FF oneshot/ ROMANCE?/ BTS-BANGTAN


Title: Romance? || Author: sugnminej || Main Cast: Kim Taehyung, Jung Hara(You) || Other Cast: Jung Hoseok, Park Jimin, Moon Jongup, Kim Namjoo, Yoo Gaeun, etc || Genre: Romance, School Life || Rating: PG – 13 || Length: Onseshot || Disclaimer: story line 100% mine. Taehyung milik Tuhan, keluarganya, BHEnt, milik aku(?) Don’t be silent readers peuhles. Jangan plagiattt!!

Ini ff pertama yang aku kirim ke sini hehehehehe. FF ini juga pernah di post di wp lain oke, dengan cast yang sama. Kalau pernah baca, berarti itu punya aku(?)

Ini cuma fanfic. Rada lebay/? Jadi jangan di ambil serius HAHAHAHA.

Happy reading!

POSTER RMNC

***

                Jung Hara, 31 Desember 1995, 165cm, golongan darah AB, hobinya mengerjakan seratus soal fisika, kadang berbicara sendiri dengan bahasa asing, tak jarang berbicara dengan benda mati.

Hobi spesialnya, memandang Kim Taehyung.

Jung Hara perempuan jenius, tidak ada satu kata pun dari beribu penjelasan dan ocehan gurunya yang ia dengar, sungguh tidak perlu mendengar semua itu, predikat Jung Hara sebagai ‘manusia jenius’ tidak akan pernah dihilangkan dari sekolahnya. Jung Hara, murid paling spesial, satu sekolah sudah pasti mengenalnya, oh bahkan seluruh sekolah di Korea Selatan sekalipun! Gadis nyaris sempurna. Cantik, pintar, kaya, idaman sekali.

Namun siapa sangka, gadis nyaris sempurna sepertinya menyukai pria bodoh setengah idiot itu?! Pria pendiam nan dingin menurutnya. Tidak! Kim Taehyung bukan pria pendiam, apalagi dingin. Pria itu aneh, dia hanya menunjukkan rasa cueknya kepada satu orang. Satu.

Kim Taehyung, 30 Desember 1995, 178cm, golongan darah AB, hobinya menatap kosong semua buku pelajaran, tidur dikelas, tertawa terbahak-bahak bersama sahabatnya Park Jimin, Kim Namjoo dan Moon Jongup.

Hobi spesialnya, bersikap dingin dihadapan manusia jenius, Jung Hara.

***

Matanya masih tertuju pada pria itu, yang tengah terlelap dalam mimpi indahnya. Tepat di pojok kanan paling depan kelas, seorang pria berambut pirang menenggelamkan wajahnya dengan lipatan tangannya di atas meja, sedangkan si manusia jenius tengah memandangi punggungnya dari mejanya yang tepat di belakang pria itu. Kadang, Hara mencoba membangunkan Taehyung dengan cara menyentuh punggung Taehyung menggunakan penggaris besi 30cm miliknya, namun seperti biasa, Taehyung hanya sedikit menggeliat lalu kembali ke alamnya, dasar idiot.

“Jung Hara, sampai kapan kau akan seperti ini?” teman sebangkunya bersuara, Yoo Gaeun.

Hara meliriknya sekilas. “Sampai aku bosan dengan Kim Taehyung,”

Gaeun memutar bola matanya, sahabatnya memang gila, oh mungkin hanya Yoo Gaeun yang memberi julukan Jung Hara sebagai ‘manusia jenius setengah gila’. Masih untung julukannya hanya ‘setengah’, belum ‘sepenuhnya’ gila. Tentu Gaeun menganggap sahabatnya gila karena, ya, Jung Hara aneh, dia tergila-gila pada orang bodoh idiot, Kim Taehyung.

Hara kembali menyentuh punggung Taehyung dengan penggarisnya, perlahan Taehyung mengangkat kepalanya, Hara tersenyum bangga, beberapa detik kemudian…

Dengan cepat Kim Taehyung bangkit dari kursinya dan…

BRAKKK

“BISAKAH KAU TIDAK MENGGANGGUKU SEHARI SAJA?”

Seisi kelas menatap Taehyung, termasuk Kwon seonsaengnim. Tentu Hara begitu terkejut karena Taehyung baru saja membentaknya penuh emosi.

“Kim Taehyung, kau boleh keluar sekarang juga,” ucap Kwon seonsaengnim, tepatnya perintah.

Taehyung berdecak. “Menyebalkan,” gumamnya sebelum keluar hari kelas laknatnya.

20 menit setelah kejadian itu, bel istirahat berbunyi.

Hara segera beranjak dari kursinya dan berjalan meninggalkan kelas.

Mendapati Taehyung tengah duduk dipinggiran koridor sekolah sembari mengangkat tangannya, ya, hukuman seperti biasa.

“Kau boleh menurunkan tanganmu,”

Taehyung mendongak, menurunkan tangannya, berdiri lalu beranjak meninggalkan Hara tanpa sepatah kata pun.

Hara mengejar Taehyung.

“Taehyung-a,” Hara berdiri tepat di depan Taehyung. Ia menggigit bibir bawahnya, bingung, apa yang akan ia katakan pada Taehyung.

“Maaf telah membuatmu marah, maaf juga telah membuatmu di keluarkan dari kelas tadi,” Hara menunduk.

“Aku sungguh tidak membutuhkan permintaan maafmu, nona Jung yang jenius,” Taehyung menekan kata ‘jenius’ dalam kalimatnya. Ia menepuk pundak Hara, lalu pergi meninggalkan gadis itu.

Kim Taehyung menyebalkan.

***

“Hei, ku dengar Zelo murid kelas 1-1 kemarin ditolak oleh Krystal sunbae, apa benar?” Namjoo memulai percakapan. Taehyung dan Jimin duduk di atas meja menghadap Namjoo dan Jongup−mereka duduk di kursi barisan kedua pojok kiri kelas, ya memang tempat mereka, Taehyung dan Jimin hanya sedang mampir.

“Benarkah? Wah! Zelo itu berani sekali menyatakan cintanya pada kulkas sunbae,” cerocos Jimin. Kulkas sunbae, sebutan dari murid kelas 2 untuk Krystal sunbae, Jung Soojung, yang mempunyai sifat sedingin kulkas, bahkan ‘kulkas’ masih kurang untuk dijadikan julukan orang itu, menurut mereka.

“Aku penasaran bagaimana tipe lelaki idaman si kulkas itu,” kini Taehyung angkat bicara. Mereka bertiga−Jimin, Jongup, Namjoo−menatap Taehyung tajam.

“Kenapa memandangku seperti itu?” Taehyung menatap tiga sahabatnya bergantian.

“Kim Taehyung, jangan bilang kau menyukai Krystal sunbae?” selidik Jongup.

“Ya!” bentak Taehyung lalu menendang pelan kening Jongup, sudah biasa. “Bukan tipeku,” sambung Taehyung.

“Kau tau, tadi aku melihat Kim ssaem terpeleset di depan ruang guru,” Jimin menahan tawanya. “Kau bisa bayangkan wajahnya yang lucu, melas sekali, HAHAHAHA,” tawa Jimin. Taehyung mencoba membayangkan kejadian itu, ketika mereka−Jimin, Jongup, Namjoo−berhenti tertawa, hening. Sedetik kemudian tawa Taehyung meledak.

“Kim ssaem pasti terlihat bodoh, HAHAHAHA,” ketiga sahabatnya memandang Taehyung khawatir.

“Tae…” belum selesai Namjoo memanggil Taehyung, “KIM TAEHYUNG,”

Reflek Taehyung dan Jimin yang duduk di atas meja, buru-buru turun dan berdiri.

Oh, malang Kim Taehyung, gurunya sudah berada di belakang mejanya, Kim seonsaengnim, guru ter-killer, baru saja membentak nama Kim Taehyung.

Taehyung dan Jimin membungkukkan badannya.

“Kalian berdua, keluar,”

Lagi, lagi, terus saja. Aku justru senang tidak mengikuti pelajaran. Terus seperti ini, Kim Taehyung.

Taehyung dan Jimin keluar kelas.

Lihatlah, Jung Hara mendengus kesal, ia tidak bisa menjahili Taehyung.

