FF/ FOOLISH LOVE/ BTS-BANGTAN/ pt. 3


Cast:

Kim Seok Jin – Jin BTS

Ryu Hyosi – OC

Ryu Hwayoung  (Ex T-ara)

 Ryu Hyoyoung ( 5 Dolls )

Other Cast

 

Author : pandakim ♔ (author tetap)

Rating:  17 +

Genre : Romance, Life, Sad, little bit NC

Lenght : Chapter

ahaja (2)

Disclaimer: Ini cerita asli dari pemikiran pandakim sendiri dan terinspirasi dari novel yang pandakim baca. Di part ini ada sedikit nc. Kalau nc nya tidak panas mohon baca ff nya di samping kompor biar panas. Syudahlah tanpa babibu lagi. Warning TYPO everywhere’s . BEWARE !! Happy reading guys !!

 

 

Author Pov

 

Sinar matahari pagi masuk melalu celah celah jendela kamar hotel yang di tempati Hyosi dan Jin.

Perlahan Hyosi membuka matanya yang telah di usik sinar sinar orange dari celah celah jendela. Setelah matanya benar – benar terbuka Hyosi sedikit mengulet kecil, di gerakkannya kepalanya sedikit ke atas melihat seseorang yang tengah memeluknya tidur semalaman.

Di elusnya pipi Jin dengan jemarinya membuat si empunya menggeliat pelan. Terkikik geli melihat Jin menggeliat seperti anak kecil. Kemudian di tatap nya Jin dengan lamat lalu tersenyum.

Dipeluknya kembali Jin dengan erat dan tenggelamkannya wajahnya ke leher Jin dan menghirup dalam – dalam aroma tubuh Jin. Sebuah ide jahil muncul di fikiran Hyosi.

Di kecup – kecup nya kecil leher jenjang Jin. Tak hanya di kecup – kecup kecil. Hyosi juga meniup – meniup leher Jin sampai Jin menggeliat .

Kembali lagi Hyosi tertawa geli melihat Jin menggeliat. Dan lagi Hyosi melakukan ide jahilnya.

“Hyosi geli” desah Jin.

“Eoh.. sudah bangun ?” Hyosi menjauhkan wajahnya melihat Jin. Tapi Jin masih memejamkan matanya.

“Apa dia mengigau ?” Hyosi bertanya ke dirinya sendiri.

Hyosi tersentak kaget saat Jin memeluknya tubuhnya.

“Jin masih mengantuk” desisnya.

“Tidurlah. Tapi biarkan seperti ini” titah Hyosi.

Jin tidak menjawab, Jin hanya menganggukan kepalanya yang matanya masih terpejam.

 

**

 

Hyosi pov

 

Kulihat Jin keluar dari kamar dengan handuk menggantung di lehernya. Dan langsung saja duduk di meja makan sambil melihat makanan dengan mata berbinar. Ck .. ck.. ck anak ini batinku.

“Keringkan dulu rambutmu”

“Jin lapar” sahutnya kemudian diambilnya sumpit dan menyuapkan kemulutnya.

Ku langkahkan kakiku menuju dirinya. Dan ku keringkan rambutnya dengan handuk dilehernya.

“Tak bisa kah keringkan rambut dahulu baru makan ?” tanyaku.

“Tidak” jawabnya dengan mulut penuh.

Bukannya marah mendengar jawaban acuh tak acuh Jin, aku malah semakin gemas dan kucubit pipinya yang gembung karena mengunyah makan.

“Sakiit” rengeknya layaknya anak kecil.

Kududukan tubuhku tepat depannya “Rasakan” ejekku dan lihat. Dia malah merengutkan wajahnya. Ah sangat lucu.

 

Ku topang daguku dengan tangan sambil melihatnya. Pikiranku masih menerawang mengingat kejadian semalam. Aku tidak habis fikir bagaimana bisa dia hampir membuatku hampir gila tadi malam hanya dengan sebuah bibirnya saja. Itu hanya di bibirku saja. Di bibirku saja aku bisa gila Bagaimana kalau bibirnya menjamahi seluruh tubuhku. Mungkin aku sudah melayang.

“Jin sudah selesai”

Kulihat piringya sudah bersih. Cepat sekali makannya. Dan lihatlah dia makan masih seperti anak kecil yang seluruh mulutnya berlepotan.

Aku tersenyum kearahnya. Ku dekatkan wajahku ke wajahnya lalu ku tarik dagunya.

“Mulutmu mu berlepotan”

Ku raup bibirnya yang tebal itu dengan mulutku. Ku jilat mulutnya dengan lidahku. Seperti kata pepatah sambil menyelam minum air. Bukan hanya membersihkan mulutnya yang berlepotan aku juga sekalian mencumbui bibirnya. Bibir tebalnya bikin aku sangat gemas. Persetan dengan harga diri “wanita harus menyudahi buka memulai”. Aku tidak perduli. Toh dia akan menjadi calon suamiku juga.

Ck. Aku tersenyum saat dia mulai mengikuti alur ciumanku. Sedikit demi sedikit dia menggerakan lidah dan bibirnya. Sial. Bibir bermain lembut di bibirku. Lalu dia menghisap lembut bibirku, melumatnya lagi. Bibirnya bergerak teratur, membuat bibirku mengikutinya.

