FF/ OUR FAVORITE GIRL/ BTS-BANGTAN/ pt. 1


Tittle      :               Our Favorite Girl /Pt.1/

Author  :               PJDaehee

Cast       :

  • Kim Hyena (OC/you)
  • Park Jimin (BTS’s Jimin)
  • Jeon Jungkook (BTS’s Jungkook)
  • Kim Seok Jin (BTS’s Jin)
  • Baek Seohwa (OC)
  • Min Yoon Gi (BTS’s Suga)
  • Kim Taehyung (BTS’s V)
  • Park Sora (OC)
  • Other member of Bangtan

Genre   : Romance, School Life, Teenager, Friendship, Little Bit Comedy, Family.

Leght     : Chaptered

h-6KSHll

Hai readers! ^^ ini ff pertama author yang author posting disini. Cerita ini murni dari pikiran author ^^. Jika terjadi kesamaan atau hal lain sejenisnya mohon dimaklumkan^^
Cerita ini juga terinpirasi dari banyak hal seperti pengalaman atau hayalan author /? So, dont bash~ ^^ Warning!! Typo dimana-mana. Tanpa babibu lagi, baiklah.. happy reading guys! 🙂

 

 

®

Seorang gadis baru saja menempatkan kakinya di pelataran restaurant yang cukup mewah sambil meanmpilkan wajah kesalnya. Ia tak habis pikir karena seseorang berhasil menyulut emosinya. Baru saja ia mendapat masalah. Ia hanya tak sengaja menumpahkan segelas caramel machiato hangat pada paha orang lain, parahnya orang itu mengenakan dress bewarna putih selutut. Oke ini memang terdengar keterlaluan. Gadis itu bahkan shock dan langsung meminta maaf. Orang yang ia celakai tak kalah shock dengannya. Ia segera bangkit dan memaki gadis itu habis-habisan. Gadis itu hanya menunduk menyadari kesalahannya, ia merasa sangat ceroboh dan tak tahu harus bagimana. Sedangkan yang menjadi korban tak dapat mengontrol amarahnya.

 

“Dimana letak matamu, hah?!” Suara lantang itu terdengar semakin nyaring, membuat seluruh pengunjung restaurant tak terkecuali pelayannya juga ikut mematung ditempat menatapnya.

“Aku benar-benar minta maaf, aku tidak sengaja” ujar gadis itu terus terang. Kini pikirannya melayang mengingat ketika ia terlalu focus terhadap layar ponsel tanpa memperhatikan langkahnya yang menyenggol salah satu meja. Meja itu bergeser beberapa senti sehingga menyebabkan secangkir caramel macchiato bergetar dan tumpah mengenai pemiliknya.

“Tidak sengaja bagaimana?” orang itu memutar bola mata birunya sambil berkacak pinggang, menampilkan pinggangnya yang ramping dengan perawakan tinggi. “Dengar ya, aku sudah mempersiapkan penampilanku semaksimal mungkin hari ini, dan sekarang kau menghancurkannya begitu saja! apa yang bisa kau lakukan? Hanya minta maaf? Itu tak akan dapat merubah kekacauan yang kau buat! Oh aku tau, gadis sepertimu memang seharusnya tak berada ditempat semacam ini!” cecarnya dengan logat inggris tanpa jeda sedikitpun, ia menatap remeh si gadis yang hanya mengenakan kemeja dengan celana jeans panjang.

Gadis bernama Kim Hyena itu menaikkan sebelah alisnya. Seketika rasa bersalahnya luntur begitu saja. Sebelumnya tak ada satupun orang yang berkata sekasar itu bahkan sampai membentaknya. Baiklah, ini memang berawal dari kesalahannya. Tapi bukankah orang blasteran dihadapannya ini sudah kelewatan? Kendati Hyena yang sempat menyesali perbuatannya.

Apa maksud perkataannya?

“BRAAAAKK”

Beberapa pengunjung yang tadinya asik menjadi penonton menjadi terjingkat kaget karena Hyena tiba-tiba menggebrak meja sangat keras.

“Apa maksud perkataanmu?” Hyena menatapnya dingin.