Candu Jung Hara adalah Kim Taehyung.

 

Taehyung orang aneh, dia memendam perasaannya. Padahal targetnya sudah tepat di depan mata.

 

“Kim Taehyung,” Hara memanggilnya. Dasar kebo, dalam posisi seperti ini saja dia masih bisa tertidur, bahkan tidak sadar bahwa sahabatnya sudah meninggalkannya sejak bel pulang berbunyi. Tak butuh waktu lama, Taehyung perlahan membuka matanya dan mendongak, mencari tau siapa yang memanggilnya. “Kau,” Taehyung berdiri, kini Hara yang harus sedikit mendongak agar dapat menatap mata Taehyung.

Hara mendesah pelan lalu memalingkan wajahnya.

Jangan menatapku, Kim Taehyung.

“Ini sudah malam, sampai kapan kau akan tertidur dengan posisi seperti tadi?” jelas Hara.

Taehyung melihat jam di tangan kirinya. 22:30 KST. Benar saja, 30 menit lalu semua pelajaran telah usai. “Terima kasih, telah membangunkanku,” ucap Taehyung. Hara menatap Taehyung, lalu mengangguk.

Setelah itu, Taehyung kembali ke kelasnya untuk mengambil tasnya, lalu keluar lagi, meninggalkan Hara. Hara sedikit khawatir, masalahnya, dia akan pulang sendiri malam ini, Gaeun meninggalkannya. Hara jenius namun bodoh, seharusnya usai pelajaran ia langsung membangunkan Taehyung, agar Gaeun tidak meninggalkannya. Karena terlalu lama menunggu Hara untuk membangunkan Taehyung, Gaeun memutuskan untuk pulang duluan. Malangnya lagi, pagi ini Hara meninggalkan handphone-nya di kamar, jadi ia tidak bisa meminta supirnya untuk menjemputnya. Sungguh malang si jenius Hara.

Baru beberapa langkah, Taehyung tiba-tiba berhenti dan membalikkan badannya. Hara memandang Taehyung yang posisinya tidak begitu jauh dari dirinya.

“Kau, kenapa belum pulang?” Taehyung bertanya dingin.

Hara bingung harus menjawab apa. “A-aku…”

“Tidak baik perempuan pulang sendiri malam begini,”

“Geurom…”

“Pulang bersamaku,”

Hara membulatkan matanya, “N-ne?”

“Mau tidak? Aku bisa pulang sendiri. Aku hanya khawatir ada orang yang menjahatimu. Kau kan tidak pandai bela diri, nona jenius,”

“Baiklah,” …idiot.

Hara berlari kecil, mensejajarkan dirinya dengan Taehyung. Lalu mereka berjalan berdampingan.

Mereka menunggu bus di halte dekat sekolah. Sudah kesekian kalinya Taehyung menengok jam tangannya, sedangkan Hara hanya diam. Sudah 10menit mereka menunggu. Kau tau, selama 10menit ini, Hara masih heran. Kim Taehyung mengkhawatirkan dirinya.

“Terlalu lama menunggu bus, berapa menit untuk menuju ke rumahmu jika berjalan?” Taehyung bersuara.

“Sekitar 20menit,”

“Kalau begitu jalan saja,” Taehyung beranjak berdiri. Hara pun. “Ini sudah malam, Taehyung,” ucap Hara sedikit bergetar.

Taehyung tersenyum miring.

“Kau takut?” tanya Taehyung.

Hara menggelengkan kepalanya cepat. “Tidak, tidak, Taehyung,”

Taehyung tersenyum, namun Hara tak melihatnya. Lalu kembali bersikap dingin.

Taehyung mulai melangkah. Refleks Hara mengikutinya karena tidak ingin jauh dari Taehyung. Bukan! Lebih tepatnya si jenius sedang ketakutan, berjalan di malam hari. Lebih horror jika mengetahui yang sedang bersamanya adalah si bodoh Kim Taehyung.

“Beri tau aku arah rumahmu,” perintah Taehyung.

“Masih lurus terus,”

Lalu hening. Tidak ada yang bersuara dalam perjalanan.

5 menit.

“Taehyung-a, ke kanan,” ucap Hara pelan.

10 menit.

“Taehyung, disini gelap sekali,”

Sedetik kemudian, sebuah tangan besar sudah bertengger di belakang lehernya, merangkul.

Hei! Siapa lagi jika bukan Taehyung.

Hara sempat terkejut karena Taehyung melakukan ini, mencoba menstabilkan detak jantungnya.

“Tenanglah,” Taehyung bersuara, kali ini…begitu lembut.

15 menit.

“Taehyung, itu…”

Belum selesai, Taehyung menutup mata Hara dengan satu tangannya. Hara tidak seharusnya melihat pemandangan menjijikan seperti ini.

“Jangan dilihat,”

Jantung Hara sungguh akan loncat setelah ini.

20 menit.

Semakin gelap, Hara takut. Sangat.

“Taehyung. Gelap,” Hara meremas seragam Taehyung dari samping.

Taehyung kembali merangkul Hara, “Tidak apa-apa,”

25 menit.

“Taehyung, di depan itu rumahku,”

Langkah mereka semakin dekat dengan rumah Hara. Dan sampailah mereka tepat di depan gerbang rumah Hara, di saat itu juga, seorang lelaki tinggi berambut hitam baru saja keluar dari gerbang rumah itu.

“Hara-ya, kau baru pulang eo?” tanya lelaki itu.

“Eo, oppa,” jawab Hara singkat.

“Nugu?” tanya Jung Hoseok−lelaki itu, kakak kandung Jung Hara−sambil mengarahkan dagunya ke lelaki di sebelah adiknya.

Taehyung membungkukkan badannya. “Kim Taehyung imnida,”

Hoseok mengangguk. “Pacar Hara?”

Hara membelakkan matanya sedangkan Taehyung hanya bersikap tenang saja.

Ani~ tentu saja bukan. Oppa, kau masuk sana,” usir Hara.

“Aku keluar sebentar ingin membeli sesuatu, kau cepat masuk,” Hoseok mengacak pelan rambut adiknya, lalu segera berbalik meninggalkan Hara dengan Taehyung.

Hara menunduk dan menggigit pelan bibir bawahnya.

“Taehyung-a, gomawo,” Hara kembali mengangkat kepalanya. Taehyung mengangguk.

“Cepat masuk,” suruh Taehyung.

“Kau bisa pulang sendiri? Perlu ku panggil supirku untuk mengantarmu?” tawar Hara.

Taehyung tertawa pelan. “Aku bukan orang penakut sepertimu, nona jenius. Aku pergi dulu. Cepat masuk,” Taehyung mengelus pelan puncak kepala Hara.

Jika saja keadaan tidak gelap, mungkin Taehyung sudah dapat melihat betapa merahnya wajah Jung Hara saat ini.

Hara tidak habis pikir, Kim Taehyung, mengelus, kepalanya.

Taehyung membalikkan badannya beranjak pergi. “Gomawo,” Hara berterima kasih lagi. Bibirnya mengembangkan sebuah senyuman, untung saja Taehyung tidak melihatnya seperti ini.

Diam-diam Taehyung tersenyum. Lalu berjalan meninggalkan Hara, Hara pun segera masuk ke rumahnya.

***

Demi apapun, pagi ini Hara tidak bisa berhenti tersenyum mengingat kejadian semalam. Dirinya terus menerus tersenyum sambil memegang pipinya. Gaeun yang sedang duduk di sebelahnya bergidik geli.

“Ya, Hara Jung. Kau sedang senang, eo? Apa kau bertemu pria yang lebih tampan dari Taehyung? Kau sedang jatuh cinta?” Gaeun menyenggol lengan Hara lalu mencubiti pipi si jenius.

“Jatuh cinta dengan Kim Taehyung,” jawab Hara. Tepat disaat itu juga, Taehyung sudah duduk di kursinya, tepat di depan Hara.

Hara dan Gaeun saling memandang. Mulut Hara bergerak-gerak seperti memberi kode menanyakan ‘apa dia mendengar itu?’ sedangkan Gaeun menjawab dengan mengangkat bahunya. Hara mendesah kasar. Maldo andwae.

“Kau belum menceritakan itu,” ucap Gaeun polos.