Aku tersentak  saat dia tiba – tiba dia menarikku ke pangkuanya.

Sial. Sial. Aku mengutukmu Kim Seokjin. Bibirmu benar benar membuatku gila. Sengaja ku buka mulutku agar lidahnya menelesak ke dalam. Dan benar saja. Lidahnya langsung menerobos masuk kedalam. Lidahnya bermain sesuka hati di mulutku.

Aku juga tidak mau kalah. Ku lesakkan lidahku kedalam mulutnya mengabsen jajaran giginya, dan juga bibir tebalnya ku hisap kuat – kuat sampai sedikit rintihan keluar dari mulutnya.

Dan lihat apa yang dia lakukan. Dia menggerak – gerak kepalanya ke kanan dan ke kiri dan juga di tekankan tengkuk ku untuk memperdalam ciuaman dan mengulum bibirku lagi.

Aku benar – benar tak tahan. Nafasku habis dibuatnya. Padahal aku yang memulai kenapa aku yang kalah.

“Jin” panggilku tanpa embel embel desahan. Aku tidak mau terlihat kalah darinya.

Sialan dia tidak menganggapinya. Kutangkup wajahnya dengan tanganku. Dan ku lepas secara paksa tautan bibir ku dan bibirnya.

Setelah terlepas aku segera mengambil oksigen sebanyak – banyaknya. Dia diam menatapku tanpa ekspresi. bibirnya sedikit terbuka menghebus kan nafas memburunya ke sekitar leherku membuat aku mengernyit.

Manik matanya menatapku tajam. Apa dia di titik normalnya lagi ?

“Jin” panggilku sedikit ragu. Tatapan tajamnya seakan menelanjangiku sekarang juga.

“Ya..” jawabnya tegas.

Ternyata benar dia berada di titik normalnya. Di elus elus nya leherku dengan ibu jarinya yang seketika membuat tubuhku menegang.

Bahaya kalau dia berada di titik normalnya.

“Hyosi” panggilnya yang menatap mataku dengan manik mata hitamnya.

Aku tidak mau menjawab malah aku menatapnya balik. Jarang – jarang aku bisa melihat Jin sedewasa ini.

Kenapa dia terus menatapku. Jangan tatapku. Aku tidak tahan melihat tatapanmu.

Wajahnya semakin mendekat kewajahku sampai hidung kami bersentuhan. Disingkarnya rambutku kebelakang.

Bibirnya mengulum cuping telingaku. Ku tahan degub jantungku yang berdetak tak karuan ini.

“Jin.. hentikan”

“Tidak..” jawabnya di telingaku sambil mendesah. Sialan. Benar benar sialan. Kenapa dia harus menjawab di telingaku dengan nada se seksi itu.

“Jin..”

Entah kapan bibirnya yang tadi di telingaku kini sudah di leherku, saja. Sontak ku ramas rambutnya yang masih basah.

Di kecupnya leherku lalu dihisapnya. Mungkin sudah ada bercak disana. Bukan hanya mengecup dan menghisapnya dia juga bernafas di leherku sehingga tubuhku semakin menegang dibuatnya.

Aku tetap menahan desahan yang sudah mencekat di tenggorakanku.

Tapi..

Perbuatannya membuatku ingin melepaskan desahanku. Oh.. Jin kau benar – benar..

Lidah basahnya kini mulai menjilati area leherku. Ku tutup mataku rapat – rapat menahan sensasi dari bibirnya. Bibir Jin sialan. Begitu lah batinku mengatakan.

“Jin.. cukup” kali ini aku benar – benar tak tahan.

“Jin…”

“Jin… ssshhh”

Sialan, desahanku keluar begitu saja. Kenapa dia harus mengecupi bagian collarbone ku. Itu area sensitf bagiku.

“Sudah Jin hentikan” pintaku. Aku tak mau desahanku semakin banyak keluar.

“Sssssttt “

APA ? Dia menyuruhku diam. Apa dia tak tahu diriku seakan meledak dibuatnya.

“Jin cukup aku tak tahan”

Ku tahan mati matian desahan mengatakan hal tadi.

Di hentikannya gerakan bibirnya di area leherku. Dan menatapku. Bola matanya menggelap.

“Tadi itu apa namanya ?” dengan nada dingin bertanya.

Ku picingkan mataku menatapnya. Apa maksudnya ?

“Morning kiss” jawabku akhirnya.

“Aku ingin seperti ini setiap pagi” tatapannya kini semakin tajam membuatku meremang.

Lalu dengan gerakan cepat di rengkuhnya lagi bibirku. Di kulumnya bibirku dengan lembut. Sangat lembut.

Bisa gila aku kalau Jin nantinya benar – benar normal. Mulai sekarang Jin masuk dalam kategori mengerikan bagiku. Dia benar – benar sangat mengerikan apalagi dalam keadaan normalnya seperti ini.

 

**

 

“Aku pulang”

Kulihat rumahku yang sepi. Semua pada kemana ?

“Eonni…”

Tidak ada jawaban. Apa mereka kerja ? batinku.

“Eonni mu sedang keluar ?”

