FF/ ROMANCE HIGH SCHOOL/ BTS-BANGTAN/ pt. 19

Author: AlvianyHwang

Title: ROMANCE HIGH SCHOOL pt.19

Cast:

+ Hwang Tae Ri

+ Min Yoon Gi (BTS’s Suga)

+ Jung Ho Seok (BTS’s JHOPE)

+ Choi Hwe Ji

+ Park Ji Min (BTS’s Jimin)

+ Yoo Eun Bi                 

+ Kim Seok Jin (BTS’s Jin)

+ Jeon Jung Kook (BTS’s Jungkook)

+ Park Se Ra

+ Kim Tae Hyung (BTS’s V)

Length: CHAPTER

Genre: Romance, NC, school, love–comedy

 

*

 

 

“bagaimana jika aku bilang itu kurang?”

 

 

 

 

Sera sudah tidak peduli seperti apa raut muka Taehyung saat ini. lelaki itu memang terlihat berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya, tapi tetap saja Sera tahu apa yang Taehyung pikirkan.

Ia juga sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan. Ia juga sudah berani menatap kedua bola mata Taehyung yang menghiasi mata tajam lelaki itu.

Perlahan tangan Taehyung kembali menghelus pipi Sera dan menatap gadis itu. tatapan tanpa ragu lelaki itu dan seharusnya menjadi alarm bagi Sera untuk waspada dengan segala tindakan yang bisa saja Taehyung lakukan padanya. Tapi sekarang Sera sudah tak mau ragu.

Dia sadar dengan satu hal yang sejak tadi terus mengusik pikirannya. Tidak. Tidak hanya sejak tadi. Tapi semenjak Taehyung terus menyita perhatiannya.

Ya. Dia menyukai Taehyung. Dan ia yakin pada perasaannya.

Entah mungkin karena keadaan hutan yang lumayan gelap, Sera cukup sulit melihat wajah Taehyung dan apa yang lelaki itu lakukan padanya karena Taehyung telah memojokan tubuhnya pada pohon besar pinggir hutan. Tapi satu hal yang bisa Sera rasakan. Hembusan nafas Taehyung yang terasa memantul dari kulit Sera yang mulai lembab karena keringat. Ia tahu wajah lelaki itu yang perlahan mendekat.

“aku menyukaimu, Park Sera.”

 

Diam. Tubuh Sera yang tadi mulai menegang kini mulai terasa lemas ketika mendengar apa yang baru saja Taehyung bisikan di dekat telinganya. Wajah Sera memerah. jantungnya berdebar begitu kencang. Seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Perasaan yang tidak pernah Sera rasakan sebelumnya.

Sera sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Ia memeluk tubuh Taehyung tepat ketika lelaki itu juga menarik tubuhnya dan memeluknya seerat mungkin.

Menangkup wajah Sera dengan tangan kanannya dan menahan tubuh sera dengan tangan kirinya.

Meski dalam gelap, Sera bisa tahu Taehyung tengah menciumnya karena bibir lelaki itu terasa melumat bibirnya dengan gerakan agresif.

Awalnya Sera sedikit terkejut ketika sadar bibir Taehyung benar-benar menyentuh dirinya lagi. Hingga akhirnya ia bisa membuat tubuhnya kembali rileks dan menerima setiap sentuhan Taehyung. Sera mulai melingkarkan tangannya di leher Taehyung. Membalas gerakan bibir lelaki itu. menerima tubuh Taehyung yang semakin menghimpitnya pada pohon besar.

Sera berusaha membalas dan menyeimbangkan lumatannya pada bibir Taehyung. Meremas kaus Taehyung untuk menahan nafasnya yang mulai habis.

Taehyung menghisap bibir bawah Sera dan menggigitnya kecil. Memasukan lidahnya kedalam mulut Sera dan memainkan lidah gadis itu.

Berkali-kali Sera berusaha menjauhkan mulutnya dari bibir Taehyung dan menghirup nafas sebanyak mungkin tapi dengan cepat Taehyung pasti meraih mukanyanya dan mencium bibirnya dengan agresif.

Mata Sera melotot lebar ketika tangan Taehyung mulai meraba dadanya dan meremasnya dengan kasar. Tangannya yang lain menarik pinggangnya agar tubuh Sera semakin menempel padanya.

Sera masih belum terbiasa dengan sentuhan Taehyung yang membuatnya cukup terkejut. Tangan Taehyung yang terus meremas dadanya diantara lumatan bibir lelaki itu. taehyung juga mulai mendorong tubuh Sera hingga merosot duduk di tanah. Hanya tinggal beberapa gerakan lagi untuk Taehyung bisa menindih tubuh Sera dan benar-benar menyerangnya.

Diarah lain. Taeri, Eunbi dan Hweji serta Jin menghentikan laju jalan mereka dan memilih mengarahkan senter pada tubuh Taehyung yang memunggungi mereka.

“ya. Jangan di senter. Mereka akan merasa terganggu!” Eunbi menurunkan tangan Jin yang memegang senter. Matanya masih tetap menatap pemandangan yang begitu langka di hadapannya.

“whooaaa. Itu benar si Taehyung?” Taeri mengangakan mulutnya.

“aku tidak menyangka Taehyung bisa melakukan hal itu juga.” Eunbi menggelengkan kepalanya.

“dia juga lelaki dan dia juga menyukai Sera. itulah hasilnya.” Hweji juga mematung menatap Taehyung dan Sera yang terlihat benar-benar hampir bergelut satu sama lain.