“Mwo,” Hara menatap Gaeun.

“Kenapa kau senang seperti orang gila pagi ini?” tanya Gaeun.

Hara melipat tangannya di atas meja dan menempelkan dahinya di atas tangannya. “Tidak sekarang,”

Gaeun hanya mendelik, mungkin sahabatnya itu bete karena ia mungkin ketakutan sebab Taehyung akan mengetahui jika dirinya menyukai lelaki itu. Dasar remaja.

 

                Taehyung sebenarnya peka.

 

Jam istirahat.

Seperti biasa, Taehyung berkumpul dengan tiga sahabatnya. Jangan ditanya, setiap jam istirahat, pasti ada saja topik dari perbincangan mereka yang membuat mereka berempat terbahak.

Tawa Jimin terhenti dan ekspresi wajahnya sedikit berubah. Ketiganya pun ikut berhenti, mengikuti arah mata Jimin. Jung Hara, dan mata Taehyung pun bertemu dengan mata gadis itu. Hara memalingkan wajahnya, ia sedikit gugup.

Jimin mendorong Taehyung pelan. “Dia fans beratmu,”

“Sampai kapan kau akan bersikap dingin padanya?”

“Dia berharap banyak padamu, kau tau,” ucap Jongup dan Namjoo bergantian.

“Aku tidak suka dengan orang jenius,” jawab Taehyung cuek.

Ketiga sahabatnya mendesah kesal.

“Kau tau, cinta itu tidak memandang bodoh atau jenius,”

“Nyatakan perasaanmu, Kim Taehyung,”

Taehyung turun dari meja, “Hentikan,” ucapnya dingin lalu meninggalkan ketiga sahabatnya. Sedangkan mereka bertiga hanya cengo dengan perubahan sikap Taehyung yang drastis.

Taehyung berhenti tepat di depan mejanya, sebelum keluar dari pintu. Di baris kedua, Jung Hara tengah menyembunyikan wajahnya dengan lipatan tangannya. Taehyung melirik ke arah Hara.

“Aku sungguh tidak tertarik, dengan orang sejenius dirimu,” gumam Taehyung pelan, lalu keluar meninggalkan kelasnya.

Setelah merasa bahwa Taehyung sudah pergi, Hara mengangkat kepalanya.

“Apa dia bilang? Tidak tertarik dengan orang jenius? Cih, dia saja yang terlalu bodoh,” Hara terlihat seperti berbicara pada mejanya, ia tengah menjalankan salah satu hobinya.

“Geundae…”

Hara berfikir, apa maksud Taehyung melakukan itu tadi malam? Bukan, maksudnya yang mengantarnya pulang ke rumahnya. Rangkulan, menutup mata, elusan kepala. Hara tidak habis fikir bahwa Taehyung yang cuek padanya melakukan semua itu

Ya!!! Jung Hara, kau melamun saja, eo?” Gaeun datang menepuk pundak Hara.

“Yoo Gaeun, kau mengagetkanku,”

“Ekspresimu tidak menunjukkan keterkejutan, nona Jung,”

Gaeun mengambil posisi di kursinya, di samping Hara.

“Ceritakan yang tadi pagi,” pinta Gaeun. Hara memandang Gaeun malas, sedangkan Gaeun mengedipkan matanya.

“Semalam Taehyung mengantarku pulang,” ucap Hara datar.

“MWO?!” teriak Gaeun. Seketika anak-anak lain yang ada di kelas menujukan pandangannya ke arah Gaeun. Gaeun pun membungkuk meminta maaf.

“Hei jangan bercanda, Hara-ya,” Gaeun menepuk pelan pundak sahabatnya.

“Aku serius,”

“Lanjutkan ceritanya,”

Hara menceritakan mulai dari awal ia ketakutan, rangkulan sampai dengan selesai.

Gaeun hanya mengangguk.

“Itu kode, Hara-ya,”

“Kode bagaimana maksudmu?”

“Taehyung juga menyukaimu,”

Hara melotot terkejut. “Mwoya, itu tidak mungkin,”

“Hei, mana mungkin dia melakukan itu jika dia tidak memiliki perasaan padamu. Pasti Taehyung punya perasaan yang sama denganmu,”

Hara hanya memandang Gaeun datar.

***

Hari Minggu. Waktu untuk otak si jenius itu beristirahat. Lihatlah, dia sedang bergulung di tengah selimutnya yang tebal.

Waktu menunjukkan pukul 7:30KST, dan si jenius belum juga membuka matanya.

KRINGGGGGGGGGGGGGG

“AH KIM TAEHYUNG,”

Hara tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Dan… Ada apa dengan Kim Taehyung?

Ia mengambil jam bekernya di sebelah tempat tidurnya, mematikan alarmnya, lalu memandangnya lamat. “Kau membangunkanku dari mimpi indahku, sayang. Kau tau, aku sedang melawan Kim Taehyung tadi. Untung saja kau membangunkanku, kalau tidak, mungkin aku sudah kesakitan dipukuli oleh Taehyung. Taehyung memang tidak punya hati untuk wanita. Kali ini aku berterima kasih kepadamu karena kau telah membangunkanku, namun lain kali jika kau membangunkanku saat sedang adegan romantis aku dan Taehyung, tidak segan aku akan membunuhmu,” Hara berbicara kepada benda itu, kemudian menciumnya. Gila.

Hara segera turun dari kasurnya dan berjalan ke arah kamar mandi. Memang rajin, bangun tidur anak itu langsung mandi.

 

Masih berbaring di kasur, Taehyung memainkan handphone-nya. Taehyung sungguh merindukan kasur empuknya.

Taehyung punya ide. Dia mengintip ke bawah selimutnya, tentu saja, Taehyung tidak pernah memakai bajunya alias shirtless ketika tidur. Ia membuka aplikasi camera di handphone-nya, lalu mengambil beberapa selca yang memperlihatkan bahu kekarnya. Setelah dirasa cukup, ia membuka kakao talk miliknya. Memilah-milah kontak dan… ya!

 

Hara baru saja menyelesaikan ritualnya−mandi. Ia berjalan ke arah meja belajarnya, menemukan handphone-nya dalam keadaan menyala. Satu pesan kakao talk.

태태

굿모닝!!

Hara membelakkan matanya, tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Kim Taehyung mengiriminya pesan, good morning, juga sebuah foto Taehyung ber-selfie dengan…mata tertutup, lip biting, memperlihatkan bahunya. Sungguh, Hara akan pingsan. Taehyung jarang sekali mengirimi Hara pesan singkat. Sesingkat-singkatnya, Taehyung hanya menanyakan tugas, itupun jika Hara sudah membalasnya, Taehyung pasti tidak lagi menjawabnya.

Hara membalas pesan Taehyung. Ia juga mengirimkan selca-nya barusan.

 

Taehyung masih berada di kasur empuknya. Ia memutar-mutar handphone-nya, menunggu balasan dari orang itu, si jenius.

Katalk~(?)

Ringtone tanda pesan kakao talk di handphone Taehyung berbunyi. Buru-buru ia membukanya.

Selamat pagi, Kim Taehyung! Hei, kau masih di kasurmu, eo? Cepat mandi dan beraktivitas!

Taehyung tersenyum melihat balasan dari Hara. Hara juga mengirimnya sebuah foto selca, dengan rambut yang masih basah belum disisir, kaos putih polos yang hampir transparan memperlihatkan warna pink dalamannya−ugh, sexy menurut Taehyung−oh, ini masih pagi Kim Taehyung. Pose-nya yang lucu dengan bibir bebek, memejamkan mata dan juga v sign.

Aigo, nona jenius terlihat imut disini.

Taehyung membalas pesan Hara.

Mandikan aku, nona jenius.

Kim Taehyung, pervert!

                Wajar untuk seorang lelaki.

Terserah. Sana mandi, idiot.

                Baiklah, nona. Aku segera kembali.

 

Hara menghempaskan bokongnya di sofa. Bibirnya masih mengembangkan senyuman girang karena Taehyung. Dia senang.

Drrrrttt…

Handphone-nya bergetar. Segera ia menggapainya, lalu membuka pesan itu. Taehyung.

태태

Nona jenius, aku sudah selesai mandi.

                Harus aku peduli?