Ku tolehkan pandanganku ke sumber suara. Eomma berdiri diambang pintu kamarnya.

“Oh” ku pasang mimik marahku.

Dengan cepat kulangkahkan kakiku masuk kemar.

“Kemana semalam kenapa tidak pulang ?”

“BUKAN URUSAN EOMMA” teriakku.

“YAAA….”

 

BLAM !!!

 

Sengaja ku tutup kasar pintu kamarku dan ku kunci segera.

 

Ku hempaskan tubuhku ke kasur dan ku tutup telingaku dengan bantal. Teriakan – teriakan eomma memanggilku tak mau aku dengar.

 

DRRTTTT

 

Kurogoh kantung bajuku mengambil ponsel.

“Ada apa”

“Keluar dari kamarmu dan segera ke ruang tamu. Kita kedatangan tamu”

“Haruskah aku keluar dan menyambut tamunya. Kenapa tidak appa saja”

“Kau ini tidak bisakah melawan hah ?”

 

PIP

Kumatian secara pihak panggilan tadi.

“menyebalkan” desisku kesal.

 

**

 

Seharian saja aku mengurung diri. Rasanya malas untuk keluar kamar.

“Buat apa mereka pulang” aku berujar sendiri.

Ku helah nafas kasar ku. Kulirik ponselku yang tergeletak begitu saja di tempat tidur. Ku ambil ponselku lagi ku buka galeriku.

Senyuman terukir di bibirku, melihat Jin saat tertidur. “Dia seperti anak kecil”

Dan..

Senyumanku semakin melebar melihat fotoku mencium Jin. “Cih.. aku seperti wanita mesum” tapi aku sangat senang melihat foto ini. Bibir Jin benar – benar membuatku hampir gila kemarin. Sialan.

 

Tok..Tok..Tok..

 

“Hyo kau di dalam ? Eonni boleh masuk ?”

Ku lirik saja pintu kamarku yang diketuk.

“Mereka sudah pergi”

Kulangkahkan kakiku membuka pintu kamarku. Ku dapatkan Hwayoung eonni tersenyum membawa cemilan.

 

“Tadi tampangnya tidak kalah tampan dari Jin”

Aku mengeryitkan keningku. Apa maksudnya ?

“Tamu yang tadi ?” tanyaku memastikan.

“Hum.. jangan mau. Aku tidak mau punya adik ipar yang tidak tampan” ujar Hwayoun eonni dengan santai.

“Aku juga” dari ambang pintu Hyoyoung eonni menyahuti.

“Sangat tidak cocok dengan adikku yang cantik ini” Hyoyoung mengkedip – kedipkan matanya depanku sampai membuatku tergelak tertawa.

“Benarkah ?”

“Hum” sahut mereka berdua.

Tersenyum aku melihat mereka. Setelah itu ku hembuskan nafasku kasar. Bagaimana pun di sisi fikiranku. Aku masih memikirkan Jin. Dalam 3 bulan ?

“Apa yang kau fikirkan Hyo ?”

Aku tersadar saat Hyoyoung eonni menjentikan jarinya depan wajahku.

Sekali lagi aku menghembuskan nafasku.

“Eonni” panggilku lemah.

Mereka tidak menjawab tapi menatapku.

 

“HYAAAA” kuacak – acak rambutku kesal.

Mereka berdua yang tadi menatapku datar kini menatapku aneh.

“Aku baru tau kalau kita mempunyai adik aneh” Hyoyoung eonni dengan santainya mengatakan itu.

“YA.. EONNI”

 

“Salah mu sendiri kenapa bisa menjerit tiba – tiba “ selanya.

Ku hembuskan nafasku kasar.

“Eonni tau 3 bulan ?”

“3 bulan membuat Jin normal ?”

“Sedangkan tadi appa sudah membawa pengganti Jin kerumah ?”

“Bagai mana dengan Jin ?”

“Eoh.. eoh.. bagaimana ?”

Ku acak –acak lagi rambutku frustasi.

 

“Ck..ck.. hanya itu ?”

Hyoyoung eonni menatapku sambil memainkan dagunya.

“Santai tadi aku sudah bilang kau itu tidak waras dan kulihat raut mukanya berubah mendengar hal itu. Jadi soal penganti Jin jangan kau fikirkan lagi”

Ku tatap Hyoyoung eonni dengan datar. Bagaimana bisa mulutnya mengatakan aku tidak waras ??? Kakak macam apa dia.

“Kau harus percaya diri Hyo”

“Tapi eonni 3 bulan ? ini saja sudah mau jalan 3 minggu..” ku hela nafasku.

“Kami percaya kau bisa merubah Jin”

Ku tatap kakak ku saling bergantian. “Tapi aku..”

“Cih.. sejak kapan aku punya adik pesimis hah” Hyoyoung eonni mendelik kearahku.

Kurebahkan badanku ke tempat tidur menerawangi langit – langit kamar.

“Kami mendukungmu Hyo”

Ku tolehkan wajahku “Terima kasih”

 

**

 

Author Pov

 

Berulang kali Hyosi melirik jam tangannya sembari menggerutu kesal melihat perkuliahannya tidak selesai – selesai. Pasalnya karena kesibukan tugas kuliahmpa dengannya Hyosi tidak berjumpa dengan Jin sudah seminggu. Biasanya juga seperti itu. Tapi, sekarang. Rasanya Hyosi tidak bisa berlama – lama tidak berjumpa dengan Jin.

