FF/ KISS ADDICT/ BTS-bangtan/pt.8

Tittle                : Kiss Addict [Chapter 8]

Author             : Honeyaa

Casts               : Lee Yoonrae, Min Yoongi, Kim Taehyung, Min Yeonmi, and others

Leght               : Multichapter

Genre              : Romance

Rating             : PG 17

 

 

 

 

 

 

***

 

 

 

 

Mencintai itu pilihan.

 

Sekarang Yeonmi mengerti arti dari ungkapan itu.

 

Pilihan untuk selalu siap terluka dan untuk selalu mengutamakan senyumnya diatasmu.

 

Namun Yeonmi tak menyangka jika rasanya akan sesakit ini. Ia pernah terluka, tentu saja. Saat umurnya lima tahun ia pernah terjatuh dari sepada mini lucu miliknya. Lututnya terluka dan mengeluarkan darah. Yeonmi juga menangis saat itu.

 

Tapi luka yang satu ini terasa berbeda, tak seperti luka di lututnya yang mengeluarkan darah. Hatinya terluka dan tak mengeluarkan darah. Namun rasa sakitnya menjalar perih hingga ia tak tahan untuk tidak menangis.

 

Waktu itu dia juga menangisㅡlebih keras dari ini malah, tapi tak berlangsung lama. Taehyung yang saat itu memang sedang menemani Yeonmi bermain langsung berlari kearahnya.

 

Ia mengobati luka di lutut Yeonmi hingga tak mengeluarkan darah lagi. Yeonmi berhenti menangis saat itu juga. Ia masih ingat dengan jelas kata-kata Taehyung,

 

“Jangan takut untuk terluka. Karena aku akan selalu ada untuk mengobatinya.”

 

Dan sekarang haruskah ia berlari pada Taehyung, memintanya untuk mengobati hatinya yang terluka?

 

Tentu saja tidak. Yeonmi tak akan sanggup melakukannya.

 

The person you love the most is mostly the one who hurts you the most.

 

And it’s true.

 

Yeonmi sudah membuktikannya. Pujaan hati dan sahabatnya sendiri telah berbalik menusuk dirinya. Ia tak tau harus bagaimana lagi.

 

Lima huruf berjuta makna. Lima huruf yang membuatnya terluka. Lima huruf yang membuat gila. Cinta.

 

Yang ia bisa lakukan sekarang hanyalah menangis sendirian di dalam toilet sekolah hingga seseorang menemukannya.

 

Siapa tau saja dia tau cara untuk menyembuhkan hatinya. Tentunya Yeonmi tak akan menolak penawaran itu.

 

Namun angan-angannya tak sesuai kenyataan. Dikira penyembuh yang datang, eh ternyata malah Yoonrae. Mereka sama-sama terkejutnya.

 

Jangan bayangkan mereka terkejut dengan mulut menganga hingga rahangya jatuh ke lantai ataupun mata mereka yang ingin melompat keluar dari tempatnya.

 

Tidak. Tidak seperti itu. Itu malah terlihat horror.

 

Masa matanya keluar? Kan gak lucu.

 

Apalagi kalau mulutnya robek, genrenya pasti bakal saya rubah jadi horror.

 

Oh, atau kalian malah membayangkan mereka terkejut dengan berteriak keras satu sama lain mengeluarkan kata-kata “Kau!” sambil saling tunjuk.

 

Itu malah tidak mungkin. Mereka tidak selebay itu nak. Jika itu terjadi mereka pasti sudah direkrut buat jadi penonton di in**x.

 

Mereka hanya terkejut sewajarnya saja. Tidak kurang tidak lebih.

 

Tidak ada kata-kata makian satu sama lain.

 

Hanya keterkejutan di dalam keheningan.

 

Yoonrae terkejut karena ia menemukan Yeonmi yang sedang menangis sendirian di toilet dan malah bukannya mengikuti pelajaran (bukankah Yoonrae juga?).

