hal yang indah yang pernah ia miliki dalam hidupnya.

Otaknya selalu menolak setiap hatinya berkata ‘iya’ ketika ia bertanya apa ia menyukai gadis ini.

“ aku marah karena di bus tadi dan di lift.. “ ucap Jihyun pelan. Yoongi tersadar dari lamunnya karena ucapan Jihyun yang tiba-tiba yang terdengar samar. Ia melihat Jihyun masih menutup matanya dengan tenang.

“ mwo? “

“ 1 – 1 “

Jihyun mengangkat tubuhnya dan dengan cepat melingkarkan tangannya di leher Yoongi. Menempelkan bibir tipisnya itu di atas bibir manis milik Yoongi. Mata Yoongi membulat dengan sempurna sementara Jihyun menutup kedua matanya menikmati sensasi bibir lembut Yoongi menekan bibirnya.

Perlahan Yoongi luluh akan sensasi pada bibir lembut milik Jihyun. Dengan perlahan Yoongi terbawa suasana, tepat saat Jihyun ingin melepas ‘ciuman-balas-dendam’ itu tangan Yoongi lebih dulu menekan tengkuk Jihyun sehingga bibir Jihyun kembali tertekan pada permukaan lembut itu. Kedua mata Jihyun membulat sempurna, sementara sang pemilik tangan semakin menekan tengkuk Jihyun dan menutup kedua matanya menikmati sensasi bibir cherry milik Jihyun yang akan terus menjadi miliknya.

 

‘ na-..na-nappeun yeoja. Jihyun-ah Joha-hae~  ‘

 

 

 

 

 

 

TBC

Hallo~~ aku balik dengan part.5 nya. hehehe ^^

Aku merasa part ini agak rancu gimana gituuuu-3-. Semoga part ini gak ngecewain ya.. >,< *tebar flying kiss dari suga/?

Terimakasih banyak atas semua responnya untuk BOY IN LUV ini.

Untuk next part sepertinya aku bakal ngasih scene ‘pertarungan’ Antara Yoongi dan Jin yang sebenarnya :3

Ayoo~ berpihak sama siapa? Kkk

Gamsahamnida para readers~ ^^

About fanfictionside

just me

92 thoughts on “FF/ BOY IN LUV/ BTS-BANGTAN/ pt. 5

  1. eh aku first?
    aduh saranghae banget author-nim, ff nya cepet banget update nya haha
    lanjutkan peperangan jin-yoongi!

  2. aku berpihak pada hoseok 😀 wkwk. makin kesini FF nya makin seru!!! duh kookie kuuu kau hebat ternyata.. Jin disini cool gitu ya beda sama yoongi yang sukanya ngedadak emosi langsung bertindak tanpa mikir panjang -_- . next chap ditunggu thor fighting.

  3. kyaaaa…. Makin intens aja nih hubungan suga sama jihyun…. Makin suka deh… Suga suga oon bgt sih, masa mtknya cuma bener 2 -__- lanjut thor!! Next chap jgn lama lama…

  4. aku berpihak sama yoongi dan jihyun dong diakan udh married wkwkwk… 😀
    untuk next chap lebih di panjangin lagi ya thor, sama buat adegan jihyun dan yoongi sampai mesra banget heheheh 😀
    next chap ditunggu ya thoorrr 😉 keep writing 🙂

  5. Jiminie kalo jimin di tolak matematika , sini gih sama aku aja :3 Hoppie oppa nggaj boleh ya mengencani guru ?! Mending kencan sama aku aja XD ahhh gk kebayang rasa nya jadi ji hyun di rebutin sama 2 cowok kece badai kaya Suga sama jin, next chap jangan lama2 ne thor ? Fighting !

  6. duh….mereka berdua makin manis aja…. akhirnya mereka bisa mesra juga…. keren lah…
    lanjutannya jgn lama2 ya…

  7. Mau nangis gila, gue gapernahbaca ff straight trus sekali baca castnya bias tersayang! kfine! gue sukaaaaaaaaㅠㅠㅠㅠㅠ
    Thaks ya mbak/mas authornya! aku gatau harus mendeskripsikan gimana lagi soal ff iniㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ next chapter updatenya lebih cepet klo bisaㅠㅠ

    p.s : gue baca 5 chapter ff ini dlm waktu 3 jam tbh

  8. Kalo uda begini jadinya dukung si Yoongi deh thor wkwk:3 lucu amat bales dendam pake cium2, saya juga pengen dong haha:p oke thor! Ditunggu pertarungan cinta sengitnya hoho, skinship juga jan lupa ditambahin lagi yak haha:p mangat nulisnya thor hoho

  9. 😮 Uaaaa pertarungan Suga and Jin, yaa mianhae Suga aku berpihak ama Jin, hahaha 😀 Jin jngan jeolus ya ama SugaJihyun kan masih ada aku #plakk
    Next chapter ‘fighting’ thor 🙂 ditunggu,

  10. Suka bnget sma ff ini. Maaf thor bru bsa comment di part ini, sebelum nya ada comment. Jihyun nya berani bnget ya. . Haha, yoongi jga lucu tingkahnya, msh kyk bocah. . Haha, lanjutkan thor, love love deh sma author 😀