태태

Tentu saja kau harus. Jangan lupakan perasaanmu padaku!

………………………………………

Apa maksud kata itu? Apakah Taehyung benar sudah mengetahui bahwa aku menyukainya?

***

Bel istirahat berbunyi. Murid berhamburan keluar kelasnya.

Hara masih terdiam di kursinya, sedangkan Taehyung dan Jimin menghampiri meja Namjoo dan Jongup.

Kim Taehyung, apa kau benar-benar pikun? Kau bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, padahal pesan kakao talk-mu denganku kemarin… Ah, menyebalkan.

“Hara-ya, apa yang terjadi denganmu hari ini? Dari tadi kau diam,” Gaeun duduk di samping Hara.

Hara hanya menggelengkan kepalanya.

“Annyeong hase,”

Oh. Jinri sunbae.

“Taehyung-ie, kau disana? Ah, aku telah mencarimu kemana-mana,” Jinri berlari kecil menghampiri Taehyung. Choi Jinri, satu-satunya senior yang dekat dengan Taehyung.

Hara menatapnya tajam.

“Aku merindukanmu, Taehyung-ie,” Jinri bergelayut manja di lengan Taehyung.

Oh, fuck.

Sunbae, hentikan,” Jongup mencoba menghentikan Jinri. Ia tau, Taehyung sedikit risih dengan perempuan centil.

“Aku pacarnya. Hei, Taehyung, hari ini tepat hari jadi kita satu bulan, kau tidak memberiku sesuatu?” Taehyung membelakkan matanya.

Hara mendengarnya, mendengar semua itu. Panas. Hatinya panas. Gaeun mencoba menenangkan Hara.

Jadi, Taehyung sudah menjalin hubungan dengan Jinri selama sebulan. Bagaimana bisa aku tidak mengetahuinya?

Perih hatinya mendengar itu. Sungguh. Ia tidak rela, Taehyung dimiliki oleh gadis lainnya. Apalagi dia tidak suka dengan Jinri sunbae.

Moodku hilang. Aku akan pulang,” Hara menyeret tasnya, lalu keluar kelas.

Taehyung melihat itu. Dia mendorong Jinri kasar. Jinri tersenyum penuh kemenangan.

“Bodoh. Apa yang kau bicarakan? Aku membencimu,” Taehyung membentak Jinri. Ketiga sahabatnya diam melihat kejadian itu.

Taehyung segera berlari keluar kelas, mengejar Hara. Ia tau bagaimana perasaan gadis itu.

YA! NONA JENIUS,” Taehyung berteriak. Sedangkan yang di pangggil justru mempercepat langkahnya.

Taehyung berlari lagi. “JUNG HARA,” teriaknya lebih kencang, membuat siswa di koridor itu memandang risih ke arahnya.

Kali ini, agaknya Taehyung berhasil membuat Hara berhenti. Ia berlari pelan menghampiri Hara, lalu membalikkan tubuh gadis itu.

“Kau memanggil namaku,” ucap Hara pelan. “Sudah lama sekali aku tidak mendengar kau memanggil namaku, Taehyung,”
“Kau berhubungan dengannya sudah satu bulan, hm,” sambungnya. Taehyung menatap Hara. “Pantas saja dia sering sekali berdekatan denganmu. Selamat atas hari jadimu,” ekspresinya menunjukkan ketidaksenangan. Hara benci menerima kenyataan.

“Jangan membuat kesimpulan sendiri,” Taehyung mulai bersuara. Hara mengangkat kepalanya, menatap Taehyung. Detik berikutnya, Taehyung menarik Hara ke dalam dekapannya.

Hara diam. Taehyung memeluknya.

Cukup lama Taehyung memeluknya, Hara mendorong pelan Taehyung, Taehyung pun melepaskannya.

“Aku ingin pulang. Moodku sedang tidak bagus. Hei, itu Jinri! Cepat sana, dia menunggumu,” Hara mendorong Taehyung. Taehyung menengok kembali ke belakang, ke arah Hara, sedangkan Hara mengibaskan tangannya, memberi kode seakan mengusir Taehyung untuk menghampiri Jinri−sebenarnya dengan tiga sahabat Taehyung dan juga Gaeun, dan raut wajah mereka berlima khawatir.

Taehyung mendesah, lalu berjalan menghampiri ketiga sahabatnya serta Jinri dan Gaeun. Sedangkan Hara segera beranjak meninggalkan sekolah.

“Taehyung, maafkan aku,” ucap Jinri ketika Taehyung sudah berada dihadapannya.

“Sungguh semua tadi adalah kecelakaan. Aku bisa menjelaskan,” sambung Jinri.

“Jelaskan,” pinta Taehyung.

Namjoo, Gaeun, Jimin dan Jongup memperhatikan mereka.

Jinri mengambil nafas dalam, “Jadi, tadi aku bermain truth or dare dengan Naeun dan Suzy. Naeun memberiku tantangan, bersikap centil kepada salah satu anak kelas 2, sedangkan Suzy memberiku tantangan, membuat marah salah seorang anak kelas 2 juga. Berhubung aku tau, kau pasti marah jika ada perempuan centil di hadapanmu, jadi aku menggabungkan keduanya. Tapi… Aku tidak lihat keadaan bahwa di situ ada Hara. Tentu aku tau kalau kau menyukai Hara, kau sering bercerita, pasti kau tidak ingin membuatnya sakit hati, kan. Karena kau juga tau Hara menyukaimu,” jelas Jinri panjang lebar, ia menunduk. “Maafkan aku, Taehyung,”

Taehyung menghela nafasnya, lalu mengelus pelan puncak kepala Jinri.

“Lain kali jika ingin melakukan sesuatu, lihat keadaan dulu, nuna,”

Dari kejauhan, Hara memperhatikan mereka. Kesalahpahaman terjadi, Hara cemburu, memberi kesimpulan sendiri bahwa, Taehyung benar berpacaran dengan Jinri.

Ah, kau terlalu berharap, Jung Hara.

***

태태

Hei nona!

Kim Taehyung mengirimnya pesan dari kakao talk. Moodnya masih tidak bagus sejak ia pulang tadi, masih kacau tentang Taehyung menjalin hubungan dengan… Ah sudahlah.

태태

Kau sudah tidur?

Kembali Taehyung mengirimnya pesan. Hara melihat jam di handphone-nya, 23:45KST. Baiklah, mari tidur membenahkan moodnya.

태태

Hara menghela nafasnya, menonaktifkan handphone-nya, dan segera masuk ke dalam selimutnya.

Memejamkan mata.

5 menit

.

.

.

15 menit

.

.

.

20 menit

“Ah, gila,” gumamnya.

Hara berjalan ke arah meja belajarnya dan meraih handphone-nya. Mengaktifkan kembali benda itu, lalu kembali lagi ke kasur, menggulung dirinya di dalam selimut.

Drrrttt…

Drrrttt…

Drrrttt…

Getaran berturut-turut dari handphone-nya.

태태

Aku tidak bisa tidur.

태태

Hara Jung, nona jenius~

태태

Kau benar-benar sudah tidur?

Pesan terakhirnya sekitar 4 menit lalu.

Kim Taehyung, kau masih disana?

Hara mendesah pelan, ia tidak bisa membenci Kim Taehyung. Lagi pula untuk apa dia membencinya, Taehyung tidak melakukan apapun, hanya saja, sedikit menyakiti hati Hara.

태태

Aku disini.

                Aku tidak bisa tidur.

태태

Kalau begitu temani aku.

                Baiklah.
Taehyung-a, bagaimana tadi? Kau memberi apa untuk Jinri?

태태

Apa maksudmu, nona?

                Kau berpacaran dengannya.

태태

Sudah ku bilang jangan membuat kesimpulan sendiri.

                Kelakuanmu dengan jelas menunjukkan bahwa kau sedang berhubungan dengannya.

태태

Jung Hara, apa yang kau bicarakan?

                Maaf Taehyung. Aku sudah mengantuk, aku duluan. Selamat malam.

태태

Baiklah, mimpi indah.

***

Siapa sangka, sejak kejadian itu dan percakapan kakao talk malam itu, Hara tidak lagi mengganggu Taehyung, ia hanya diam memandangi Taehyung dari belakang, tidak menjahilinya. Hal ini berlangsung selama satu minggu. Selama satu minggu ini juga, padahal Taehyung mengiriminya banyak pesan kakao talk, namun tidak ada satu pesan pun yang ia balas.

