FF SPECIAL BOYS EXO/part 18

Author: AlvianyHwang
CAST:
+ Nam Seo Rin
+ Kim Jong In (KAI)
+ Kim Xiu Min
+ Choi Min Ah
+ Park Chan Yeol
+ Baek Jae Ah
+ Bang Hyo Bung
+ Oh Se Hun
+ Cho Hye Rin
+ Kris Wu
+ park Joo Yi
+ Park Ri Young
+ Park Hyun Ra
+ Park Sung Tae
+ ALL EXO MEMBERS
GENRE: supranatural, life, romance,
NC

I sometimes walk and stop
I look around and our eyes meet
I quickly turn my head away
I look at my toes and
then slowly look up
My eyes that get larger
My lips that open up slightly
My heart rings in my ears
60 seconds is all I need for this
story
You came into my heart
I don’t doubt it
That you took me away
The time that wasn’t short
You’re that kind of person
A story that’s enough for me
I don’t need any reasons
You made my heart flutter and look
for you
That first time
(60sec by. Kim sunggyu)

*

Seharusnya cinta itu tidak ada
Seharusnya aku tidak pernah tahu apa itu cinta

Seharusnya pertemuan dengan mu takkan pernah terjadi
Seharusnya dari awal aku tak usah terlihat oleh mata mu.

Itu lebih baik … Bukan?

*

24 desember

jera mendongkakan kepalanya keatas langit yang berbintang. indah.
dengan salju yang menyelimuti kota seoul dan suasana malam natal yang kental terasa.
beberapa orang yang berlalu lalang menampakan muka bahagianya menyambut natal.
namun tidak untuk jera yang menganggap ini semua malam terpahit yang ia lalui. tepatnya malam natal. ia membenci natal dan semua yang berbau kehangatan dalam keluarga.
jera meneruskan langkahnya dengan hati kalut. dirapatkan mantel musim dinginnya.
jera menghentikan langkahnya ketika seperti menangkap sebuah nama tempat yg terdengar dikupingnya.
“gempa yang terjadi hanya meruntuhkan sel tahanan wanita xx sore kemarin. kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar. reruntuhan yang terjadi pada sel tahanan wanita xx menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit..”
jera hampir tidak bisa berdiri dengan benar ketika mendengar tempat hyunra berada runtuh tanpa bentuk lagi.
dengan cepat jera berbalik arah dan segera menuju halte bus menuju tempat tahanan itu, laju tubuhnya akan terus lancar menuju halte jika saja ia tidak menabrak seseorang.
untung tubuhnya masih bisa menahan bobot dan tetap berdiri meski sedikit terhuyung.
“ya! apa kau tidak bisa menggunakan matamu?” omel seseorang dengan nada ketus.
jera menatap sosok itu.
jera mengerutkan kening menatap.sosok yang ternyata namja dihadapannya itu. ia tahu siapa namja itu, begitu pun namja itu. ia seperti mengenal jera.
“jera?”
jera menoleh arah lain asal suara yeoja dari arah belakangnya.
“ah~ seorin.” ingat jera kali ini ketika melihat sosok yeoja yang kini tampak merubah penampilannya. rambut seorin yang awalnya panjang melewati bahunya kini pendek sebatas lehernya. tampak lebih manis.
“kau merubah penampilanmu?” tanya jera spontan. seorin meraba rambutnya dan seperti baru tersadar akan perubahan pada dirinya.
“ah iya. ini semua ide kai. dia bilang jika aku memotong rambutku energi negatif pada diriku akan hilang. lagi pula ini malam natal.” terang seorin tersenyum sedikit kikuk.
“mwo? i-ini bukan hanya ideku! hyerin dan sungtae juga menyarankan!” namja yg ternyata bernama kai itu protes dengan muka juga sedikit kikuk.
jera menatap keduanya dengan tersenyum. ya, senyum yang ia paksakan. ia enggan melihat kebahagian yang konyol antara kedua insan.
omong kosong, bahkan ketika ia mencintai baekhyun ia hanya mendapat pengkhianatan dari namja itu.
hingga jera mengingat tujuannya untuk menuju tempat hyunra.
namun kini ia lebih bisa bersikap tenang. ia menatap kai dan seorin yang tampak saling menyalahkan satu sama lain. namun mereka tampak bahagia.
“seorin.ah~” ucap jera pelan. seorin menatap kearah jera dengan senyuman.
“apakah kau tidak merindukan xiumin?” ucap jera lagi.
senyum seorin seketika menghilang.
“apa kau bahkan tidak memikirkan betapa xiumin merindukan mu lagi? seperti saat kau menangis atas kepergiannya.”
“YA!” kai menghentikan semua perkataan jera. jera menatap seorin.
tubuh gadis itu bergetar.seperti menahan tangis.
“aku pergi dulu.” jera tak menghiraukan apa yang terjadi pada seorin. ia berlalu begitu saja. entah mengapa, ada rasa bersalah serta kepuasaan pada dirinya. ia tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sendiri.