“Perlu aku mengganti dress murahan itu? atau perlu juga ku cuci mulutmu agar lebih menjaga cara bicaramu?” tukasnya pedas namun datar. Hal itu ternyata sukses membuat rahang orang dihadapannya turun.

“apa kau tak malu betapa terkejutnya ketika orang mendengar kata-kata kasarmu?”

Detik selanjutnya Hyena diam sejenak. Memberi kesempatan untuk orang dihadapannya angkat bicara. Ia sadar jika berkataannya barusan juga kelewat kurang ajar. Namun, bukan Hyena namanya yang dapat dengan mudah ditindas orang lain.

“Oh iya, kau sepertinya gadis yang sangat kaya dan tak butuh itu. Kalau begitu permisi” Hyena melenggang begitu saja meninggalkan orang itu membeku ditempat.

 

“Kenapa banyak sekali hal aneh yang menimpaku hari ini?! Terimakasih atas kejutanmu Tuhan!” Hyena berteriak tak jelas. Orang yang melihatnya pasti menganggapnya sakit jiwa. Toh Hyena tak peduli, sudah seharian penuh masalah menimpanya. Seolah-olah Tuhan ingin menguji kesabarannya.

Pertama, baru saja ia sampai didepan pintu apartemennya tadi siang, ibunya mengiriminya pesan agar langsung saja kerumah baru mereka yang bahkan Hyena tak tau pasti dimana lokasinya. Seminggu lalu mereka pindah dari Daegu ke Seoul karena ibunya dipindahkan tugas untuk mengurus perusahaan utama disini. Ibunya adalah Direktur dari perusahaan ternama dan terkenal. Rumah yang dimaksud sebelumnya, belumlah sepenuhnya tertata. Menyebabkan mereka memutuskan menempati apartemen sementara waktu.

Ia menggerutu kesal pada ibunya, mengingat ia tadi hanya keluar sebentar untuk keliling Seoul.

“Kau tak perlu keapartemen. Langsung kerumah, disana keadannya sudah beres begitupula semua baju serta barang-barangmu sudah aman disana. Maaf ibu tak bisa menemanimu karena masih mengatur berkas-berkas yang masih tertinggal di Daegu. Kuharap kau tak melupakan alamatnya dan membawa kuncinya. Kau tak perlu menelefon karena handphone akan ibu nonaktifkan.”

Itulah pesan yang ia terima dari ibunya. Ia tak habis pikir, menurutnya ibunya sangat tega dan seakan tak mau ambil pusing. Sesibuk apa ibunya sampai tak memikirkan kemungkinan buruk yang bisa saja menimpa Hyena. Apa ibunya lupa jika anak gadisnya baru satu minggu di Seoul? Beruntung ia memang membawa kunci rumah.

Kedua, adalah kejadian yang baru saja terjadi didalam restaurant terkutuk itu. Moodnya sangat rusak, meskipun perutnya sudah kenyang.

Sebuah batu sebesar kepalan tangan sempat menyandung kakinya. Dengan kasar Hyena menggambilnya lalu melemparkannya asal. Seolah melampiaskan kekesalannya pada batu yang sempat mengusiknya itu.

“Meyebalkan!”

PRRAANGG

Sebuah kaca spion mobil seketika pecah terkena lemparan batu yang cukup besar. Sang pemilik mobil yang baru saja menutup pintunya terlonjak kaget. Mata sipitnya yang tajam seketika membulat sempurna, shock.

“Oh shit!” Reflek Hyena merutuki dirinya

“Kau membuat masalah lagi Hyena-ya!” Hyena segera berlari, ia sudah lelah jika harus berurusan lagi dengan orang lain akibat ulahnya. Bodohnya ia sempat menoleh ke arah pemilik mobil yang merupakan seorang laki-laki. Bahkan lelaki itu sempat melihat jelas wajah Hyena yang hanya berjarak 4 meter.

“Hey kau!!” lelaki itu segera mengejar Hyena untuk meminta pertanggung jawaban. Ia sangat yakin jika gadis itu pelakunya.