 

“Hyo kenapa kau gelisah ?” temen di samping Hyosi bertanya melihat Hyosi.

“Ah.. tidak.. lama sekali pulangnya” jawab Hyosi cepat.

 

“Baiklah saya akhiri perkuliahan ini”

Hyosi segera bangkit dengan raut muka senang.

“Aku pulang dahulu”

Hyosi langsung pamit ke teman nya.

“Hyo tapi ada…”

“Byeeeee”

Hyosi segera meninggalkan ruangan kelasnya dan menuju ke parkiran.

 

**

 

Hyosi membuka pintu yang bertuliskan KIM SEOKJIN.Didapatnya Jin lagi merajutnya di atas tempat tidurnya.

Saat Hyosi ingin melangkahan masuk ke dalam kamar Jin. Hyosi menoleh kesamping. Melihat dokter Lee memasuki ruangannya. Hyosi sedikit berfikir. Lalu di langkahkan kakinya ke ruangan dokter Lee.

 

Tok..Tok..Tok..

 

“Silahkan masuk” perintah dokter Lee. Hyosi pun masuk ke dalam.

“Oh.. nona Ryu.. silahkan duduk” tawar dokter Lee.

“Begini dokter saya ingin bertanya tentang perkembangan Jin”

“Kebetulan sekali nona Ryu, saya baru saja memeriksa psikis Jin. Dan saya akui saya terkejut dalam jangka waktu sebulan grafik Jin naik 8% lebih cepat dari biasanya. Sekarang Jin sudah berada di titik mendekati remaja, dan saya juga terkejut. Kali ini Jin lebih sering berada di titik normalnya” dokter Lee tersenyum.

“Ya.. memang terkadang Jin suka bertingkah layaknya anak kecil. Mungkin itu dia belum beradaptasi. Lagi pula itu saya anggap wajar. Orang dewasa sekalipun sering bertingkah seperti anak kecil” jelas dokter Lee lagi.

“Begitu ya” Hyosi mengangguk – ngangguk mengerti.

“Kalau begitu saya permisi dokter. Terima kasih informasinya” ujar Hyosi.

“Sama – sama nona Ryu itu memang sudah tugas saya” jawab dokter paru baya bermarga Lee ini.

 

**

 

Hyosi melangkahkan kakikanya masuk ke dalam kamar Jin.

“Sedang apa ?”

Jin menghentikan kegiatannya. Dilihatnya Hyosi sudah duduk di sampingnya.

“Merajut”

“Merajut apa ?” Hyosi mencondongkan badanya melihat rajutan Jin.

“Hyosi jangan melihat dahulu, Jin belum selesai. Tunggu sebentar ya” titah Jin.

Hyosi merengutkan wajahnya lalu melipat tangannya menatap Jin.

 

“Naaah.. sudah selesai”

Teriak Jin senang melihat rajutannya sudah selesai.

“Ini buat Hyosi”

Jin memberikan Hyosi sebuah syal dan di ujung syal itu bertuliskan nama Hyosi sendiri.

“Dan ini buat Jin”

Jin mengambil syal yang bertuliskan namanya lalu memeluknya seperti dia memeluk boneka.

Melihat itu Hyosi mengkerutkan keningnya. Diambilnya syal milik Jin.

“Ini buat ku dan ini buat mu” Hyosi memberi syal yang bertuliskan namanya kepada Jin.

“Hyosi memberikan nya kepada Jin ?”

“Hmm”

Hyosi mengacak rambut Jin dengan melihat Jin bertanya layaknya anak kecil.

“Mau ke mall ?’”

“Mall ? mau mau mau” Jin bangkit dari duduknya kemudian jingkrak – jingkrak membuat Hyosi tersenyum melihat tingkah Jin.

 

**

 

“Hyosi.. Jin ingin menaiki itu” Jin merengek menujuk kuda – kudaan di tempat bermain.

“Jin.. kau sudah besar” bisik Hyosi.

“Ahh… Jin mau menaikinya” Jin semakin merengek.

Hyosi menatap Jin dengan muka memelas. Dilihatnya sekelilingnya yang melihat mereka berbisik – bisik.

“Jin ayolah kita dilihatin orang. Kau tidak boleh menaikinyaitu untuk umur anak 5 tahun Jin” bujuk Hyosi.

Jin menunjuk puppy eyesnya ke Hyosi berniat membujuk Hyosi. “Tidak Jin tidak. Jangan tunjukan puppy eyes mu” tandas Hyosi.

“Tapi Jin mau..” rengeknya lagi.

“Kita makan es cream saja bagaimana ?” Hyosi mengkedip – kedipkan matanya.

“Ya.. ya mau kan ? Jin mau es cream kan ?” tawar Hyosi.

Jin terlihat berfikir mendengar tawaran Hyosi.

“Huuumm… baiklah tapi Jin mau 3 rasa” Jin melipat tangannya dan membuang mukanya.

“Cih.. baiklah.. baiklah”

Segera Hyosi menarik Jin menjauh dari area bermain ini.