Taehyung mengaku, ia merindukan tangan usil gadis itu.

Hara tengah sibuk dengan soal-soal kesenangannya. Jika sudah seperti ini, susah bagi Gaeun untuk mengajak Hara mengobrol.

Pelan-pelan Gaeun berbisik.

“Sampai kapan kau akan mendiamkan Taehyung?”

Masih dengan menulis jawaban, Hara menjawab, “Molla,”

“Lihat, Taehyung pulas. Bukannya mengerjakan. Dasar pemalas,” Gaeun menyindir Taehyung sambil menggoda Hara. Hara melirik Taehyung sebentar, lalu kembali fokus pada soalnya.

“Hara-ya,” panggil Gaeun.

“Kau mau ku beri tau sesuatu tentang Kim Taehyung? Kau pasti ingin mengetahuinya, Hara-ya,” sambung Gaeun setengah berbisik.

Hara berhenti menulis dan menatap sahabatnya.

“Kau ke rumahku saja pulang sekolah. Kita bicarakan di rumah,” ucap Hara tenang.

“ASIK,” Gaeun berteriak, dan menjadi pusat pandangan murid di kelas, termasuk Song Seonsaengnim.

“Omo,” Gaeun segera menutup mulutnya.

“Yoo Gaeun, silahkan keluar,” usiran halus itu membuatnya menunduk. Gaeun berdiri, membungkuk sebentar lalu berjalan keluar kelas.

Hara tertawa pelan.

Selesai. Semua soalnya sudah ia kerjakan. Tidak perlu di ragukan, jawabannya pasti terjamin.

Hara melihat Taehyung mengangkat kepalanya, ia bangun dari tidurnya. Entahlah apa yang ia lakukan, mengacak kertas-kertasnya.

Tiba-tiba Taehyung menghadap belakang, ke arah meja Hara. Melempar kasar kertasnya, lalu, “Kerjakan milikku, nona,” ucapnya dingin.

Hara melotot, ia tidak terima di suruh-suruh oleh orang itu. Oh, lihatlah, 15menit lagi bel! Sejeniusnya Jung Hara, bagaimana bisa ia mengerjakan 150 soal dalam 15 menit. Taehyung gila.

Ya! Kim Taehyung! Apa hak-mu menyuruh-nyuruhku? Hei, aku tidak mau! Lihat durasi! 15menit lagi bel pulang, Taehyung,” Hara memukul kepala Taehyung dengan penggaris besinya. Taehyung membalikkan badannya dan menatap Hara horror. Melihat itu Hara menyerah.

“Baiklah, Kim Taehyung. Ku kerjakan sebisaku,”

Taehyung mengangguk malas lalu kembali tidur, padahal sebentar lagi bel pulang segera berbunyi. Jimin−teman sebangku sekaligus sahabat Taehyung−hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya.

5 soal.

.

.

.

.

.

20 soal.

.

.

.

.

.

30 soal.

.

.

.

.

.

50 soal.

Bel pun berbunyi. Hara berhasil mengerjakan 50 soal milik Taehyung.

Hara kembali memukul kepala Taehyung dengan penggarisnya, juga untuk membangunkan anak itu.

“50 soal. Cepat kumpulkan,”

Taehyung mengambil kertasnya dari tangan Hara, lalu ke meja guru untuk mengumpulkan itu, di ikuti Jimin.

Hara melihat ke arah kertas sahabatnya. Dia tertawa lagi.

Gaeun juga mengerjakan 50 soal. Hara mengambil kertasnya, lalu segera mengumpulkan kertas miliknya dan juga milik Gaeun.

Murid-murid segera keluar, begitu pun Hara. Ia menghampiri Gaeun.

“Kau boleh berdiri, sayangku. Mari pulang, kau bilang ada yang ingin kau bicarakan kan?” Hara membantu Gaeun berdiri, memberikan tas Gaeun yang dibawanya, lalu merangkul Gaeun yang sedikit lebih pendek darinya.

Gaeun mengangguk. Lalu mereka pun meninggalkan sekolah.

***

Hara menempatkan dirinya di atas kasur, begitupun Gaeun, menghadap Hara.

“Ada apa dengan Taehyung?” tanya Hara to the point.

“Hara-ya. Ku pikir kau mendiamkan Taehyung karena kau benar-benar mengira bahwa Taehyung berhubungan dengan Jinri, betul?”

Hara mengangguk.

“Aku ingin menjelaskan apa yang terjadi,”

Hara menatap Gaeun serius.

“Sebenarnya…”

Gaeun menceritakan semuanya kepada Hara secara detail. Hara speechless.

“Jadi…” Hara mulai bersuara. “Kau tidak sedang ber-akting kan, Yoo Gaeun?”

“Bodoh, mana mungkin aku ber-akting seperti itu,” Gaeun menjitak pelan kepala Hara.

“Jadi benar bahwa Taehyung tidak ada hubungan dengan Jinri sunbae?” Hara bertanya-tanya. Lalu Gaeun mengangguk.

“AAAAAA….!!!! YA TUHAN, AKHIRNYA,” Hara gila. Ia loncat-loncat di kasurnya. Gaeun hanya memandangnya ngeri.

“Jung Hara! Ini jam 12 malam hei!!!” Gaeun menarik-narik celana tidur Hara. Lalu Hara kembali tenang.

Dia senang mendengar cerita Gaeun.

Hara masih punya hati, walaupun ia sangat tidak suka dengan Jinri karena ia sangat dekat dengan Taehyung, setidaknya ia masih berbaik hati membiarkan Jinri dekat-dekat dengan Taehyung. Karena dia tau, Taehyung dan Jinri adalah teman, hanya teman, sebatas senior dan junior, Taehyung juga menganggap Jinri sebagai nuna-nya, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Hey, kau menginap kan? Pasti! Supirku pasti sudah tidur, dan kau tidak mungkin pulang malam sendiri, kan?” Hara menyengir.

Gaeun hanya mengangkat bahunya sambil memasang ekspresi wajah yang aneh.

“Tidurlah, disini di sampingku, seperti biasa. HAHA,” Hara menepuk-nepuk bantal di kasurnya, mempersilahkan Gaeun untuk tidur.

***

Jam kosong. Kegaduhan terjadi dikelas ini, layaknya anak TK yang kegirangan bermain perosotan.

Hara mendesah pelan, sahabatnya tidak masuk hari ini, ia izin karena ada acara penting.

Setelah dua hari lalu sahabatnya itu menceritakan bahwa Kim Taehyung tidak berpacaran, Hara dan Taehyung membaik. Bukan, maksudnya dalam kirim-mengirim pesan, kakao. Namun di kehidupan nyata, sesungguhnya sifat Taehyung sangat berbeda dengan pada saat dia mengobrol lewat kakao talk, dengan sifat aslinya pada Hara. Seratus persen berbeda.

Hara tidak mengerti sifat Taehyung.

Ditatapnya punggung kekar itu dari tempatnya, kadang menyentuhnya dengan penggaris, namun tak digubris. Sedang tidur, seperti biasa.

Hara berdiri, berjalan ke sebelah meja Taehyung, tempat Jimin−kebetulan Jimin sedang mengobrol dengan Jongup dan Namjoo di pojok kiri sana.

Menghempaskan pantatnya di kursi, lalu menempelkan pipi kirinya di meja, menatap Taehyung yang pulas dengan posisi yang juga sama sepertinya, namun berlawanan arah, Taehyung menghadap wajah Hara. Hara menatap sendu wajah Taehyung, memberanikan diri untuk sekedar menyibakkan sedikit poni Taehyung yang mengenai mata tertutup pria itu. Ia tersenyum melihat wajah tenang nan damai milik Kim Taehyung ketika dia tertidur.

Hara melambaikan tangannya di depan wajah Taehyung, seolah bertanya, apa kau benar-benar tidur?. Setelah tidak mendapat respon dari Taehyung, ia mulai memberanikan diri untuk berbicara.

Annyeong, Kim Taehyung,” sapanya.