Hyena berlari sekencang mungkin dan berbelok dipertigaan, hingga akhirnya ia melihat sebuah motor sport merah mengganggur di pinggir jalan sepi. Dengan terengah-engah ia berjongkok di balik motor itu, menyempatkan jemari lentiknya untuk menyeka keringat dingin di pelipis. Ia sudah tak sanggup berlari lagi. Harapannya sekarang hanyalah lelaki itu tak menemukannya.

Dugaan Hyena sepertinya salah ketika cahaya lampu jalan meredup, menandakan kehadiran seseorang menghalangi sinarnya. Hyena sampai menahan nafasnya menahan takut. Jelas sekali Hyena melihat bayangan tubuh seorang lelaki begitu jelas dipermukaan trotoar.

“Siapa kau?” terdengar suara berat dari arah sana. Dengan berani Hyena mendongkakkan kepalanya. Awalnya ia sangat terkejut, namun dadanya mencelos lega begitu menyadari ternyata bukan lelaki yang tadi mengejarnya. Lelaki yang kini di hadapannya memiliki postur tubuh tinggi yang masih dibalut seragam sekolah.

“Apa lelaki tadi masih mengejarku?” Tanya Hyena masih dalam posisinya. Meskipun sedikit remang, samar-samar Hyena dapat membaca nametag yang terpasang pada cardigan merah lelaki itu “Jeon Jungkook”.

 

“Apa maksudmu?” Jungkook mengerutkan dahinya tak mengerti.

Hyena mengurungkan niatnya untuk menjawab ketika suara lain muncul diantara mereka berdua,

“Maaf, apa kau melihat seorang gadis berlari melewatimu? Dia tak begitu tinggi dengan kemeja bewarna hijau”

Jungkook tahu siapa orang yang tengah mengatur nafas dan bertanya padanya itu. Tetapi orang dihadapannya ini seperti tak mengenalnya.

“Aku tidak melihat seorangpun berlari kearah ini” ujarnya kemudian.

“Benarkah? Kalau begitu terimakasih” ia berbalik, ia sungguh kecewa karena tak menemukan si pelaku.

Kuharap aku dapat bertemu gadis itu lagi. Awas saja.

gumamnya dalam hati sebelum meninggalkan Jungkook yang disangkanya hanya seorang diri.

 

“Kau sudah aman” kini Jungkook mengarahkan pandangannya pada Hyena kembali.

Hyena segera berdiri seraya membersihkan celananya yang kotor, “Ngomong-ngomong sekarang hari apa ya?” Tanya Hyena tiba tiba, mengabaikan pertanyaan Jungkook.

“Selasa”

“Oke, mulai sekarang selasa adalah hari sialku! Aku akan terus mengingatnya.” Hyena berujar lantang dan melangkah menjauhi Jungkook.

Jungkook menautkan alisnya, ia tak habis pikir dengan gadis ini. Baru saja ia ketakutan, berujar tak jelas, lalu sekarang ia meninggalnya, begitu saja? Bahkan ia tak mengucapkan terimakasih kepada jungkook yang jelas sudah menolongnya.

 

“Hey”

Jungkook menoleh kearah suara, ternyata gadis itu lagi.

“Bisakah kau mengantarku pulang?”

 

***

“Terimakasih, maafkan aku karena membuatmu repot” ucap Hyena begitu ia turun dari motor sport milik Jungkook. Hyena menguap sambil mengucek matanya, kemudian berlalu mendekati gerbang rumahnya yang besar. Tanpa lagi menoleh kearah jungkook.

Lagi            

Jungkoook diam ditempat dengan helm yang masih bertengger dikepalanya.

Apa hanya itu balasan dari jasanya? Mengucapkan terimakasih saja gadis itu seperti tak niat. Bayangkan saja, mereka tak saling kenal tapi Hyena sudah cukup menyusahkannya. Memintanya untuk mengantarkan ke alamat yang bahkan Jungkook tak tahu itu dimana. Jungkook tak menolaknya tatkala mendengar pengakuan si gadis yang sudah tak memiliki uang sepersenpun untuk naik kendaraan.