 

Sedangkan Yeonmi terkejut karena tak tau apa yang akan ia perbuat jika bertemu Yoonrae. Sepertinya ia tak akan menganggapnya sebagai teman lagi.

 

“Ada apa denganmu, Yeonmi? Apa yang terjadi?”

 

Yeonmi tak kunjung menjawabnya. Ia hanya memberikan tatapan sinis penuh kebencian pada Yoonrae. Dan yang ditatap hanya mengeluarkan ekspresi seperti ingin mengatakan aku-tidak-tau-apa-apa.

 

Ketika Yoonrae mendekatinya dan mencoba untuk menyentuhnya (tanpa tanda kutip loh ya, nanti jadi yuri dong), ia malah menepisnya dan segera berjalan keluar.

 

“Pembohong.”

 

Yoonrae masih bisa mendengar kata itu keluar dari mulut Yeonmi. Ia tak mengerti maksudnya. Terlambat jika sekarang Yoonrae ingin menanyakannya.

 

Yeonmi sudah tak terlihat lagi. Ia sudah lebih dulu keluar, tak tau pergi ke kelas atau menuju tempat lain.

 

Yoonrae hanya bisa berbagi penasaran dengan pikirannya. Ia belum pernah melihat Yeonmi seperti itu. Mengatainya pembohong dan mengeluarkan tatapan benci padanya.

 

“Apakah aku melakukan sesuatu yang salah?” tanyanya pada cerminㅡtepat pada pantulan bayangan dirinya sendiri.

 

Yoonrae tak dapat menemukan jawabannya. Ia segera membasuh muka dan berjalan keluar menuju kelas sambil tetap memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada Yeonmi.

 

 

 

 

***

 

 

 

 

Singkatnya pelajaran kali ini berakhir tanpa ada percakapan dari Yoonrae dan Yeonmi. Yoonrae merasa jika Yeonmi selalu menghindarinya.

 

Mereka yang sebelumnya sebangku kali ini tidak lagi. Yeonmi memilih untuk duduk dikursi paling depan yang memang kosong karena salah satu temannya tidak masuk hari ini.

 

Yoonrae sungguh tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada Yeonmi. Ketika bel pulang berbunyi tadi, Yoonrae sempat mencekal tangan Yeonmi.

 

Ia ingin berbicara dengannya. Menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi. Yeonmi malah memberikan tatapan tajam padanya.

 

“Lepaskan.”

 

Yoonrae menggeleng tak mau. Ia semakin mengeratkan cengkramannya.

 

“AKU BILANG LEPASKAN!”

 

Ini pertama kalinya Yeonmi membentaknya. Yoonrae mau tak mau akhirnya melepaskannya juga.

 

Yeonmi segera berlalu begitu saja tanpa meninggalkan sepatah kata pun. Yoonrae hanya bisa terdiam di tempatnya mencoba menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi.

 

Namun seberapa lama pun ia mencoba, ia tetap tak bisa menemukan jawabannya. Dengan lesu Yoonrae meninggalkan kelas untuk segera pulang ke rumah.

 

Hari ini mungkin hari yang sial bagi Yoonrae. Yeonmi yang menjauhinya dan Taehyung yang tak berhenti mengancamnya.

 

Ngomong-ngomong tentang Taehyung, ia tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi padanya andaikan mereka bertemu.

 

Setelah Yoonrae dengan berani mengabaikan ancamannya tadi, sepertinya Taehyung tak akan bermain-main lagi. Cepat atau lambat ia pasti akan segera melakukan rencananya untuk merebut Yoongi darinya.

 

Tentu saja ia tak akan membiarkan Taehyung melakukannya dengan mudah. Mulai sekarang ia akan benar-benar menjaga Yoongi semampu yang ia bisa. Yoonrae tak ingin kehilangannya.

 

Terlalu sibuk dengan pikiran-pikirannya, Yoonrae tak menyadari jika ada Yoongi yang mengikutinya. Melihat Yoonrae yang tak menyadari kehadirannya sama sekali, Yoongi mulai geram.