“Aku bingung harus berbicara apa,”

“Taehyung, aku tidak mengerti dengan dirimu, sungguh. Tidak mengerti semuanya, apalagi sifatmu,”

“Kepribadianmu aneh. Bagaimana bisa kau hanya cuek dengan satu orang?”

“Kau benar-benar aneh, Kim Taehyung,”

“Terus menerus memperhatikanmu, semakin tak mengerti apa arti perasaan ini.”

“Aku sungguh tidak mengerti cinta, Taehyung. Orang bilang cinta itu rumit, susah. Namun jika perasaan yang aku miliki ini adalah yang bernama cinta, aku akan tetap menikmatinya, selagi orang yang aku cintai masih bersamaku, walaupun aku tidak memilikinya. Orang bilang juga, cinta tidak harus memiliki,”

Hara tersenyum kecil.

“Memandangmu adalah hobiku, Taehyung. Aku tidak mengerti apa arti perasaan ini, sungguh. Selama sesuatu yang ku perbuat itu berhubungan denganmu, aku akan menikmatinya, Kim Taehyung,”

Hara mengangkat kepalanya. Berdiri dari kursinya, belum sempat berdiri total, sebuah tangan besar menariknya kembali, membuat Hara terjatuh duduk di kursinya lagi. Refleks Hara menoleh ke belakang melihat siapa yang menariknya. Dengan satu gerakan cepat, Taehyung−si pemilik tangan−menangkup wajah Hara dan menempelkan bibirnya tepat di bibir Hara. Hara sempat syok karenanya, ia mencoba menetralkan degup jantungnya. Dilihatnya mata Taehyung yang menutup menikmati ciuman mereka.

“Ya! Bwa!” salah seorang siswa meneriaki mereka. Hara tersadar, ia mendorong dada Taehyung, tapi apa daya tenaga Taehyung lebih besar dari miliknya. Taehyung tersenyum kecil disela ciumannya, lalu menekan tengkuk Hara untuk memperdalam ciuman mereka. Hara yang akhirnya pasrah, hanya bisa diam menikmati gerakan bibir Taehyung, sesekali membalasnya.

Di kejauhan sana, Jimin, Namjoo, dan Jongup memperhatikan mereka dengan pandangan jijik, juga senang , karena sahabatnya itu secara tidak langsung mengungkapkan perasaannya. Oh, bukankah ciuman tanda cinta? Ya! Taehyung mencintai Hara.

Beberapa murid juga mengabadikan momen itu di-handphone-nya. Mungkin satu menit lagi, foto kejadian ini sudah tersebar di SNS.

Cukup lama Taehyung dan Hara berciuman, Taehyung melepas ciumannya, menangkup wajah gadis itu. Menatap seduktif bibir Hara yang baru saja ia jamahi, lalu mengusapnya pelan.

Tatapan Taehyung beralih ke mata Hara, dan mata mereka pun bertemu. Taehyung menatapnya dalam.

“Pertama?” tanya Taehyung setengah berbisik.

Hara mengangguk.

Taehyung tertawa. “Pantas saja kau begitu kaku, nona jenius,”

Taehyung berdiri, mengelus puncak kepala Hara dan meninggalkan kelas, oh belum! Taehyung membalikkan badannya dan tangannya menunjuk ke arah Hara dengan wajah dingin.

“Kau,” Hara melihat ke arah Taehyung, matanya bertanya-tanya.

“Milikku, mulai detik ini,” ucap Taehyung. Disaat bersamaan, bel istirahat berbunyi. Taehyung membalikkan badannya lagi dan segera keluar kelas, sebenarnya menyembunyikan perasaan malunya karena kejadian barusan.

Hara masih terpaku di posisinya. Ia menyentuh bibirnya sendiri, lalu tersenyum. Ekspresinya berubah lagi, mengingat apa yang dikatakan Taehyung barusan, milikku, mulai detik ini.

“MWOOOOO?!”

***

Mereka berdua berpacaran, ya, Hara dan Taehyung. Awalnya Hara tidak sadar memang, saat pulang sekolah setelah aksiden ciuman, Taehyung mengantar Hara dan memperjelas semuanya. Gaeun pun sudah tau tentang hal ini, ia turut senang untuk sahabatnya.

Namun sifat Taehyung masih sama, cuek pada gadisnya. Padahal Hara sudah mencoba untuk memberi perhatian lebih pada Taehyung.

Hari ini adalah minggu ke tiga mereka berhubungan. Taehyung terhenyak dalam tidurnya. Hara hanya memperhatikan punggung itu dari belakang, seperti biasa, kadang memainkan penggaris besinya di punggung pria itu.

“Taehyung-a, kapan kau pintar?” gumam Hara.

Gaeun menoleh ke arah sahabatnya. “Bagaimana kalau kau mengajaknya untuk ke rumahmu? Sekedar belajar bersama, dia pasti mau,”

Hara berfikir sejenak. Kemudian ia mengangguk.

Geurae, aku akan mengajaknya,” jawabnya diikuti dengan cengiran bodohnya.

Pulang sekolah, Taehyung dan Hara pulang bersama. Seperti biasa, Taehyung mengantar Hara. Mereka pulang dengan bus, kadang jika menunggu lama, mereka jalan kaki. Kali ini, mereka jalan kaki, bus terlalu lama.

Disepanjang perjalanan, Taehyung merangkul Hara, ia tau bahwa gadisnya takut gelap. Sesampainya didepan rumah Hara, Hara memegang erat lengan Taehyung.

“Taehyung-a, ayo masuk dulu ke rumahku, kita belajar bersama, eo?” Hara menatap Taehyung.

Taehyung memperhatikan Hara tanpa ekspresi.

“Aku malas, nona jenius. Jangan paksa aku,” jawab Taehyung cuek.

“Ayolah, hanya hari ini. Lagi pula di rumahku kosong, hanya ada pembantu dan supirku. Hoseok oppa ada kegiatan dari kampusnya dan akan pulang dua hari lagi. Eomma, appa sedang ke Singapura untuk menyelesaikan urusan bisnis,” cerita Hara sambil terus memegangi lengan Taehyung. Taehyung menatap gadisnya gemas.

“Mau kan, Taehyung-a? Oh! Kau juga bisa menginap, Taehyung. Kamar Hoseok oppa bisa kau gunakan untuk tidur, atau di kamar tamu juga ada,”

“Ayolah, Taehyung,” gadis itu terus memohon.

Seulas senyum mengembang dibibir Taehyung sambil menatap gadisnya.

“Baiklah, nona. Ayo masuk,”

“Yes!” Hara mengepalkan tangannya girang.

Dan kemudian masuk ke rumah.

 

Taehyung sedang duduk di sofa, memainkan game di iPhone-nya. Kebosanan menyelimutinya karena sudah setengah jam lebih menunggu gadisnya keluar dari acara ritualnya−mandi. Taehyung saja hanya butuh waktu 3 menit atau kurang untuk mandi, sedangkan Hara…

Ceklek

Suara pintu terbuka, Taehyung segera menoleh ke arah sumber suara, dari atas. Hara turun dari tangga menghampiri Taehyung.

Hara memakai kaos panjang abu-abu yang menutupi hotpants hitamnya, memperlihatkan sedikit pahanya. Hara juga membawa beberapa buku dari kamarnya.

Taehyung menatap Hara yang sudah berada di depannya, tepatnya paha gadis itu. Hara segera memukul kepala Taehyung.

“Dasar mesum. Aku yakin kau tidak mungkin melakukan hal aneh padaku disini, aku percaya padamu,”

Taehyung memegang kepalanya sambil meringis kesakitan.

Hey nona, bagaimanapun juga aku masih laki-laki. Bagaimana kalau aku melakukan hal buruk padamu? Apa yang akan kau lakukan?”

“Memintamu pertanggung jawaban,” jawab Hara singkat lalu membanting buku-buku yang sudah ia bawa ke meja.

Taehyung hanya menganga mendengar jawaban Hara.

“Sekarang belajar, Taehyung. Kapan kau pintar kalau malas terus-terusan?”

Hara duduk di pinggiran meja, Taehyung duduk di seberang Hara, menatap malas buku-buku fisika yang Hara bawa.

“Fisika? Kenapa tidak dimulai dari yang lebih mudah? Biologi misalnya,” tawar Taehyung.