Jungkook sampai harus sering berhenti untuk menanyakan alamat kepada setiap orang yang ia temui di jalan. Lalu Hyena? Gadis itu malah tidur dipunggung Jungkook.

Jungkook merasa kesal.

Namun keadaan itu berubah ketika 10 detik setelahnya. Ia terkekeh kecil, membuat gigi kelincinya terlihat jelas. Hyena tiba-tiba saja menabrak gerbang rumahnya sendiri. Ia bergumam tak jelas seraya menendang gerbang itu keras hingga terciptanya suara nyaring. Dengan kasar Hyena menggesernya untuk masuk lalu menutupnya.

“Gadis aneh” gumam Jungkook pasrah, “aku bahkan belum mengetahui namanya” lanjutnya kemudian.

Ia kembali melajukan motornya dengan cepat.

Tanpa ada yang tahu, dibalik kaca helm bewarna putih itu tertoreh sebuah senyuman manis. Jungkook memeluk perutnya dengan tangan kiri. Masih dapat ia rasakan bekas pelukan si gadis saat tertidur di punggungnya. Begitu erat dan hangat.

 

Kuharap kita akan bertemu lagi.

 

Semerbak sinar menelusup di sela-sela kecil tirai berdasar biru. Kehadirannya makin menyilaukan ketika sebelah tangan terjulur untuk menarik sang tirai ke lain arah. Rupanya keadaan itu berhasil mengusik seseorang yang tengah menggeliat di balik selimut tebal.

“Masih ingin tidur rupanya?”

“Hoaaaam, kapan ibu datang?” ujarnya seraya menarik guling kesayangannya.

“Kau ingin terlambat di hari pertama sekolahmu, eoh?” orang yang dipanggilnya ibu itu menarik kasar selimut di tubuh putrinya.

“Beruntung tadi subuh ibu sudah kembali.. Yak, kim Hyena! Aku akan memotong uang jajanmu jika kau tak bangun sekarang juga!” teriaknya ketika menyadari Hyena enggan bereaksi dan malah kembali terlelap.

***

 

Keadaan Yonghwa High School selalu menjadi tak terkontol apabila kelima Kingka itu hadir seraya membawa pesonanya masing-masing. Seperti pagi ini, para siswi akan senantiasa menyambutnya dengan senang. Mereka bahkan menyempatkan diri untuk bersolek agar dapat manarik perhatian Sang Kingka. Namun tak sedikit pula yang hanya mampu mematung saking menikmati betapa rupawannya wajah-wajah itu.

Sayangnya anggota Kingka yang terdiri dari Suga, Jhope, Rapmon, Jimin, maupun V itu selalu enggan merespon lebih. Cukup dengan senyuman seadanya atau tetap stay cool, sudah dapat melumpuhkan akal sehat wnita disekitarnya. Bukannya berniat sombong, tapi hal ini sungguh biasa bagi mereka.

Bermula dari persahabatan mereka yang terbentuk dua tahun lalu, rupanya membawa dampak lebih yang sama-sekali tak disangka. Mungkin karena ketampanan mereka diatas rata-rata. Atau juga prestasi-pertasi yang mereka raih. Seperti Suga dengan gelar The King of BasketBall. Berkatnya, sekolah mendapat pengalaman untuk mengikuti kompetisi bertaraf internasional di London. Rapmon, dengan IQ diatas rata-rata dan bahasa inggris yang ia kuasai dengan baik. Begitu pula dengan Jhope, si penari sekolah yang sangat ramah dan menawan. Kemudian V, meskipun dia mendapat julukan 4D, tetapi mengetahuannya sangat luas. Ia juga sering mewakili sekolahnya untuk perlombaan Sains disetiap kota. Lalu bagaimana dengan Jimin? Lelaki itu tak begitu menonjol jika dilihat dari bakatnya. Sebenarnya ia mampu melakukan apapun asalkan bukan dibidang akademik, seperti menari, bernyanyi, olahraga, atau hal non akademik lainnya. Ia hanya tak menonjol. Padahal faktanya, ialah yang paling memiliki pengagum terbanyak. Mungkinkah karena eyesmilenya begitu memikat? keempat sahabatnya juga setuju ketika Jimin mendapat julukan “The Charming man”.