 

Masa orang ganteng kayak Yoongi dicuekin gitu aja? Harga diri dong.

 

Akhirnya dengan kepercayaan dirinya, ia memanggil Yoonrae berharap jika ia akan menoleh padanya.

 

“Sayaaaang..”

 

What theㅡ?

 

Hancurlah sudah harga diri Yoongi.

 

Ganteng-ganteng dicuekin, manggil sayang gak direspon pula. Maunya sih jadi romantis, tapi malah jadiㅡah, sudahlah.

 

Yoongi yang tak terima diabaikan begitu saja, akhirnya menemukan cara lain. Pastinya lebih ampuh dari sekedar kata ‘sayang’.

 

Yoongi yang emang udah mesum dari sananya, mencium sekilas pipi Yoonrae.

 

Kayaknya dia emang udah kecanduan, sehari tanpa kecupan seperti bumi tanpa bulan. Cie.

 

Yoonrae hampir saja menampar orang yang berani mencium pipinya. Tapi akhirnya ia urungkan, setelah mengetahui jika itu adalah Yoongi.

 

Mana mungkin ia tega menampar orang yang telah membuatnya merasakan cinta. Bukan cinta abal-abal, tapi cinta sebenarnya.

 

“Sunbae.. aku kira siapa,”

 

“Memang siapa lagi yang mau menciummu, huh?”

 

Yoonrae mendengus kesal mendengar jawaban Yoongi. Sedangkan Yoongi hanya bisa ber-hahahihi melihat Yoonrae seperti itu. Menggoda Yoonrae selalu menyenangkan untuk Yoongi.

 

Aduh.. dek Yoonrae, makin manis deh kalau kayak gini.

 

Begitulah pikiran Yoongi berujar.

 

Tapi jangan salah, Yoongi menjadikannya kekasih bukan karena Yoonrae mau-mau saja ia cium sana-sini. Bukan karena itu.

 

Ia menjadikannya kekasih karena Yoongi memang mencintainya. Cinta tulus, bukan modus.

 

Oksigen seperti menghilang begitu saja ketika ia berada di dekatnya. Aliran darahnya juga mengalir lebih cepat dari ujung kaki ke ujung kepala. (Kayak lagu Dewa19 ya? Jangan protes. Emang bener.)

 

Sore itu, dengan latar halte bus, mereka berdua duduk menunggu. Keheningan menemani mereka dengan kendaraan yang berlalu lalang di depannya.

 

Yoonrae masih sibuk dengan pikirannya sendiri, mungkin masih memikirkan Yeonmi. Sedangkan Yoongi, sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu.

 

“Yoonrae..”

 

Yoonrae yang merasa dipanggil menolehkan kepalanya menghadap Yoongi. Alisnya terangkat sebelah. Bagaimana tidak, wajah Yoongi tiba-tiba memerah tanpa sebab.

 

“Ada apa, sunbae?”

 

Alisnya terangkat lebih tinggi lagi ketika Yoongi menghembuskan nafasnya seperti ibu-ibu yang mau pemanasan buat senam.

 

“Ayoberkencandengankumalamini!”

 

Singkat, padat, dan nggak jelas.

 

“Ha?”

 

Satu kata dari mulut Yoonrae yang membuat Yoongi benar-benar malu.

 

Tak taukah Yoonrae jika Yoongi benar-benar gugup sekarang?

 

Tak taukah ia jika Yoongi mengutarakan dengan seluruh keberaniannya?

 

Yoongi juga manusia biasa yang bisa K.O di hadapan wanita.

 

Yoongi menghadapkan tubuhnya pada Yoonrae. Kedua tangannya memegang bahu Yoonrae, mengisyaratkannya untuk mendekat.

 

“Baiklah, aku hanya akan mengatkannya satu kali. Jadi dengarkan baik-baik..”

 

Yoonrae mengangguk patuh. Mata mereka saling bertatapan, memancarkan rasa cinta yang dimiliki satu sama lain.