“Fisika itu mudah,” jawab Hara enteng.

Taehyung tidak terima. Baginya, semua pelajaran itu menyebalkan.

Oh, bagaimana bisa si bodoh itu bisa naik kelas????

“Materi mana yang kau tidak bisa?” tanya Hara.

Taehyung menengadahkan kepalanya ke atas, menatap langit-langit rumah Hara. Lalu menurunkan kembali kepalanya, menatap Hara.

“Semua,”

Hara terkikik, sebenarnya ia tidak perlu menanyakan hal itu, karena ia tau, Taehyung memang benci dengan pelajaran, bahkan sekolah. Terbukti, kedatangannya ke sekolah bukan untuk belajar, melainkan tidur, dan tertawa terbahak-bahak dengan sahabatnya yang hampir sederajat dengan Taehyung, namun sesungguhnya ketiga sahabat Taehyung, berada jauh di depan Taehyung, otaknya.

Hara sempat bingung, kenapa dirinya dan Gaeun di tempatkan di kelas yang muridnya berotak rendah, namun itu tidak menjadi masalah karena di kelasnya ia bisa memandang Taehyung setiap hari. Tidak seperti masa kelas 1, Taehyung berbeda kelas dengannya, membuat Hara harus menguntit Taehyung jika ingin memandangnya.

“Kau harus mengulang SMP untuk memperdalam ilmu-mu, Kim Taehyung,”

“Tidak begitu. Bodoh seperti ini, aku masih lebih pintar dari anak SMP, nona,”

“Oh benarkah? Kalau begitu, apa rumus mencari percepatan benda?” Hara mengangkat sebelah alisnya dan melipat kedua tangannya di dada, bersikap pura-pura sinis.

Taehyung terlihat kikuk, menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

“Aku bodoh, Jung Hara. Aku tau,” Taehyung menyerah.

Hara tersenyum melihat tingkah Taehyung.

Hara mulai mengajari Taehyung, memberi tau Taehyung beberapa rumus fisika dan contoh soal yang paling mudah.

Taehyung mengangguk setelah mendengar penjelasan Hara. Ia mengerti. Dan merasa baru kali ini ia menyenangi kegiatan belajar.

Hal ini karena Hara.

Hara adalah segalanya untuk Taehyung.

***

Musim dingin tiba. Orang-orang memilih untuk berdiam di rumah mereka, menghangatkan tubuh mereka ketimbang berktivitas di luar malam yang sangat dingin.

Begitu juga dengan mereka, sepasang kekasih dimabuk cinta, yang sedang menghangatkan satu sama lain.

Oh, jangan berfikir macam-macam! Taehyung dan Hara sedang menggulung diri mereka di sebuah selimut tebal, dengan posisi duduk di sofa dan saling memeluk. Tubuh Taehyung yang lebih besar dari Hara tentu menghangatkan tubuh gadis itu, di tambah lagi dengan kehangatan balutan selimut tebal yang mereka pakai. Mereka sama-sama memejamkan mata, menikmati kehangatan malam itu.

“Tahun akan segera berganti, nona,” Taehyung mulai bersuara. “Ku harap pasangan hidupku tak berganti,”

“Tetap Jung Hara,” sambungnya.

Hara tersenyum, mengadahkan kepalanya menghadap wajah Taehyung, Taehyung melonggarkan pelukannya, membuka matanya, dan menatap dalam mata gadisnya.

Taehyung memindahkan tubuh gadisnya di atas pangkuannya−Hara menghadap Taehyung, dan sedikit lebih tinggi dari Taehyung. Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang Hara, sedangkan Hara melingkarkan tangannya pada leher Taehyung. Hara tersenyum lagi pada Taehyung, Taehyung membalas senyuman Hara.

Sedetik kemudian, bibir mereka bertemu.

Saling melumat, menyalurkan kehangatan yang mereka ciptakan sendiri. Selimut yang mereka kenakan sudah tergeletak begitu saja menjadi pajangan.

Keduanya memiringkan kepalanya berlawanan arah, ke kanan dan ke kiri, mencari posisi kenikmatannya.

Hara tidak sengaja menekan kepala Taehyung untuk memperdalam ciuman mereka.

Cukup lama mereka berciuman, akhirnya mereka melepaskannya.

Hara mengusap bibir Taehyung, begitupun sebaliknya.

Hara kembali pindah ke samping Taehyung dan memeluk Taehyung, menyembunyikan kepalanya di dada pria itu, menikmati detak jantung Taehyung.

Taehyung mengelus rambut panjang gadisnya.

“Jadi sekarang kau mulai agresif, nona?” ucap Taehyung setengah berbisik.

Semburat merah muncul di kedua pipi Hara.

Taehyung benar-benar membuat gadis itu kecanduan. Begitupun Taehyung.

Taehyung sungguh tidak bisa membayangkan kalau saja ia tidak menyatakan perasaannya pada Hara kala itu. Bersikap dingin pada gadis itu dan menjaga jarak sejauh-jauhnya dengan Hara, Taehyung justru menyakiti perasaannya sendiri. Ia sadar, Hara adalah semangatnya, selalu membuat Taehyung rindu.

Semua perbuatan jahil Hara padanya, juga membuatnya menginginkan itu lagi-lagi. Karena menurutnya, selama Hara masih melakukan itu, gadis itu masih mencintainya.

Taehyung menangkup wajah Hara dan menatap matanya.

“Aku tau aku tidak pintar, sebut saja bodoh, ya, aku bodoh. Kita memang tidak pantas bersanding dengan otak, aku pasti kalah melawanmu, nona. Kau aneh, menyukai pria idiot dan bodoh sepertiku. Terima kasih, kau telah membuatku merasakan rasanya jatuh cinta, nona. Terima kasih, dulu kau masih tetap bertahan mencintaiku walau aku terus bersikap cuek dan dingin padamu,”

“Karena sejujurnya, waktu itu aku takut padamu, berbicara denganmu, membuatku begitu gugup. Aku harus terlebih dulu menguatkan mentalku untuk berbicara denganmu, saat itu. Aku bahkan harus berfikir dua kali untuk membentakmu. Aku tidak kuat berbicara denganmu, Hara. Jantungku seribu kali berdetak lebih kencang jika berhadapan denganmu. Memang bukan alasan yang tepat untuk bersifat dingin padamu, tapi itu alasanku, karena aku takut padamu. Karenamu jantungku tidak bisa di ajak kompromi,”

“Aku senang sekarang kau menjadi milikku,”

“Ku harap, cinta kita abadi selamanya,”

“Aku mencintaimu, Jung Hara,”

-kkeut

Note : HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, selesai sudahhh. Tolong kritik dan saran yaaa. Ffnya lebay ya???? Abal yaaaaaaa???? Coment yaaaaaaaa. Kalau banyak yang minat hmm aku usahain bikin sequelnya HAHAHAAAAA. Oh ya, kalau mau tanya-tanya bisa ke ask.fm author @lfrdda, oke ini malah promosi sorry=_= Ppyongg~

About fanfictionside

just me

106 thoughts on “FF oneshot/ ROMANCE?/ BTS-BANGTAN

  1. yak. . . .ini keren bgt thor,
    bikin sequelnya aja thor,yg banyak.kekeke

    Tae Tae lucu bgt, “kau,mulai detik ini milikku” wah kece sumpah. . .
    😀

  2. SUKA WOY SUKAAAAA AAAAAA SUKA SUKA SUKA *capsnyajebol *ngetikganyante
    aaaaa suka suka suka, duh Taehyung sosweet ah. jaim jaim lucu/?
    bentar bentar aku bingung dan baru ngeh pula…… judulnya ada nama IU tapi tapi tapi kok ocnya namanya Hara._. ini bagaimana ceritanya, jelaskan jelaskaaaaan

  3. AKKK TIDAAAAAKKK AKU GAK TERIMAA INI TERLALU MANIS AKKKK TAEHYUNG T^T thoor coba aja bikin sequelnya duuh aku sujud syukur deh lol ini terlalu perfect buat d kritik u.u fighthing thor ^^9

  4. huawaaa keren keren ff ini keren banget…
    Disini percintaannya romantis banget… Ah kenapa oneshoot ? Bikin sequelnya dong thorrr…. Pliss

  5. Seriusss demi aapaaaaa thorr.. Ini kereeennnn!!! Sukaa sayaa sukaaa!! *ganyante* baca senyum2 sendiri xD! Baca ini jadi ga tega buat ninggalin masa sma gue yg lagi setahun thor :’) duh manisss bgtttt

  6. HUWAAAA :’) INI FF KEREN PAKE BINGITSS!! /?
    Ada sad nya yang bikin air mata mengalir, ada Romance nya pula yg bikin ngebayangin `coba kalo itu aku sama taehyung, kakiku langsung lemes :3 `
    DAEBAAKK!!