“aku rasa tidak baik untuk kita mengamati mereka seperti ini.” Jin mengalihkan tatapannya kearah 3 gadis yang masih terlihat asik dengan apa yang mereka lihat.

 

Sera tahu ada 4 orang yang melihat perbuatannya dengan Taehyung. Ia berusaha memberitahu Taehyung tentang hal itu tapi Taehyung seperti tidak peduli dan terus melumat bibir Sera dan menyingkap rok mini yang gadis itu kenakan. Meraba bokong Sera dan mengelusnya dengan lembut.

Sera memejamkan matanya menikmati sentuhan dari tangan Taehyung yang terasa membakar kulitnya.

Sera benar-benar mulai tidak merasa tenang ketika jemari Taehyung menyelip masuk kedalam dalamannya.

“T-taehyung, kau tidak bisa hhh melakukannya disini. ada-“

“ssssttthh..”

Taehyung menaruh satu jemarinya di depan mulut Sera. menatap gadis itu begitu tajam seakan menyuruh gadis itu untuk diam. Taehyung tahu siapa yang mengamati perbuatannya saat ini. tapi ia tidak pernah mau berpikir untuk menghentikan apa yang ia lakukan saat ini.

Jemarinya mulai melesak memasuki dalaman Sera dan mengusap-usap bagian privat Sera dengan gerakan pelan.

“nghhhh..”

Sera meremas bahu Taehyung. Ia benci mengakuinya tapi setiap sentuhan Taehyung benar-benar membuat dirinya ingin terus merasakan hal yang lebih. Dan lagi ia melihat wajah Taehyung yang terbias cahaya bulan begitu seksi dan membuat jantungnya berdebar cepat.

Taehyung mengangkat tubuh Sera dan membawa tubuh gadis itu ke balik pohon. Menyembunyikan diri mereka dari beberapa mata yang mengamati mereka. Taehyung menarik tubuh gadis itu kedalam pelukannya dan kembali melumat dan mengkulum bibir Sera dengan penuh hasrat. Taehyung mengangkat rok dan kaki Sera. mengusap pelan bagian privat Sera. sesekali ia melakukannya dengan kasar dan lalu kembali pelan.

Sera memeluk leher Taehyung dan membalas lumatan bibir lelaki itu. ia juga terus mendesah diantara ciumannya. Mengangkat kakinya lebih tinggi dan mengaitkannya pada pinggul Taehyung. Desahan Sera terus terdengar dan semakin kencang jika gadis itu tidak segera mengecilkan suaranya.

“nghhhh.”

Sera meremas bahu Taehyung. Hampir mencakarnya ketika ia mulai merasakan satu jari Taehyung memasuki lubang kemaluannya.

Sera menutup mulutnya sendiri dengan tangannya. Menahan desahannya yang ia takutkan keluar dengan kencang. Tapi ia benar-benar tidak bisa menahan dirinya sendiri ketika satu jari Taehyung terus keluar masuk di dalam lubang vaginanya yang mulai terasa basah.

Taehyung menatap Sera dengan mata penuh hasrat. Mencium bibir Sera dengan gerakan kasar.

Keduanya juga tidak mempedulikan bunyi bel pertanda permainan berakhir dan perintah untuk segera kembali ke tempat berkumpul.

Sera sudah tak bisa menahan tubuhnya sendiri, apalagi lutut kakinya begitu lemas karena sentuhan Taehyung yang membuainya. Sera terjatuh duduk diikuti Taehyung yang masih terus memanjakan daerah privatnya dan mencium bibirnya dengan kasar.

 

*

Nam ssaem memperhatikan seluruh murid yang sudah berkumpul di depannya dengan seksama. Mengabsen nama mereka satu persatu, takut-takut jika salah satu murid tersesat tidak bisa keluar dari hutan.

“Park Sera?” ucap Nam ssaem lagi tetap mengamati data nama muridnya.

Tidak ada jawaban. Taeri, Eunbi, Hweji dan beberapa murid lain yang saling mengamati satu sama lain dan melirik kesekitar mereka untuk mencari sosok Sera.

Nam ssaem mengangkat wajahnya dan mengerutkan keningnya.
“setelah Kim Taehyung, murid bernama Park Sera juga tidak ada?” tanya lelaki tua itu mengamati sekitar.

Para murid diam dan tetap mengamati sekitar. Hanya Taeri, Eunbi, Hweji dan Jin yang diam. Mereka jelas tahu apa yang keduanya lakukan hingga tak juga kembali.

“apa mungkin mereka tersesat? Shindong ssaem. Murid bernama Taehyung itu dari kelas mu kan?” Nam ssaem menoleh kearah Shindong ssaem yang terlihat sibuk menikmati jagung bakarnya. Shindong ssaem berhenti memakan jagungnya dan menatap kearah Nam ssaem. Kembali memasang ekspresi serius dan tegasnya.

“dia tersesat?” Shindong ssaem berjalan kearah Nam ssaem. Nam ssaem mengangguk.

Taeri, Eunbi, Hweji dan Jin saling melirik satu sama lain dengan muka pucat.

 

*

“anghhhhh ahhhhh ahhhhhh ahhhhhh..”

Desahan Sera begitu kencang ketika Taehyung semakin menghentakan pinggulnya dengan cepat. Lelaki itu seperti tidak ada ampun. Tidak mengindahkan perkataan Sera untuk berhenti dan terus menyelesakan miliknya didalam milik Sera.