  11. Lahhhhh suka uni cerita nya makin seruuuuu
    Bangtan masih jahil tp jahil nggodain si jihyun.. kkkk
    jihyun itu suka ya sama yoongi hahaha
    tp gak tau kenapa suka jg kl liat jin sama jihyun wkwkwk
    di tunggiu next chap nya

  12. ah, aku dukung yoongi aja, jin nya sama aku, /waks
    aciee, yoo-hyun kisseuan,, asik deh. kekeke
    di tunggu next partnya, penasaran sama ‘pertarungannya’, ^^

  13. Wah,jelas2 harus yoongi yg dapetin jihyunie! Eum kalo gak gitu,pasti FF Mu bakalan gak seru ! Hahaha
    oh ya,sbenarnya alur suga suka jihyun terlalu cepet nih,hehehe

  14. author makanan sehari harinya apasih? biasa buat ff sebagus ini. aku haraf ff ini bakalan sampe chapter 20 ya, eh atau 30 boleh juga 50 wkwkwk love bgt sama authornyaaa 😀

  15. Makin kesini makin bagus thor jalan ceritanya 🙂
    .
    Saran aku sih masih sama, agak dipanjangin lg thor 🙂
    .
    HWAITING 😀

  16. Sugaa udahlah ngaku ajaa:p hehee aku berpihak sm jihyun yoongi! Jin kan sama aku thor/? Kk lanjutt yaa thorr seru bgtt jgn lamaa2 hehe

  17. author aku suka ff ini, next part nya ditunggu …

    author kaya nya bakalan lebih seru kalo yg perang buka yoongi-jin tapi yoongi-jihyun *ekhemm* XD

    Kasian Jimin ditolak Matematika, semoga bisa cepet move on ya beb …

  18. Huahh hahahah Bravo Bravo XD …
    Yg lucu pas jimin blang “aku sdah btusaha mengencani Mtk . Tp ak ditolak mentah2 ” Waks XD

  19. waaaa daebakkk…!!!suka banget ffnya huaaa bagus banget joha joha ^^ next nya juseyo ne thorr

  20. Paling suka dg kata2 Jimin “Hyung! Kau tahu aku benci matematika?! Dan sekarang aku berusaha mengencani matematika tetapi ia malah menolakku memtah- mentah”
    Huahaha, stuju bgt dg kata2 Jimin itu. . .
    Aku juga sudah berulang kali di tolak Matematika -_-
    Ff.nya makin seru, keep writing thor. . . :*

  21. duuh, tbc nya bikin kepo sama selanjutnya kkk… fighting ya thor,,, di tunggu next chapnya, aku suka suga-jihyun. banyakin adegan sweet-kocaknya yaah.. klo perlu ada adegan NCnya #loh kkk~

  22. HADUH, OPPA!!! jin oppa….. ngapain ngejar yeoja dah punya suami? mending ama aq ajah….#ngarep#plakk#lupakan
    haduh thor, ini….ini…..ini…. daebakkkk…….tap kayaknya lebih lama postnya dari yang kemarin ya? udahlah gak perlu dibalas… nexttttt………..

  23. CEPET BGT UPDATE-NYAAAAA OwO . .
    part ini udah mulai makin klop dah romancenya jihyun suga, makin manis semanis suga(r)
    ahh tetep dong cuma dukun suga jihyun.. ayo next part udah ngga sabar kkekeke~

  24. Ceritanya bagus ^_^)b alurnya nyambung dan ak berantakan. Bahasanya juga gak begitu rumit jadi gampang dibanyangin sama reader. Konfliknya juva seru dan gak bertele-tele. Kaya ff yang lain, mungkin kelemahannya cuma di bagian typo aja. Saran ff ya thor, mungkin lebih seru kalo bagian jihyun suga selama mereka dirumah diceritain. Pasti bakalan seru! Keep writing ya thor! ^^ update cepet!

    Boleh saran ff thor? Bisa bikin ff genre family?

  25. Thorrrrr..
    update part selanjut nya dongg..
    tar lu gue kasih si agus deh , eh salah suga maksud nya *kalo agus sih itu kakak gue* *curcol*
    Padahal gue uda ngitung ngitung lo thor , lo bakal update 3-4 hari ..
    Tapi tiap hari gue cek dan sampe sekarang kenapa belom rilis thor T.T

  26. Yoongi fighting ^^9 om jin mah buat aku ajaa kkk~
    author-nim cepet bgd post nya aku ktinggln yg ini pas liat update post udh part 6 ajaa tpi gpp aku seneng hehe

  27. Di chap ini feelnya yongi dapet banget. Moodnya yang naik turun kas orang kasmaran, dan marahnya pada jin itu loh yang bikin kita ikutan marah. Dan jihyun sang istri pinter bener bikin hati sang suami jungkir balik.

  28. Arggghhh adegan terakirnya ya allah…
    Jantungku ikutan dug dug dug.. baperrrrrr max…
    Ciyee yg udah suka sma isitrinya sendiri eakkkkkk

Leave a reply to Deti Lestari Sunardi Cancel reply