    • Aaahhh masa sih sampe bikin air mata mengalir(?) waahhh ya bayangin aja ya itu kamu sama taehyung kan greget tuh(?)
      Makasih yaaa udah baca dan komen<333 ditunggu deh ya selanjutnya^^

  7. Wahh baguss nisa kece zukaaaa qq~~~~ (‘-’)b tp nisa kece masi peyek utk baca yang kizkiz-an nya hupttt tapi gpp lanjut kan jeeee

  8. Aaaaaa aku sukaaaaa . Cuma perasaanku aja apa emg bner ini ffnya diangkat dari film taiwan kalo gak salah yg judulnya you are the apple of my eye ? Alur ada yg beda tapi mirip abis . Bukan ngebash tapi aku suka banget sama film itu , trus sneng ada ff yang mirip sama film itu apalagi castnya taehyung ^^ . Good job ^^ . Bener2 nyampe !!!

    • Wahhh iyakah??? Aku justru ngga tau film itu.__. ini ff sebagian dari kisah nyata author, oke ini curhat(?) semuanya dari imajinasi aku kok hihihi. Terima kasih udah baca dan komen ya<33 ditunggu selanjutnya okey:D

      • Woooaaaah . Jinja ? Coba deh tonton filmnya .. pasti mirip walaupun ada yg beda dikit . Dan aku lebih suka yang ini gara2 versi filmnya ibaratnya si taehyung sama hara gak jadian . Mereka sama2 suka tapi akhirnya si cewe nikah sama org lain . Sediiiih *curcol . Wkwk .. I LOVE IT !!!

  9. ahahaha walaupun agak cheesy tapi manisnya dapet ko ahaha 😀
    apalagi pas taehyung bilang ‘mulai detik ini,kau miliku ‘ itu kesannya maksa banget dqn ngagetin xD
    pokonyaaa daebakk ❤

  10. Thor hiaaaaaa keren bnget dah cerita nya so sweet,senyum” gaje di atas kasur gk jadi tidur dah bca nih ff hiaaa kim taehyung ♥♥♥♥

  11. Omo omo omo thor ff nya keren yaaa taehyung memang aneh tapi hara jauh lebih aneh kare menyukai taehyung
    Manis bgt thor ff nya lucu nya juga ada nice lah secara keseluruhun
    Nex part thor jangan end

    Hwaitiiiiing

  12. Gilaaa thorrr kereen banget !!! Paling suka wktu uri taetae bilang kaya gini “Kau . Mulai Detik Ini Miliku ” uaaaaa gillaaAa gak bisa bayangin xd di tunggu ff lain nya dengan main cast taehyung ne authhor nim #ciumbasah

  13. Ff abal? Salah besar, ini sumpah keren dan sweet pake banget!
    Tapi agak tragis(?) juga pas taehyung dikarakterkan orng idiot dan bodoh di sini ._.
    Oya itu nama rapmon kurang n di namjoonya, awalnya aku pikir itu rapmon tapi krn gak ada n nya aku jadi mikir itu namjoo apink><
    Sequel donk 🙂

    • Wahhhh terima kasih yaaaa. Ihh abis taehyung kan rada rada gimana gitu/? Jadi ya cocok buat karakter itu HAHAHA;((( nah itu memang namju apink maksudnya hehehe._. Makasih yaa udah baca dan komen<3 ditunggu aja dehh selanjutnya:D

  14. haha, entah kenapa aku ketawa mulu baca ff ini, mungkin aku udah ketularan ‘gila’ kaya mereka kali ya?._. wkwk
    pas nembak juga aku mikir ‘hah? nembak kaya gitu? ckck’ emang susah deh ya kalo orang model taehyung yang nembak, pasti caranya anti-mainstream xD tapi aku tetep cinta kok :3 *slapped*
    SEQUEL PLEASE~~ 🙂

    • iihh iyaaa kamu gilaaaaaa/? taehyung emang aneh sih udah bawaan/? taehyung milik akuuuu aaaaaaaaaaa hahahaha
      makasih udah baca dan komen yaaa<33 ditunggu aja deh selanjutnya^^

  15. wowow! gila, ff taehyung yang keee- -entahlah- aku suka bgt sama ff ini! ya, walaupun sifat idot nya taehyung ttp ditonjolin sama jimin, dkk disitu. ya tapi keren ko! bener bener konyol tapi Daebakkk! (y) oya, kaka author (?) tadi diatas nulis kan, ‘kalau ada yang minat, aku bakal bikin sequel nya’ iya kan?! jawabannya, sangat mau!!! bikin ya sequelnya! aku tunggu 🙂 pai!

  16. ngebacanya ngefly hahahaha… ngebayangin beneran sama taehyung gitu uwow amazing! gk bakalan ngelepasin dia deh hahaha.. sequel? butuh bgt. keren thor.. 🙂

  17. Kebetulan bgt aku lg kena virus BTS terutama taehyung, dan baca ff ini langsung senyam senyum sendiri apalagi waktu taetae ngirim foto di katalk, aku ngebayanginnya…errrrr ><
    Keren thor'-')b

  18. Aaaaaa…. Taehyungie, cara kau menembaknya sungguh berbeda dengan yg lain *kkkk~
    Thorr, beneran sukaa banget. SUMPAHH!! >.<
    beneran ini bagus sekalee 😀

  19. Haloo~ reader baru in here~ 🙂
    pasangan aneh dan anehnya aku suka-hahaha XD
    Dan aku suka gimana Hara tsundere (bener ngga ya? tapi ngga juga ah) selalu mukul (?) Tae pake penggaris-menurutku komik banget, maksudnya berasa baca manga gitu. yowislah ditunggu sequelnya (jika berkenan) Hahaha 😀

    Akhir kata “Hey nona, bagaimanapun juga aku masih laki-laki.”-Taehyung (bener, walau bodoh Tae tetep cowo #apalah) 😀

    Salam #BekantanCewe

    • haiii hehe. waahhh bagian hara yang itu aku ambil dari kebiasaan aku mukul doi pake penggaris juga loh/? oke ini curhat hahaha. iyaa tenang ajaa, taetae aku masih pria kok bukan waria/? makasih udah baca dan komen yaaa<333

  20. Wahhh!!! FFnya buagus banget thorrr !!! Huwaaaaaa romantis bangeett ❤ jadi pengen kek Jung Hara ♥jadi tambah cintahh ama KimTaeTae♥ Kalo bisa lain kali bikin FF yang NC BTS yang castnya Suga ya thor*otakyadong ._.V minta sequelnya ini dong thorr 😀 belum puas iniii~

  21. Pingback: FF oneshot/ NO ROMANCE?/ BTS-BANGTAN | FANFICTIONSIDE

  22. anjir ini gua masih terbang ini!! ini FF romantis banget aaaa>< kim taehyung :* ' Kau! mulai detik ini menjadi milik ku ' gua baca nya senyum2 sendiri! outhor musti tanggung jawab! hahahaha :v

  23. Uwaaa… Taehyung yang aslinya pecicilan cocok juga dibikin kaya’ gini, ya :’) Ngefly banget waktu baca ini. OH MY GOD!!! TaeTae lucu waktu nyatain perasannya “Kau. Milikku. Mulai detik ini.” AAAA XD Keren, keren! Daebak!!!

  24. Huee udah setahun lebih dan aku baru baca sekarang -_- *ketinggalan jaman :3
    Gak papa ding. Bagus ffnya….

  25. Aaaaaa….. ffnya keren banget… jadi pengen buat tapi gak bisa ;( susah ngramgkai kata kata yg indah. 4 jempol buat authornya (y)(y)(y)(y)

Leave a reply to Park hae hee Cancel reply