Ini adalah yang pertama untuk Sera. melihat suasana hutan yang gelap cukup membuat perasaan Sera sedih. Hal yang pertama untuknya terjadi di tengah hutan gelap dan bagian tersembunyi yang dengan pintar Taehyung temukan.

Sera meraih lengan Taehyung diantara hentakan keras lelaki itu yang begitu membuainya. Keringat keduanya mengucur dengan deras padahal angin hutan seharusnya sudah bisa membuat tubuh mereka membeku.

Sera memejamkan matanya ketika merasakan cairan di bagian privatnya kembali keluar. Ia sudah tidak bisa menghitung sudah berapa kali ia merasakan klimaks pada dirinya karena Taehyung seperti tidak pernah lelah menghentakan dirinya untuk semakin dalam memasukinya.

“nghhhhh hhhhhh.”

Sera meremas lengan Taehyung. Menghentak-hentakan kakinya. Ia memejamkan matanya dan membentuk bibirnya menjadi seperti huruf O ketika milik Taehyung berhasil mengenai titik nikmatnya.

“anghhhh ahhhh Taehyung hhhh anghhh.”

Taehyung menatap Sera dengan tajam. Menghentakan miliknya semakin kasar.

Tubuh Sera kembali menegang.

“nghh” eraman nikmat Taehyung yang tadi terdengar kecil kini mulai membesar. Dengan cepat Taehyung mengeluarkan miliknya dari lubang vagina Sera. menyemburkan cairan spermanya hingga melebur cukup banyak di tanah.

Nafas Sera tersenggal. Ia mengatupkan lagi pahanya yang tadi terbuka lebar.

“ani.”

Dengan cepat Taehyung menahan kedua paha Sera. sera menatap bingung Taehyung dengan muka memerah. ia tidak tahu apa yang akan Taehyung lakukan lagi.

 

KLAP

 

Tiba-tiba lampu hutan kembali menyala dan menerangi hutan.

“SERAAA!!!! TAEHYUNG!!!!!”

Suara Nam ssaem dan Shindong ssaem terdengar dari kejauhan.

Mata Sera melotot lebar menyadari kedua suara itu. ia menatap Taehyung dengan panic, berbeda dengan lelaki itu. taehyung tampak begitu tenang.

Dengan cepat Sera membenahi dirinya. Ia meraih celana dalamnya yang tergeletak di tanah. Tapi sebelum ia bisa meraihnya, Taehyung sudah meraihnya dengan cepat. Sera menatap Taehyung tak percaya.

“YA!” Sera menutup mulutnya sendiri. Sadar dengan suaranya yang cukup kencang.

“ya! Taehyung! Kembalikan! Kita tidak boleh terlihat seperti ini di hadapan guru!”

Sera berusaha meraih celana dalamnya dari tangan Taehyung.

“katakan kau mencintaiku dulu.” Ucap Taehyung. Ekspresi lelaki itu tetap datar. Wajah Sera memerah. jantungnya juga berdebar kencang karena suara Nam ssaem dan Shindong ssaem yang mulai mendekat.

Sera menatap Taehyung dengan muka memerah.

“a-aku mencintaimu, Taehyung.” Sera menundukan mukanya malu.

Taehyung mengangkat sudut bibirnya. tersenyum menatap Sera. ia lalu menggenggam tangan Sera dan mencium setiap lekuk tangan gadis itu. ia menatap Sera dengan tatapan yang berhasil membuat Sera berdebar.

“kau milikku sekarang.”

 

 

***

 

 

“kau bisa melihat ekspresi Sera dan Taehyung ketika mereka keluar dari hutan bersama dengan Nam ssaem dan Shindong ssaem?”

Ucap Taeri pada Eunbi dan Hweji diantara laju jalan mereka menuju kamar resort.

“yang kulihat wajah Sera yang memerah. tapi memerahnya itu terlihat beda.” Eunbi mengusap-usap dagunya dan mengarahkan bola matanya keatas seakan terlihat seperti berpikir.

“mereka sudah jadian, kah?” Taeri memelototkan matanya menatap Eunbi. Eunbi juga menatap Taeri.

“bukankah mereka memang sudah jadian?” Hweji mengerutkan keningnya berjalan dan berdiri di tengah mereka berdua.

Taeri berhenti berkomentar ketika ia melihat sosok lelaki tua berjalan melewati mereka. Taeri menatap sosok itu dengan lamat.

Pelatih basket. melihat lelaki itu memang langsung membuat Taeri teringat pada Yoongi. pelatih itu sedikit melirik kearah Taeri dan langsung melengoskan tatapannya. Wajah dingin lelaki itu sama seperti Yoongi. cuman pelatih itu terlihat lebih tegas dari Yoongi.

“hey. Taeri. kenapa kau melihat lelaki tua itu begitu serius?”

Eunbi menyenggol lengan Taeri hingga gadis itu terkejut dari lamunannya. Tampak Eunbi dan Hweji menatapnya bingung.

“ah. A-ani. Kalian tidak mengenal lelaki itu?” Taeri menunjuk kearah pelatih itu berjalan. Sekarang punggung pelatih itu memang sudah tidak terlihat karena ia sudah berbelok kearah lain.

Eunbi dan Hweji mengerutkan keningnya menatap Taeri. mereka mencoba mengingat-ingat siapa sosok yang tadi berjalan melewati mereka.

“eh? Kalian tidak kembali ke kamar? Nam ssaem sudah memerintahkan para murid menuju cafetaria untuk makan malam.”