 

Perlahan Yoongi mendekatkan wajahnya dengan mata tertutup. Yoonrae yang mengetahuinya melakukan hal yang sama.

 

Bibir mereka bersentuhan, saling merasakan kehangatan masing-masing. Yoongi memagutnya dengan lembut. Membuat Yoonrae terpengaruh olehnya.

 

Yoongi hanya memberikan kecupan-kecupan kecil yang terasa manis untuk mereka berdua. Yoongi melepaskan ciumannya dan menjauhkan wajahnya.

 

Kening mereka masih bersatu. Yoongi menatap wajah Yoonrae dalam. Tangannya beralih memegang kedua pipi Yoonrae,

 

“Ayo berkencan denganku malam ini. Kau mau?”

 

Seperti mengerti suasana hati mereka, angin berhembus sedikit lebih kencang menyebabkan daun-daun berguguran yang menambah kesan romantis sore ini.

 

“Tentu saja,”

 

Sebuah senyuman mengembang indah di bibir Yoongi. Oh, hatinya senang sekali. Ini kencan pertama mereka bukan? Yoongi harus membuatnya semanis mungkin.

 

Jantungnya berhenti sepersekian detik ketika Yoonrae tiba-tiba menempelkan kembali bibir mereka yang sempat mereka lepaskan.

 

Yoonrae hanya memberikannya satu ciuman singkat namun dalam, yang berhasil membuat rasa di hatinya bercampur tak karuan.

 

Ia memandangi kembali Yoonrae yang baru saja melepaskan ciumannya. Wajahnya merona merah, namun terlihat sangat manis di mata Yoongi.

 

Bibirnya kembali tersenyum. Hanya Yoonrae yang bisa membuatnya seperti ini. Tangannya tak tahan untuk tidak mencubit kedua pipi Yoonrae.

 

“Aw.. itu sakit, oppa.”

 

Yoonrae menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Ia baru saja memanggil Yoongi dengan oppa.

 

“Apa? Kau baru saja memanggilku apa? Ulangi lagi Yoonrae, aku ingin mendengarnya.”

 

Yoongi kembali mencubiti kedua pipi Yoonrae. Sedangkan Yoonrae hanya bisa mengaduh kesakitan mendapati perlakuan seperti itu dari Yoongi.

 

Klakson bus yang berbunyi menyadarkan mereka untuk segera pulang. Yoonrae segera berdiri dan merapikan bajunya.

 

“Tidak pulang?”

 

Yoongi menggeleng. Ia masih punya sesuatu untuk dikerjakan lebih dulu.

 

“Aku masih punya sesuatu untuk dikerjakan lebih dulu.”

 

Yoonrae mengangguk mengerti. Ia segera masuk ke dalam bus dan melambaikan tangan pada Yoongi sebagai tanda perpisahan.

 

“Hati-hati di jalan.”

 

Yoongi segera berdiri setelah bus yang ditumpangi Yoonrae melaju meninggalkannya di halte sendirian. Ia tak tahan untuk tidak tersenyum. Malam ini ia akan berkencan dengan Yoonrae.

 

Ia merogoh saku celananya mencari sesuatuㅡponsel. Setelah menemukannya ia segera membuka aplikasi yang pasti kalian punyaㅡtwitter.

 

Yoongi juga gak mau kalah dong. Dia kan gak gaptek. Masa ganteng-ganteng gaptek. Rugi dong, ah.

 

Suga Gapake Er @sugabukanagus

Mau kencan sama Yoonrae nih, doain ya guys:****

 

 

 

 

 

***

 

 

 

 

Yoongi sudah siap untuk berangkat. Kali ini ia kan membawa motornya untuk kencan dengan Yoonrae.

 

Kalau kencan naik bus kan gak oke.

 

Baru saja ia akan memutar kenop pintu untuk keluar rumah, Yeonmi tiba-tiba memanggilnya. Biasanya kan Yeonmi tak mau urus dengan oppa-nya.

 

“Pergi kemana, oppa? Rapi sekali.”