 

**

 

“Bagaimana ?”

“Hum enak” dengan lahapnya Jin memakan es creamnya.

“Jangan terburu – buru es creamnya tidak akan pergi ke mana – mana “ Tangan Hyosi mencubit pipi Jin dengan gemas “Kau benar – benar lucu” ujar Hyosi senang.

“Sebentar ya aku ke kamar mandi dulu”

Hyosi melangkahkan kakinya ke kamar mandi.

 

BRUK!!

 

Tidak sengaja Hyosi menabrak pengunjung lain saat menuju ke tempat duduknya. Hyosi yang sibuk membenarkan roknya disaat dia berjalan sampai – sampai dia tidak tahu kalau dia menabrak orang lain.

 

“Maaf”

Ucap Hyosi cepat.

“Hyo..”

Hyosi mendongkan wajahnya melihat orang itu memanggilnya.

“Hyosi kan ? Ryu Hyosi ?”Tanya orang itu sekali lagi.

“Ya.. eeehh siapa ya” Hyosi melihat seseorang di depannya ini. Hyosi berusaha mengingat orang di depannya ini.

“Yu Barom”

“Barom sunbae ?” Hyosi sedikit terkejut mendengar namanya.

“Hahahaha ya.. Wah kau semakin cantik Hyo” muka Hyosi tiba – tiba merona mendengar ucapan sunbaenya itu.

“Sunbae bisa saja” balas Hyosi malu – malu.

“Kan itu fakta. Dari dulu kau memang cantik Hyo” Hyosi semakin malu mendengarnya.

Hyosi tidak percaya akan berjumpa lagi dengan sunbae yang dia sukai saat SMP. Di tatapnya sekilas sunbaenya ini “Dia semakin tampan” batin Hyosi.

 

“Dengan siapa ? Sendirian ?” Barom bertanya.

“Tidak.. sunbae.. aku tidak sendirian “ Hyosi menyelah.

“Haa.. aku tau pasti dengan pacar mu kan ?” Barom tersenyum melihat Hyosi.

“Eh.. pacar ?” desis Hyosi. Lalu retinanya menangkap Jin sedang fokus memakan es creamnya.

“Haaaa hehehe”

Hyosi tak bisa menjawab hanya ketawa kikuk yang keluar dari mulutnya.

“Sunbae sendiri ?” Hyosi bertanya balik.

“Sendirian Hyo.. Ah jangan panggil sunbae. Ini tidak di lingkungan sekolah” titah Barom sambil menatap Hyosi.

“Jadi..” Hyosi memasang mimik binggungnya.

“Panggil saja oppa” tangan Barom terulur mengacak rambut Hyosi.

“Dari dulu kau tidak pernah memanggilku oppa selalu memanggilku sunbae” lanjut Barom lagi.

Hyosi menahan degub jantungnya. Barom mengacak rambutnya. Fikiran Hyosi menerawang kebelakang. Mengingat dulu dia sering berfantasi sunbaenya ini mengacak rambutnya.

“Sunbae kau merusak rambutku” Hyosi tersadar kemudian memasang muka sebal ke Barom.

“Kan.. Hahaha kau sangat lucu” sudah mengacak rambut Hyosi sekarang Barom mencubit kedua pipi Hyosi dengan pelan.

 

Di sisi lain.

 

Jin menekan – nekan sendoknya kesal ke mangkuk es cream. Jin dapat melihat jelas Hyosi berbincang dengan siapa. Apa lagi orang itu mengacak rambut Hyosi dan mencubit pipi putih Hyosi.

Jin semakin kesal melihatnya, di masukkannya sendok es creamnya ke mulutnya secara paksa. Jin tidak hentinya mendengus kesal melihat Hyosi berbincang dengan senang kepada orang di depannya.

Jin buru – buru menundukkan kepalanya melihat Hyosi menoleh ke arahnya. Setelah itu Jin melihat ke arah Hyosi kembali. Gadis itu tidak tau sama sekali kalau Jin meliriknya kesal.

 

“Maaf lama”

Jin diam tak bergeming. Dia makannya es cream di hadapannya dengan diam.

“Jin..” panggil Hyosi.

Jin tetap diam tak mau menjawab panggilan Hyosi.

“Kau kenapa” Hyosi menatap Jin binggung.

“Mau pulang”  Jin meletakkan paksa sendoknya lalu berjalan cepat keluar.

 

Hyosi menatap Jin binggung.  “Dia kenapa ?” Hyosi bertanya ke dirinya sendiri.

 

**

 

Sepanjang perjalanan pulang Jin diam tak mau mengubris pertanyaan – pertanyaan yang keluar dari mulut Hyosi.

Hyosi semakin binggung melihat tingkah Jin ini. Niatnya mengantar Jin ke tempat rehabilitasinya berubah di belokannya mobilnya menuju rumahnya.

Jin tau Hyosi membelokkan mobilnya ke arah lain, ini buka arah mau menuju ke tempat rehabilitasinya. Tapi Jin lebih memilih diam. Rasanya dia benar – benar malas buat mengucapkan kata – kata keluar dari mulutnya.

 

“Ayo turun” perintah Hyosi.