Taeri, Eunbi dan Hweji menoleh kearah sosok yang berjalan kearah mereka. Tampak Sera menatap ketiganya dengan bingung.

Fokus Eunbi dan Taeri saat itu kearah lain. Ia menyadari sweater yang Sera kenakan. Sweater Taehyung yang tampak kebesaran ketika ia kenakan di tubuhnya.

Eunbi dan Taeri saling melirik satu sama lain dan tersenyum aneh.

“apa kalian lupa dimana kamar kalian?” Sera menatap ketiganya lagi dengan pandangan khawatir. Sisi lembut gadis itulah yang membuat Taeri dan Eunbi tahu kenapa Taehyung menyukai Sera. padahal biasanya lelaki itu tak pernah peduli soal hubungan cinta.

“kau juga tidak mungkin salah kamarkan, Sera?” ucap Eunbi menatap Sera dengan ekspresi menggoda dan senyuman aneh gadis itu. Sera menatap Eunbi bingung.

“kau baru saja berjalan kearah kamar Taehyung.” Eunbi menatap Sera dengan senyuman yang benar-benar membuat siapapun merinding ketika melihatnya.

Tapi rencana Eunbi untuk membuat muka Sera memerah seperti udang rebus tampaknya gagal. Ekspresi gadis itu masih sama. ia malah terlihat terbengong menatap Eunbi. Taeri dan Hweji juga bingung dengan ekspresi Sera.

“kesitu?” Sera menunjuk kearah lorong tempatnya tadi berjalan. Eunbi mengangguk ragu. Yang ia tahu itu adalah kamar Taehyung karena ia sempat melihat nomor kunci kamar lelaki itu dan Jimin.

“itu kamarku juga. kamar Taehyung naik satu lantai lagi.” Ucap Sera tersenyum menatap Eunbi. Rona merah di wajah gadis itu sedikit terlihat.

“eh?” Eunbi mengerutkan keningnya. Ia menatap Taeri dan Hweji yang menatapnya juga dengan ekspresi datar. Mereka berdua menggelengkan kepalanya. Mengasihani kebodohan Eunbi.

“aku tahu kau sedang bingung dengan hubunganmu dan Jungkook. Tapi bukan berarti kau membuat lelucon bodoh tentang kamar, Yoo Eunbi.” Taeri melipat tangannya menatap Eunbi dan masih menggelengkan kepalanya.

“tapi. Sweater itu.” Eunbi menunjuk sweater yang Sera kenakan. Sera melirik sweater yang ia kenakan. Wajah gadis itu memang memerah. tapi hanya rona merah yang terlihat manis.

“ini memang sweater Taehyung. Dia meminjamkannya padaku.” Sera tersenyum.

“jadi kau dan Taehyung memang-“

“ne. aku dan dia sudah resmi berpacaran.”

Ucapan Eunbi terhenti ketika Sera memotongnya sendiri. Eunbi, Taeri dan Hweji menatap gadis itu. Sera tersenyum dan senyum gadis itu terlihat sangat manis.

 

“Sera.ya.”

Dari kejauhan suara Taehyung terdengar. Eunbi, Taeri dan Hweji menoleh.

Taehyung. Lelaki itu berdiri di ujung lorong menuju cafetaria. Lelaki itu pasti tahu ada Taeri, Eunbi dan Hweji disana. Tapi tatapannya hanya tertuju pada Sera. dan tatapan lelaki itu terlihat berbeda ketika menatap gadis itu.

Sera tersenyum. Dengan langkah riang gadis itu berjalan kearah Taehyung. Taehyung menyambut Sera dan merangkul gadis itu dengan asal. Mengacak rambut Sera hingga membuat gadis itu terlihat mengomel dan memukul-mukul lengan Taehyung.

Taeri, Eunbi dan Hweji menatap kearah mereka tak percaya. Baru pertama kali mereka melihat sisi Taehyung yang seperti itu. sisi lain ketika lelaki itu bersama dengan gadis yang telah mengisi hatinya.

“hah. Entah kenapa aku merasa Sera begitu beruntung.” Hweji menghela nafasnya. Masih menatap punggung Sera dan Taehyung yang mulai menjauh. Eunbi dan Taeri menatap Hweji.

“beruntung?” Eunbi mengerutkan keningnya bingung.

“aniya. Bukan cuman Sera. tapi Taeri juga. kalian berdua punya hubungan yang jelas dan tidak punya halangan apapun untuk bisa bersama.” Hweji tersenyum menatap Taeri yang juga menatapnya dalam diam. Taeri tidak tahu harus mengatakan apa. Ketika melihat ekspresi Hweji yang terlihat sendu itu mengingatkannya pada Jimin. Hubungan Hweji dan Jimin.

Hweji menguletkan badannya seraya tersenyum riang. Wajah sendunya sudah tak terlihat lagi. Gadis itu memang paling pintar menyembunyikan kesedihannya.

“ayo kita kekamar dan bersiap-siap ke cafetaria!” ujar Hweji riang berjalan kearah kamar mereka. Meninggalkan Taeri dan Eunbi yang masih berdiri diam menatap Hweji.

Tak lama Eunbi menghela nafasnya. “kita harus melakukan sesuatu untuk mereka.” ucap Eunbi masih menatap punggung Hweji yang tetap berjalan dengan riang. Taeri masih diam. Tanpa Eunbi tahu ia tengah memikirkan hal lain. Hal yang tiba-tiba saja menganggu pikirannya saat ini.