 

“Kencan dengan Yoonrae. Aku kan bukan kau yang cintanya tak berbalas,”

 

“Tch.”

 

Yoongi baru saja ingin melangkahkan kakinya keluar, namun terhenti ketika Yeonmi berkata sesuatu.

 

“Bagaimana jika Yoonrae mengkhianatimu?”

 

“Ia tak mungkin melakukannya.”

 

Yeonmi tersenyum meremehkan.

 

“Bagaimana jika ia hanya mempermainkanmu?”

 

“Itu tidak akan terjadi.”

 

Yeonmi menyeringai semakin lebar. Oppa-nya tidak mengetahui apa yang sudah ia lihat.

 

“Aku melihatnya berciuman dengan Taehyung.”

 

 

 

 

***

 

 

 

 

Mereka janjian pukul tujuh malam. Yoongi datang jam tujuh lewat tiga puluh menit. Jelas-jelas dia telat. Namun karena Yoonrae sabar, ia merespon permintaan maaf Yoongi dengan sebuah senyuman.

 

Kalian mau tau kenapa Yoongi bisa terlambat?

 

Yoongi terpengaruh dengan perkataan Yeonmi tentang Taehyung yang berciuman dengan Yoonrae. Akhirnya, dengan paksaan oppa-nya ia menceritakan semua yang telah ia lihat.

 

Yoongi sebenarnya ingin sekali mengabaikan semua cerita-cerita Yeonmi, tapi yang namanya manusia pasti ingin mengetahui kebenarannya. Ia bertekad untuk menanyakan semuanya pada Yoonrae.

 

“Sudah siap?”

 

Yoonrae mengangguk dan Yoongi segera melajukan motornya. Karena Yoongi kekasih yang pengertian ia menjalankan motornya dengan wajar, bukan ugal-ugaan kayak orang mau balapan.

 

Ia masih sayang nyawa dan tak ingin mati muda. Ia masih ingin melamar Yoonrae. Masih ingin menikahinya. Masih ingin punya anaㅡsudahlah. Intinya Yoongi masih punya banyak planning untuk masa depan mereka.

 

Yoonrae mengeratkan pelukannya pada punggung Yoongi ketika angin berhembus lebih kencang. Dingin menjalar di permukaan kulitnya. Ia butuh kehangatan.

 

Yoongi bisa merasakan detak jantung Yoonrae yang tak beraturan. Punggungnya terasa hangat karena pelukan Yoonrae. Ia juga bisa merasakan dua benda kenyaㅡmaaf, naluri lelaki pemirsah. (Cuma alesan itu mah. Yoongi aja yang aslinye mesum)

 

Setelah sekitar lima belas menit berkendara, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan. Sebuah restoran yang lumayan mewah namun berkesan minimalis untuk golongan menengah keatas.

 

Jangan tanya Yoongi dapet uang darimana. Gak mungkin dia ngrampok. Yoongi kan rajin menabung. Cukuplah uang sakunya buat kencan sama Yoonrae.

 

Mereka segera masuk tentunya setelah melepas perlengkapan berkendaranya. Yoongi menggenggam erat tangan Yoonrae.

 

Yoonrae terpana dengan arsitektur restoran ini. Sederhana namun membuat siapa saja akan merasa nyaman di dalamnya.

 

“Kita makan disini?”

 

“Tentu saja. Kau kira aku membawamu kesini untuk apa?”

 

Yoonrae tertawa mengetahui kebodohannya. Tidak mungkin kan jika Yoongi membawa kesini bukan untuk makan?

 

Yoongi mempersilahkan Yoonrae untuk duduk di kursi yang telah ia ambilkan. Mereka duduk di dekat jendela menikmati pemandangan kota malam hari.

 

“Kau ingin pesan apa?”

 

“Mmm.. sama denganmu saja.”

 

“Kau yakin?”

 

“Tentu saja. Terlalu banyak pilihan, aku tak bisa memutuskan mana yang terbaik.”