Jin binggung melihat rumah di hadapannya ini. Rasanya ia ingin bertanya tapi diurungkan niatnya itu.

Hyosi mengetuk – ngetuk kaca jendela dari luar melihat Jin diam tak bergerak.

“Ayo turun” perintah Hyosi dari luar mobil.

Jin pun ragu – ragu turun dari mobil Hyosi dan mengikuti Hyosi dari belakang.

 

“Minumlah dulu”

Hyosi menawarkan teh hangat ke Jin.

Jin tetap diam, diambilnya gelas berisi teh hangat itu dan diminumnya tanpa berkata – kata.

Hyosi semakin tak tahan melihat tingkah Jin. Di tariknya gelas yang menempel di bibir Jin lalu di letakkannya di meja.

“Kau kenapa sih” pekik Hyosi tak sabar.

Mendengar pekikan Hyosi, Jin menoleh kemudian menatap Hyosi. Awalnya menatap datar Hyosi lalu di lipatnya tangannya dan membuang muka tak mau menatap Hyosi.

“HYAAA JIN KAU KENAPA ?” Hyosi geram melihat tingkah Jin.

“Jin marah” jawab Jin singkat.

“Marah kenapa ?” Hyosi menatap Jin binggung.

“Hyosi terlihat senang berbincang dengan seseorang” sahut Jin.

Hyosi semakin binggung mendengarnya. Sedetik kemudian bola mata Hyosi melebar. Apa dengan Barom sunbae tadi ?

“Dengan Barom oppa ?” Hyosi sengaja menganti sunbae dengan oppa.

“Oppa.. Hyosi memanggilnya oppa ?” lirih Jin dingin.

“Kenapa cemburu ?” Hyosi menatap Jin dengan seringai.

“Tidak !” Jin dengan cepat membuang mukanya.

“Jin cemburu ?” di tekan – tekannya pipi Jin.

“Tidak” Jin tetap bersikukuh.

Sedetik kemudian gelak tawa keluar dari mulut gadis ini. Hyosi tertawa dengan puasnya melihat Jin cemburu dengannya .

“HAHAHAHA Jin.. HAHAHAH… “ Hyosi tak bisa menghentika tawanya.

“Jangan tertawa” titah Jin.

Hyosi tetap tertawa, tapi dia berusaha menahan tawanya itu “Tadi itu hanya sunbae waktu smp ku Jin “ jelas Hyosi menahan tawa yang akan keluar lagi.

Jin diam tak mau menggubris

 

Sebuah ide jahil terlintas di pikiran Hyosi.

Di kelitiknya pinggang Jin. Sampai Jin tertawa saat Hyosi mengkelitiknya.

“Hyo.. hahaha.. sudah.. gelii” Jin kewalahan menahan tangan Hyosi yang bergerak lincah mengkelitik pinggangnya.

“Hayoo ngaku. Cemburu kan ?”Hyosi semakin mengkelitik Jin.

“Hahaha.. Hyosi.. geli… hahaha” keluh Jin sambil tertawa.

“Sudah.. Hyosi.. hahahah” Jin tak tahan menahan geli saat pinggangnya di kelitik.

 

BRUK !!

 

Tubuh Jin dan Hyosi jatuh dari sofa ke bawah. Saat Jin berusaha menahan tangan Hyosi, tetapi Hyosi berontak sampai Jin menangkup tubuhnya tapi Hyosi mengulingkan badannya. Hingga mereka jatuh bersamaan ke bawah.

Hyosi menghentikan gerakannya melihat dia sudah berada di atas Jin. Jin yang tengah memeluk pinggangnya dan punggungnya. Jarak wajah mereka sangat dekat. Buktinya hidung mereka saling bersentuhan. Juga, deru nafas mereka menerpa satu sama lain.

Hyosi tersentak saat Jin semakin merengkuh tubuhnya semakin erat. Sebuah lengkungan senyuman terukir di bibir Jin.

“Aku cemburu”

 

DEG

 

Hati Hyosi terkejut mendengar kata barusan yang keluar dari mulut Jin. Darahnya berdesir seketika. “Aku bisa gila” batin Hyosi.

 

CUP

 

Jin mendaratkan bibirnya ke bibir Hyosi. Selanjutnya di gerakan nya bibirnya melumat bibir plum Hyosi. Di kulumnya bibir Hyosi dengan lembut membuat Hyosi ingin membalas ciuman lembut dari Jin. Hyosi semakin terbuai dibuat ciuman lembut dan tidak menuntut dari Jin. Tangan kanan Jin menekan tengkuk Hyosi agar memperdalam ciumannya. Hyosi juga tak mau kalah di tempatkannya tangan – tangan mungilnya ke pipi Jin berniat memperdalam ciuman.

Jin perlahan memasukan lidahnya kedalam mulut Hyosi, Hyosi dengan suka rela membuka mulutnya mempersilahkan lidah basah Jin bergerak didalam mulutnya.

Decapan demi decapan keluar dari mulut mereka. Menghisap, mengulum berulang kali mereka lakukan.

Tubuh Hyosi tiba – tiba menegang saat Jin tengah menusuri pahanya. Hyosi tak mau kalah juga. Kini tangan Hyosi tergerak dari pipinya masuk ke dalam kaus Jin meraba abs – abs kecil Jin.