“ayo. Kita juga kekamar dulu.” Eunbi menatap Taeri dan lalu berjalan menyusul Hweji. Langkah Eunbi kembali terhenti. Ia menoleh kearah Taeri. mengerutkan keningnya melihat Taeri yang masih berdiri diam menatapnya dengan ekspresi gusar.

“kau kenapa?” tanya Eunbi memicingkan matanya. Mencari tahu apa yang terjadi pada Taeri sebenarnya.

“kau dan Hweji duluan saja ke cafetaria. Aku, ada hal lain yang ingin aku lakukan.” Ucap Taeri menatap Eunbi masih dengan ekspresi gusarnya.

“melakukan apa? Bertemu Yoongi sunbae? Ayolah. Kau bisa melakukan hal itu nanti ketika selesai makan malam.”

“bukan itu.”

Eunbi diam menatap Taeri. tatapan gadis itu seperti bertanya pada Taeri.

“ini hal yang harus ku lakukan sendiri. Bukan hal yang penting. Kita akan bertemu di cafetaria nanti.” Taeri memundurkan langkahnya. Menatap Eunbi sebentar, lalu ia berlari meninggalkan Eunbi yang masih menatapnya dengan bingung.

 

 

*

 

 

Sebenarnya Taeri tidak tahu harus kemana saat ini. yang pasti ia terus mengitari seluruh resort yang lumayan besar hanya untuk mencari seseorang. Untuk mencari tahu hal yang mengusik pikirannya saat ini.

Di hadapannya ia melihat Hoseok yang berjalan berlawanan arah dengannya. hoseok menatapnya dengan bingung. Ia menghentikan langkahnya ketika Taeri juga mulai memelankan langkahnya dan berhenti di depannya dengan nafas tersenggal-senggal. Tanpa ia sadar ia terus berlari sejak tadi.

“ada apa? Apa ada yang kau cari?” Hoseok menatap Taeri khawatir. Tanpa sadar tangannya sudah akan terangkat untuk mengelus rambut Taeri tapi dengan segera ia menghentikan laju tangannya itu.

“kau mencari Yoongi? dia berada di tepi bebatuan pantai bersama siswa basket lainnya.”

“Hyomin sunbae.”

Hoseok diam menatap Taeri.

“apa sunbae melihat Hyomin sunbae?”

Hoseok bisa melihat wajah Taeri yang begitu pucat dan penuh dengan keringat. Ia seperti benar-benar harus menemukan Hyomin. Dan bodohnya ia tahu apa alasan Taeri mencari Hyomin.

Hoseok merubah ekspresi khawatirnya. Tapi ia juga tidak tersenyum. Ia mengangkat tangannya dan menunjuk kearah koridor tengah menuju kolam renang. Taeri ikut menoleh. Ia menyerngitkan keningnya. Keadaan koridor itu terlihat gelap. Apa mungkin Hyomin akan berada di situ? Tapi Taeri yakin apa yang Hoseok tunjukan pasti benar. Ia menatap Hoseok dan tersenyum.

“gomawo, sunbae.” Ucapnya riang dengan suara serak. Taeri mulai melangkahkan kakinya kearah koridor yang Hoseok tunjuk.

“kau percaya?”

Langkah Taeri terhenti ketika ia mendengar suara Hoseok kembali terdengar. Taeri menoleh kearah Hoseok. Lelaki itu menatapnya dengan tatapan yang sangat Taeri mengerti. Tatapan Hoseok yang penuh dengan kesakitan. Tatapan yang tak pernah bisa membuat Taeri kuat untuk menatap matanya. Tapi untuk saat ini ia seperti berani untuk menatap mata itu. untuk mencari tahu apa maksud ucapan Hoseok tadi.

Hoseok menundukan kepalanya dan lalu tertawa mendengus. Ia menunjuk kearah koridor belakangnya. Koridor menuju cafetaria.

“Hyomin disana.” Ucap Hoseok mengangkat kepalanya dan menatap Taeri. ia bisa kembali tersenyum.

Hati Taeri terasa mencelos ketika melihat apa yang Hoseok lakukan tadi. Hoseok berjalan melewatinya tanpa menatap Taeri. tetapi lelaki itu tetap tersenyum.

Taeri menoleh kearah Hoseok. Meremas dadanya sendiri.

“sunbae, maaf. Tapi, aku mencintai Yoongi…”

Ucap Taeri sedikit keras. Hoseok bisa mendengar apa yang Taeri ucapkan. Sambil terus berjalan ia memasang senyumnya. Mengangkat satu tangannya pertanda jika ia akan baik-baik saja.

Meski dengan ekspresi sendu, Taeri tersenyum menatap punggung Hoseok.

Taeri mulai berlari kearah koridor cafetaria. Ia tidak mempedulikan panggilan beberapa temannya. Yang ia tuju saat ini hanyalah Hyomin. Gadis itu bisa menjadi jawabannya tentang Yoongi saat ini.

Taeri terus mengedarkan pandangannya di cafetaria untuk mencari sosok Hyomin. Hingga akhirnya tatapan Taeri terhenti pada sosok Hyomin yang terlihat sedang mengobrol dengan teman-temannya di meja makan.

Tanpa ragu Taeri melangkah kearah Hyomin. Jimin dan Taehyung serta Sera yang saat itu berada di kantin hanya bisa melihat Taeri yang melewati mereka begitu saja.

Taeri berdiri tepat di hadapan Hyomin. Hyomin menoleh menatap Taeri dengan tatapan sinisnya.