 

Yoongi hanya terkekeh. Ia segera memanggil salah satu pelayan untuk mencatat pesanannya. Setelah selesai pelayan itu segera pergi menuju ke dapur restoran.

 

Sembari menunggu pesanannya tiba, Yoongi mengeluarkan sesuatu yang sudah ia beli untuk Yoonrae.

 

Yoonrae melebarkanya matanya ketika sebuah kotak berwarna navy blue dengan pita kecil berwarna hitam diatasnya disodorkan tepat di depannya. Ia memandangi wajah Yoongi tak mengerti.

 

“Untukmu.”

 

“Untukku?”

 

Yoongi mengangguk pasti.

 

“Apa isinya?”

 

“Kenapa bertanya jika kau bisa mengetahui isinya sendiri?”

 

Yoonrae hanya mendengus. Yoongi memang selalu  begitu. Tangannya segera membuka perlahan tutup kotak itu. Yoongi benar-benar menepati janjinya. Yoonrae terdiam tak tau harus mengatakan apa.

 

“Kau suka?”

 

“Tentu saja, sunbae. Sebenarnya sunbae tidak perlu melakukan ini, aku bisaㅡ”

 

“Sssttt. Bukankah aku bilang aku akan menggantinya? Aku berusaha untuk menepatinya.”

 

Yoonrae tersenyum mendengarnya. Ini lebih dari cukup. Yoongi tak bercanda soal membelikannya ponsel baru. Ia benar-benar melakukannya.

 

Yoonrae segera menyimpan kembali kotak tadi ketika pelayan tiba dengan pesanan yang sudah mereka pesan.

 

Mereka makan dalam diam. Tak ada yang berbicara. Hingga Yoongi sudah selesai lebih dulu dengan makanannya, ia bertanya pada Yoonrae,

 

“Yoonrae?”

 

“Hn?” jawab Yoonrae dengan makanan yang masih memenuhi mulutnya.

 

“Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”

 

Hal pertama yang Yoonrae rasakan adalah makanannya tak bisa masuk dengan lancar ketika melewati kerongkongannya. Seperti tercekat mendengar pertanyaan Yoongi hingga membuatnya tersedak.

 

“Pelan-pelan..”

 

Yoongi langsung mengambilkan minum untuknya. Yoonrae segera meminumnya. Setelahnya, ia memandang Yoongi dengan wajah heran.

 

“Maksud sunbae?”

 

“Err.. seperti apakah ada sesuatu antara kau dengan Taehyung?”

 

 

Pertanyaan Yoongi tepat sasaran.

 

Seketika itu juga Yoonrae bungkam dengan wajah memucat, tak tau apa yang harus ia katakan.

 

 

 

 

 

ㅡTO BE CONTINUEDㅡ

 

 

 

 

 

A/N: Hei, gue balik lagi. Ada yang masih nungguin nih fanfic? Gue coba tambahin humor di chapter ini, karna pas gue liat-liat dari chapter pertama ceritanya seriuuuusss mulu. Gapapa dong ya sekali-kali? Thanks buat yang udah baca, I’m sorry if it isn’t satisfied you. Abisnya gue baru aja selesai UN nih kaka-kaka, mood lagi gampang down. Okey, daripada kepanjangan tolong komen ya kalau udah selesai baca, kalau mau aja sih. Gue gak maksa kok, hehe. Mungkin tinggal dikit lagi nih fanfic bakalan selesai ya. Soalnya gue gak suka kalau panjang-panjang. Nanti malah ngebosenin lagi. Oh ya, gue mau buat fanfic judulnya Dating Simulation. Penasaran gak nih? Hehe. Yang pasti castnya member BTS, tiap member gue bikin oneshoot ya. Ayooo, siapa dulu nih yang mau dibuat? Komen ya, nanti member yang paling banyak dipilih gue buatin duluan. Yang pasti ceritanya gak jauh-jauh dari dating dan ini FLUFF! Okay, daripada kepanjangan udah dulu ye. Yang mau info lebih lanjut bisa follow twitter gue @honeyaiyy . See you!!!!^^