 

Seseorang tengah menganga melihat kejadian di hadapannya. Ryu Hyoyoung menatap kejadian di hadapannya ini dengan raut muka tak percaya. Di kerjab – kerjabkan nya matanya. Berusaha ini tidak nyata dilihatnya, tapi itu sia – sia. Hyoyoung menarik nafasnya kemudian.

“HWAYOUNG… LIHATLAH ADIKMU INI” teriakan nyaring Hyoyoung menggema di rumah ini.

Hwayoung yang baru masuk kerumah tersentak kaget mendengar teriakan nyaring saudara kembaranya. Apalagi Jin dan Hyosi yang sedang …………

 

TBC

 

Hehehe hai hehehe. Gimana ceritanya hehehe ? tidak memuaskan kah ? atau apa kah ? membosankan kah ? atau apa kah ? makin gajeh kah ? atau apa kah ? ( abaikan gais )

Muupin pandakim kalau tidak memuaskan ceritanya, pandakim sangat – sangat sibuk dengan tugas kuliah apalagi mau uas gini. Jadi ceritanya kurang maksimal ( halah bahasanya )

KAMSIA yang udah koment mumumu :3 ih pandakim senang bgt kalau ada koment hihihihi…

Oh ya.. pandakim mau nanya.. kemungkinan part selanjutnya bener – bener ada NC.. pandakim mau nanya maunya soft NC atau gimana ? pandakim takut tar penggemar kak seokjin gak terima kalau kak seokjin dibuat M E S U M banget.. tolong di kasih saran ya soft nc atau bener – bener nc.. ( INI WAJIB DI JAWAB GAIS )

Buat SLA atau school love affair mungkin itu agak di tunda sedikit. Karena ceritanya yang lumayan panjang jadi ide juga harus banyak mengingat banyak kopel di sono ‘-‘

Don’t forget for Reading,Like,Comment..

KAMSIA~~~~~~~ XD XD

( mau kenal sama pandakim polow ajah tuiter pandakim @sjanekim ) >< XD XD

About fanfictionside

just me

51 thoughts on “FF/ FOOLISH LOVE/ BTS-BANGTAN/ pt. 3

  1. ini jalan ceritanya bagus bgt…. idenya lain dripda yg lain…
    aku sih ga masalah itu soft nc atau yg bener2 nc, selama aku suka ceritanya….
    fighting author

  2. Wow..bagus sekali ><
    aku makin suka ff ini.. Ahh, Jin kalo berada di titik normal kok mesum banget ya XD
    Terserah author mau dibikin gimana, readers mah hayuk hayuk aja tinggal baca ini XD

  3. Ugh.. Nie ff makin keren ajahh.. Jin makin nunjukin kalau dia dach mlai normal… Soft nc atau bner-bner nc ngak masalah.. Yg penting ffnya makin WOW !! Oke, ditunggu next chapnya.

  4. Nexttt!! ini ff aku tungguin dari kemaren2…. terserah mau soft nc atau apa… aku suka banget sama ff ini…. Daebak! 🙂

  5. Wuaaaa,, ada rome, mkin btebaran aj bias dsni.
    Daebak part in thor.. panas”
    Jin blum normal aj uda kx gtu,, gmn kalo normal^^
    Buat part4 ny trsrah author dh mw yg soft atw gg, yg pnting mkin bgus crita ny, tp kalo bole saran, di hard in nc ny jg gpp^^

  6. Ada kemajuan Jin nya bisa Sembuhkan ? Suka pas Jin nya di titik Normalnya banyak banyakin Normalnya dong 😉

  7. jadi dewasa banget jinkooooh/?
    aduh semoga hwayoung sama hyoyoung ga ngasih tau orang tuanya/?
    soft nc aja kalau aku :3 aduh masa iya jin jadi pedopil/g
    cie yang cemburu uhuy aduh ehem/g

    ditunggu chap 4nya^^

  8. kyaaaaa…….ada barom yu bias saya #plak
    wah….jin tambah dewasa aja nih. blm 100% dewasa aja udah hot apalagi 100% tuh *pervert mode ON* soal NC sih terserah author aja mau gimana. kita readers mah cuma enjoy aja 😀

    Itu jin ama hyosi kl mau NC liat2 tempat dong. masa di rumah =____= itu kepergok eonnienya. kl kepergok eomma piye ckckckckck lanjut lg ya thor

  9. bener bener suka karakter jin disini, ga tau mau milih antara soft nc atau bener bener nc terserah kepada authornya sajalah ^^

  10. “Tadi itu apa namanya ?” dengan nada dingin
    bertanya.
    Author gua ngakak sumpah pas baca part itu, ampun deh itu si Jin ketika gak normal polosnya minta ampun eh pas normal mesum nya yg minta ampun.

    Mau soft NC ataupun real NC saya oke2 aja, soalnya cerita nya menarik.