 

 

*

 

Tatapan Yoongi tak pernah lepas dari air pantai yang tampak gelap ketika malam. Menikmati deburan ombak yang secara tak langsung membuatnya begitu nyaman.

Siswa basket yang lain sudah sebagian kembali ke kamar dan cafetaria untuk beristirahat. Tapi Yoongi lebih memilih duduk di tepi batu pantai untuk menikmati udara angin pantai yang mulai berhasil membuat rambutnya berantakan.

Pelatih basket duduk di samping Yoongi. ketika Yoongi menoleh ia bisa melihat lelaki tua itu tengah menghisap rokoknya sambil menatap lurus kearah pantai.

Yoongi kembali membuang tatapannya.

Pelatih menyodorkan bungkus rokoknya pada Yoongi. menawarkannya pada lelaki itu. Yoongi melirik bungkus rokok itu dengan datar.

“aku sudah berhenti merokok semenjak ayahku mati.” Yoongi membuang tatapannya dan kembali menatap hitamnya air pantai yang sedikit terbias cahaya bulan.

Pelatih terdiam mendengar ucapan Yoongi. ia menyingkirkan rokoknya dari Yoongi.

“aku bahkan tidak pernah menyangka kau akan merokok.”

Yoongi tetap diam mendengar ucapan pelatih.

Tak ada yang saling berbicara. Baik Yoongi maupun pelatih hanya diam seraya mengamati laut lepas.

Satu-satunya yang bersuara hanya ombak dan hembusan rokok dari mulut pelatih.

Yoongi sudah geram dengan suasana bodoh yang ia lakukan saat ini. ia mulai beranjak dari duduknya. Ia berjalan meninggalkan pelatih yang menatap kearahnya. tatapan yang belum pernah Yoongi liat sebelumnya.

 

 

*

 

Hyomin berhenti melangkah. Begitu juga dengan Taeri. ia mengikuti langkah Hyomin ketika gadis itu menyuruh mengikutinya.

Hyomin melipat kedua tangannya di depan dada. Menatap Taeri dengan dingin.

“jadi, apa maksudmu bertanya sesuatu tentang Yoongi?” Hyomin menyandarkan tubuhnya pada tembok koridor resort yang berseberangan dengan balkon. Taeri memainkan jemarinya. Bingung harus membuat pertanyaan darimana.

Hyomin mendengus melihat tingkah Taeri. “bukankah dengan begini kau mengakui kalau akulah yang lebih mengetahui tentang Yoongi?”

Ucapan Hyomin cukup ampuh menghentak perasaan Taeri. tapi Taeri terus berusaha menahannya. Ia meremas tangannya sendiri. Menatap Hyomin seberani mungkin.

“apa sunbae tahu hubungan Yoongi oppa dan pelatih basketnya?” Taeri menatap Hyomin.

Hyomin menaikan satu alisnya. Menatap Taeri dengan ekspresi yang tak bisa Taeri tebak apa yang sedang Hyomin pikirkan saat itu. hingga tak lama Hyomin tertawa. Tawa gadis itu begitu geli. Taeri mengerutkan keningnya bingung menatap Hyomin.

“kau benar-benar tidak tahu apa-apa tentang masa lalu Yoongi. astaga, aku tidak habis pikir kenapa Yoongi dengan bodohnya memilih wanita sepertimu. Ya. Apa kau melakukan sihir untuk menarik perhatiannya?” Hyomin menaikan satu alisnya lagi. Menatap Taeri dengan senyuman sinis.

“tolong jawab pertanyaanku.”

Taeri menatap Hyomin tajam. Baginya ini bukanlah saat yang tepat untuk mendengar lelucon bodoh dari mulut Hyomin.

Hyomin membetulkan sikap badannya. Ia menatap Taeri dengan sinis.

“kau tahu Min Younjae?”

Taeri menatap Hyomin. Dadanya berdegup begitu kencang. “Min Younjae?”

“dia ayah Yoongi yang meninggal 4 tahun yang lalu.”

Ucapan Hyomin langsung membuat lidah Taeri terasa kelu.
“jika kau pernah melihat foto Yoongi yang berfoto bersama lelaki tua yang mirip pelatih basketnya, kau salah mengira itu benar-benar pelatihnya. Itu adalah ayah Yoongi. Min Younjae.”

Hyomin menatap Taeri yang tampak terpaku.

“mereka berdua memang terlihat mirip. Mungkin itu alasan Yoongi begitu membenci pelatih basketnya itu.”

Taeri menyerngitkan keningnya. “membenci pelatih basket? Tapi aku kira Yoongi oppa tidak pernah menunjukan rasa bencinya pada pelatih-“

“jika kau mengenal Yoongi lebih jauh kau akan tahu apa yang Yoongi rasakan saat ini.”

Taeri menghentikan ucapannya. Ia terhenyak mendengar apa yang Hyomin lontarkan.

“kau benar-benar tidak tahu apa-apa tentang Yoongi. apa kau harus tahu satu hal penting?”

Hyomin berjalan lebih dekat pada Taeri. menatap gadis itu sinis.

“aku adalah teman masa kecil Yoongi. ayah dan ibu Yoongi sangat suka dengan kedekatan kita berdua. Bisa dibilang, wanita yang baik untuk Yoongi itu bukan kamu. Tapi aku.”

Taeri menatap Hyomin tidak percaya. Matanya berkaca-kaca, hanya tinggal mengedipkan mata untuk membuat airmatanya terjatuh.

“kau sudah selesai berbicara?”