Kembali kecerita awal. Rupanya keadaan itu berbanding terbalik dengan seorang gadis yang tengah melipat tangan di depan dada. Ia sedang berada di luar kelas, matanya memandang datar kearah lima laki-laki yang sedang berlalu diujung koridor untuk menuju kantin.

“Siapa mereka? Kenapa gayanya sok keren sekali”

“Hey jadi kau belum tahu siapa mereka?”

Hyena memutar bola matanya, tentu saja ia tak tahu. Ini kan hari pertamanya sekolah disini sebagai kelas XII. Ia sampai tak habis pikir dengan respon Namjoo-teman sebagku sekaligus teman yang ia baru kenal tadi pagi- yang menurutnya seperti tak terima dengan kata ‘sok keren’ dari pernyataan Hyena.

“Mereka adalah Kingka sekolah dan seangkatan dengan kita. Bukankah mereka sangat tampan?” Namjoo berujar semangat.

“Berlebihan sekali” gumamnya singkat. Hyena hanya menggangapnya sebagai lelucon.

Kingka? Apa ini semacam Drama Boys Before Flower di televisi? Ada-ada saja. Sungguh kejutan menemukan fakta itu disekolahnya saat ini. Apa perlu sekalian ia memerankan peran Geum Jan di lalu terlibat cinta segitiga? Hyena tak mau ambil pusing dan sama sekali tak mengharapkannya.

Hyena memutuskan membalikkan tubuhnya saat ia mulai risih dengan keadaan disekitar. Tetapi kakinya tak kunjung bergerak kala merasakan seseorang menghalangi langkahnya.

“Hai, kita bertemu lagi nona”

Hyena menatap tak percaya lelaki dihadapannya dengan rahang turun.

“K-kau?”

***

 

 

-TBC-

 

 

Holaaa, seperti inilah wujud part 1nya kkkk~ gimana gimana? Kurang panjangkah? Gajekah? Anehkah? Berantakan kah? *cerewet lu thor* >< hehee mian ya semua karakter belum author tampilin disini^^ . author minta bantuan buat para reader kasih kritik dan sarannya, karena itu sangat berharga dan bisa author benahi di part selanjutnya. Author tunggu ya comment dari kalian! ^^ see u on chapter 2! Annyeongg! *bow*

About fanfictionside

just me

24 thoughts on “FF/ OUR FAVORITE GIRL/ BTS-BANGTAN/ pt. 1

  1. Author-nim, coba deh baca ulang. Itu typo-nya ga enak terkontrol jadi terko*tttiiitttt* Sensor ya…
    Secara keseluruhan udah bagus sih. Bahasanya ringan. Keep writing ya ^^

  2. Ffnya kerenn!! Aduhh…kookie diam2 ckckck…biar kutebak yah thor!! Yg manggil hyena di skolh tadi itu pasti jimin!! Wkwkwk :v ok thor aku hanya nebak! Hehehe 😀 next part ditunggu yah thor!…maaf lama comntnya ^^V

  3. Itu pasti jungkook,.
    Trs yg kca mobil ny pecah, suga x ya..
    jin blum nongol ya???
    Keren thor,,
    Boleh saran gak??
    Cast cewe ny d tmbah donk, biar para cowo gg pada ngrebutin hyena,
    Jujur ku jengah bgt sm crta yg cwe ny d rebutin bnyk cwo, ud bnyk crta kx gtu, ckup cwo ny 2aj.
    Biar cwo yg laen pnya crta sndiri” gtu^^
    Hwaiting buat part2 thor…

  4. Maap baru komen sekarang thor huhuhu… Banyak kerjaan jadi susah komen T.T
    Btw, nama koreaku Hyena loh, thor. Berasa… Ohohoho /digeplak armys/
    Sempat terkejut sedikit dengan typonya.
    Bagus, thor! Akan kuikuti sampai habis chapternya! Btw, dari tahun lalu uda ketemu ini ff, tapi ga sempat baca huhuhu… Maafkan hamba yang durhaka ini huhuhu T.T

Leave a reply to PJdaehee Cancel reply