  11. Aigooooooo seokjin gimana kalo udah normal bisa2 hyosi abis dah
    Thor jangan lebih dari kiss2 thor ku ga relaaaa “ditabok author
    Di tunggu nexcap thor

  12. Akhirnyaaa update FFnyaaaa
    Ngeri ya jin kalo lagi di titik normalnya, seharusnya bersyukur kalo lagi dititik normal (gua ini gimana-_-)
    Aduh gua lopek sama pandakim /? Eh tapi lebih lopek sama jin
    FF ini alurnya runtut, terus jarang ada typo hehe
    Buat pandakim eonni semangat untuk tugas kuliahnya. ><
    Chapter selanjutnya boleh soft nc / nc beneran, aku sih YES aja wkwk
    Ok sekian dulu commentku cieee (?)
    Ppai tunggu chap selanjutnya :]

  13. Ahh jin main sruput(?) ajaa yahh -_-
    Walopun autis tapi kalo udah urusan begitu otaknya langsung aktif(?) dehh
    Yang soft aja deh, secara jin itu masih autis dan childish jadi kliatannya supaya gak dipaksain gitu
    Oke lanjut!!!!

  14. KYA UDAH UPDATE AJA NIH NOMU NOMU KAMSAHABNIDAAAA
    ff nya bagus duh tpi jinnya gitu jadi iri sama hyoshi ><
    HARD NC THOR SEKALIAN BIAR BISA DUG DUG SER /?
    next thor fighting! :3

  15. Huaaaa 😀 Jin dititik normal Hyosi jadi deg2an, makin seru nih,untuk next chap terserah eonn aja deh mau soft atau gimanaaaa gitu yg penting tetap next, heheehe fighting 🙂

  16. waduhh!! ketahuan sma hyoyoung & hwayoung itu.. ckckck… :v

    hyo-jin lanjutkan!! -_- XD
    tpi.. siapa ya namja yg bkln d’jdhin lgi sama hyosi~ -,-‘
    neeexxxxtttt!! ^o^

  17. waduhh!! ketahuan sma hyoyoung & hwayoung itu.. ckckck… :v

    hyo-jin lanjutkan!! -_- XD
    tpi.. siapa ya namja yg bkln d’jdhin lgi sama hyosi~ -,-‘
    ..gpp thor~ ada NC ny g’mslah kok! ^-^
    neeexxxxtttt!! ^o^

  18. huAaa ><akhirnya post juga, ituu jin.. kamu ngapain nak? o.o kayanya lebih mending soft nc deh, kam jin nya lagi proses sembuhkan.. lagian dalam.titik kenormalannya kan terbatas ._.

  19. Wwaahh.. Memuaskan ceritanya thor.. Makin mesum aja nih bang seokjin,, kalau bisa sihh di part selanjutnya nggak ada NCnya ya thor.. Soalnya bisa bikin ilfeel..
    Tapi terserah author aja deehh,, kan author yg bikin.. Wkwkwkkw 😀

  20. Wahhh kerenn thor.. terserah deh mau dibikin gmna aja.. udah terlanjur cinta sama jin oppa..gak bsa ngebayangin gmna nnti pas jin udah normal..sblum normal aja kyak gtu.. ditunggu kelanjutan ff nya..

  21. Ini ceritanya bagus. Mereka dijodohin tapi cowonya autis. Aku suka. Awalnya gak niat baca ffnya tapi setelah aku baca dari part 1, dan sukaa pake banget sama ff ini. Jin please sering2 back to normal yah. Hihi pasti kalo jin udah sembuh hyosi bakalan sering2 nge fly~ hahaha

  22. ceritanya mangkin seru thor gak bosan
    sprtnya bntr lgi jin smbuh
    mmng sih jin low udh d ti2k normal msum tpi kan si hyosi yg ngajarin dluan jfi ktagihan deh si jin
    trserah thor mau d buat nc atau gak
    low bsa sih nc hahahah#yadong gw kumat
    d next thor jagan lma”

  23. Hohoho.. bacanya bikin deg degan thor 🙂
    Aku puas, ffnya tidak membosankan, & gak gaje kok.
    Kalau disuruh milih soft nc atau bener bener nc, aku pilih bener bener nc yang soft nc. Hehe 😀

  24. Omo jin berubahnya pesat banget -,,- daebak thor aku suka banget sama jalan ceritanya nextnya juseyo ^-^

  25. huwaaa~ om jin! >,<
    aduh, aku ga tega sebenernya kalo si jin dibuat jadi ganas gitu, tapi kalo mau ada nc aku lebih pilih soft nc aja, soalnya aku masih dibawah umur._. dan juga aku lebih suka liat om jin jadi cute unyu-unyu gimanaa gitu.. daripada jadi cowo nakal 🙂 jadi, soft nc aja ^-^
    tolong kabulkan permohonanku thor :3

  26. jin oppa :O oppa udah gede yaa ternyata kkk~~,
    ohmygod, aku suka jin oppa yang ganas *.* bikin yang hard(?) nc thor kkk~~
    karena ff ini aku terpesona lagi sama jin oppa~~

  27. jin.. ama tante aj mw gak?/godaan tante2 girang/
    NC! NC! NC! kok perlu wild aj NCnya… :DD /dosa ditanggung pemenang/eh?
    suka bgt am karakter jinnya… memang dah.. jgn2 ad jin beneran tuh.. asal kan jgn ada kunti,pocong, =,=” /sumveh garing/
    lanjut ya thor~

Leave a reply to 30sweet-Clouds Cancel reply