Taeri tertegun ketika ia mendengar suara yang sangat ia kenal terdengar dari arah belakangnya. Satu tangan meraih tangannya dan menarik tubuhnya ke pelukan sosok itu.

Taeri menoleh kearah sosok itu. airmatanya mulai terjatuh.

Yoongi yang memeluk pinggangnya seerat mungkin. Lelaki itu menatap Hyomin dingin.

“berbicaralah sesuka hatimu. Karena apa yang kau ucapkan itu hanyalah guyonan bodoh yang kau buat sendiri.”

Hyomin juga menatapYoongi dengan dingin. Ia menggertakan giginya melihat kedekatan Yoongi dan Taeri yang begitu membuatnya muak.

“kau juga. lakukan apapun yang kau suka Yoongi. aku memberimu waktu lebih banyak agar kau merasakan penyesalan lebih dalam lagi. Kau akan menyesal telah memilih wanita bodoh itu.”

Yoongi menatap Hyomin dingin. Bisa saja ia menghajar Hyomin saat ini juga jika saja ia tidak sadar keberadaan Taeri di dekatnya. Taeri tidak akan suka bila ia melakukan kekerasan dalam segala hal.

Yoongi mendengus. Ia lalu menarik Taeri agar gadis itu berlalu bersamanya meninggalkan Hyomin.

Taeri sebentar menoleh kearah Hyomin. Ia langsung mengalihkan tatapannya ketika Hyomin menatapnya dengan tatapan yang cukup bisa membuat bulu kuduknya berdiri.

Dalam hati ia menyesal telah bertanya tentangYoongi pada Hyomin.

 

 

Yoongi membawanya menuju luar resort. Cengkraman tangan lelaki itu begitu kencang. Yoongi berhenti berjalan. Tapi ia tidak menatap kearah Taeri. ia memilih memunggungi gadis itu.

“oppa-“
“kenapa kau bertanya tentang ayahku pada Hyomin?” tanpa menatap kearah Taeri nada suara Yoongi yang dingin terdengar. Taeri meremas tangannya sendiri. Ia tahu Yoongi saat ini sedang marah karena perbuatannya. Ia juga merasa bersalah karena bertanya pada orang yang salah.

Tapi…

Taeri menatap punggung Yoongi dengan tatapan sedih. Perlahan ia melangkah mendekati Yoongi. memeluk tubuh lelaki itu dari belakang dan menyandarkan kepalanya pada punggung Yoongi.

“aku, cuman ingin mengenal oppa lebih jauh lagi. Hyomin lah satu-satunya orang yang kupikir mengetahui tentangmu. Jadi tanpa pikir panjang aku langsung bertanya padanya.” Ucap Taeri dengan suara serak. Ia berusaha menahan tangisnya. Ia takut jika Yoongi marah padanya.

“kau bisa bertanya langsung padaku.”

“aku tidak akan berani. Aku takut kau mengiraku terlalu ingin tahu tentangmu. Aku ingin membiarkan diriku mengetahui tentangmu dengan sendirinya. Menunggumu memberitahu semuanya. Bercerita padaku. Tapi… aku tidak bisa menahannya sendiri. Karena aku berpikir, sepertinya cuman aku yang tidak tahu apa-apa.”

Taeri memeluk Yoongi lebih erat. Memejamkan matanya dan saat itu juga setetes airmata terjatuh melewati pipinya.

Yoongi mencoba mengendurkan pelukan Taeri. taeri menatap lelaki itu takut. Ia takut jika Yoongi berusaha melepaskan dirinya dan lalu meninggalkannya.

Tapi, lelaki itu membalikkan tubuhnya dan mendorong tubuh Taeri ke tembok dan menghimpit gadis itu.

Bibir Yoongi kembali menjelajahi bibir gadis itu. mengkulum setiap sisi bibir Taeri.

Taeri memejamkan matanya dan memeluk leher Yoongi erat. Menekan tengkuk lelaki itu. memperdalam sentuhan sensual bibir lelaki itu.

Yoongi berhenti mencium bibir Taeri dan menahan jarak bibir mereka hanya 1cm. memegang wajah Taeri dengan kedua tangannya. Menatap gadis itu dalam.

“jika aku bisa membuat satu orang saja yang mengetahui tentangku. Aku akan memilihmu.”

Ucap Yoongi pelan hampir berbisik. Dada Taeri berdebar begitu kencang mendengar apa yang Yoongi ucapkan. Ia mengelus wajah Yoongi. menatap Yoongi seolah berkata sesuatu padanya.

Ia mencintai Yoongi.

Yoongi mulai mendekatkan wajahnya kembali pada wajah Taeri. mengkulum lembut bibir Taeri. bibir Taeri yang terasa manis di mulutnya lah yang membuatnya tak pernah tahan untuk tidak mencium atau menjilat bibir gadis itu.

Lidah Yoongi mulai melesak melewati dua bibir Taeri. mengajak lidah gadis itu untuk beradu.

“hey. apa yang kalian berdua lakukan??”

Yoongi menghentikan gerakan lidahnya. Menjauhkan wajahnya pada Taeri, membiarkan gadis itu untuk menghirup nafas sebanyak mungkin dengan wajah memerah. Yoongi menoleh kearah suara yang tadi terdengar di belakangnya.

Tampak Nam ssaem yang menatap Yoongi dengan tatapan sok tegasnya sebagai guru. Ia tahu dengan hubungan para muridnya dan ia sudah mempersiapkan diri untuk melihat pemandangan seperti yang Yoongi dan Taeri lakukan di camp liburan. Tapi kali ini ia sedikit ingin menegur kedua murid yang ia pergoki. Apalagi ia menangkap korban yang tepat. Min Yoongi. siswa kelas 3 yang terkenal sulit diatur.

“ini bukan tempat melakukan hal mesum seperti itu. bersyukurlah karena aku yang memergoki kalian. Bagaimana jika guru yang lain?”

Padahal sebenarnya ia yang bersyukur telah memergoki Yoongi. guru yang lain pasti langsung melengos pura-pura tidak melihat.

“ah. Songssaengnim maafkan aku dan Yoongi sunbae!! Kami berjanji tidak akan melakukan hal seperti tadi di liburan ini!” Taeri membungkukan tubuhnya dengan wajah takut.

“mwo? Apa katamu tadi?” Yoongi mengangkat satu alisnya dengan wajah dingin. Ia lalu menatap kearah Nam ssaem masih dengan muka dinginnya.

“lebih baik ssaem mencari gadis dan melakukan apa yang aku dan Taeri lakukan. Dengan begitu ssaem akan tahu bagaimana menyenangkan melakukan hal seperti tadi.”

Taeri menatap Yoongi melotot. Ucapan Yoongi serta banmal yang lelaki itu keluarkan dari mulutnya sukses membuat ekspresi tenang Nam ssaem berubah.

Nam ssaem menunjuk kearah keduanya dengan muka memerah menahan amarah.

“kalian berdua. Mulai sekarang berada dalam pengawasanku di liburan ini! jangan melakukan hal seperti tadi!”

Yoongi mengangkat satu alisnya lagi dengan ekspresi dingin yang tenang. “kenapa? Aku yakin beberapa murid yang berpasangan sudah sempat melakukan hubungan seksual. Apa kau tidak berpikir sampai kesitu?”

“Yoongi oppa hentikan. Nam ssaem akan sangat marah..” Taeri menggenggam tangan Yoongi. bermaksud menghentikan ucapan Yoongi yang sudah kelewatan. Ia tidak mau membuat dirinya dan Yoongi harus terpisah di Gyeongpo hanya karena kesalahan kecil.

“ya untuk menghindari kalian melakukan hubungan seperti itu, aku bermaksud mengawasi kalian. Ya, kau. Kau. Ya kau kesini.”

Nam menoleh kebelakang dan seperti memanggil seseorang. Ekspresi Nam ssaem sekarang sudah terlihat lebih tenang.

Sosok lelaki berjalan kearah Nam ssaem dengan muka bingung.

Taeri memelototkan matanya ketika sadar sosok yang Nam ssaem panggil.

Hoseok. Lelaki itu juga menatap kearahnya dan Yoongi dengan bingung. Sepertinya Hoseok saat itu sedang melewati tempat Nam ssaem berdiri dan akhirnya terpanggil oleh guru bertubuh pendek itu.

Nam ssaem menepuk pundak Hoseok berkali-kali.

“aku punya tugas untukmu.” Ucap Nam ssaem tersenyum aneh pada Hoseok. Hoseok juga menatap Nam ssaem dengan bingung.

“selama liburan di Gyeongpo ini kau harus bersama dan menemani siswi itu.” Nam ssaem menunjuk kearah Taeri.

“karena aku memberi mereka berdua hukuman untuk tidak berduaan selama disini.”

Taeri memelototkan matanya lebih lebar dan mengangakan mulutnya. Ia menatap kearah Yoongi dengan panik. Ia tahu Yoongi juga merasakan kepanikan yang sama dengannya. tapi lelaki itu tetap bisa membuat ekspresinya terlihat tenang.

Ekspresi Hoseok berubah. Ia menatap Taeri dan Yoongi dengan ekspresi berbeda dari yang tadi.

Saat itu juga Taeri ingat ketika tadi Hoseok bersikap aneh padanya.

“jadi maksud ssaem aku harus menjadi seperti tembok pemisah untuk mereka?” Hoseok masih menatap Yoongi dan Taeri dengan dingin.

“ya ya ya. Hanya untuk di liburan kali ini. ini semacam hukuman untuk mereka.” Nam ssaem tersenyum sok bijak dan berkacak pinggang menggelengkan kepalanya menatap Yoongi.

Hoseok menatap Taeri dengan tajam. Gadis itu membuang tatapannya takut.

“baiklah. aku mengerti.”

Taeri meremas tangan Yoongi yang ia genggam. Tak berani menatap Hoseok ketika akhirnya ia sadar, Hoseok memang belum sepenuhnya menyerah pada perasaannya.

 

To be continued

 

Gyeongpo in love! (?) besok mungkin part terakhir mereka berada di Gyeongpo dan di part ini aku sengaja ngebuat scene one moment 2 couple untuk membantu skema ceritaku di part selanjutnya. Bukan tidak mungkin di part besok 2 couple lagi akan ikut bercerita tentang mereka xD (?)

Yang penting di part ini akhirnya aku berhasil menyatukan Taehyung dan Sera secara resmi, semoga saja otakku gak ngebuat perangai si Tae ke pacarnya kaya si Yoongi ya(?)

Dan semoga juga Readers gak ada bosen-bosennya sama FF ini ><

Aku tahu part kali ini memang terasa pendek banget, karena aku sengaja ngebuatnya begitu(?) ini untuk kepentingan part selanjutnya ><

Terimakasih untuk para readers yang mendukung RHS dan terus menanti FF ini *bow bareng chansung*(?)

Ditunggu ya untuk next partnya!! ^0^