*

Mata hyunra tak bisa lepas dari jendela mobil, tepatnya menatap kosong langit di malam natal yang pertama kalinya terasa pahit dalam hidupnya.
Mobil yang d.o kendarai masih melaju dengan kecepatan tinggi melewati salju yg terasa dingin menusuk.
D.o melirik kearah hyunra. Tubuh gadis itu sama sekali tak terbalur pakaian atau mantel hangat seperti dirinya, hyunra masih mengenakan pakaian tahanan yang hanya seperti piyama. Itu pasti sangat dingin.
D.o menghentikan laju mobilnya seketika itu juga hyunra menoleh kearah d.o dengan pertanyaan di wajahnya.
Dengan segera d.o melepas plato tebalnya dan memakaikannya pada hyunra. Hyunra menatap d.o tanpa berkedip.
Hingga kesadarannya kembali. “ta-tapi nanti kau-”
“aku masih mengenakan sweater hangatku. Kau tampak seperti ingin membeku. Tak baik memakai pakaian terbuka di udara sedingin ini.” potong d.o kembali menstarter mesin mobilnya.
“tapi..”
“pernah mendengar kejadian seorang lelaki china yang harus mengalami amputasi di kakinya karena membeku dimusim dingin?” potong d.o sekali lagi. Hyunra tercekat mendengar ucapan d.o yang tegas dan tidak biasa.
“maka dari itu kita harus sampai ke apartemenku segera dan menghangatkan diri.”ucap d.o tanpa menatap kearah hyunra.
Hyunra mengagguk pasrah, dan itu membuat d.o tersenyum dalam kediaman mereka.

*

“ja! Kita sampai!”
D.o menatap kearah hyunra yang masih terbengong melihat apa yang ada di hadapannya.
“ya! Geotjimal!!!!” teriak hyunra tiba-tiba, d.o mengerutkan keningnya atas sikap hyunra.
“ini apartemen termahal di korea! Bahkan biaya sewanya sampai puluhan juta! Tidak mungkin kau tinggal disini!” ejek hyunra kembali keasalnya.
“mwo? Kau kira aku terlihat seperti orang miskin apa? Aku! Do kyungsoo! Lelaki terkaya di korea!” d.o menepuk dadanya dengan gaya sombongnya, seperti biasa.
“tsk. Kau bercanda? Bahkan aku kira kau hanya imigran gelap yg pura-pura menjadi guru.” hyunra menjulurkan lidahnya. D.o tertawa pasrah melihat hyunra yg masih enggan mempercayai keadaannya.
“ayo keluar.” ucap d.o seraya membuka pintu mobilnya. Hyunra menatap d.o yg sudah diluar dan berjalan terlebih dahulu kearah apartemennya. Dengan cepat takut ditinggal hyunra membuka pintu mobil dan berlari menyusul d.o seraya melihat sekitar.
Namun ketika hendak memasuki gedung apartemen yg megah langkah hyunra terhenti. D.o menatap hyunra.
“wae?” tanyanya bingung. “apa kau masih belum percaya?”
Hyunra menatap d.o dengan ragu.
“aku.. Aku malu memakai baju seperti ini.” hyunra menundukan kepala. D.o menatapnya, keadaannya saat ini memang sangat berantakan. Wajar jika ia merasa malu jika memasuki gedung mewah.
D.o menahan nafasnya, dengan perlahan ia menggegam tangan hyunra.
Hyunra terdiam, perlahan ia menatap d.o dengan mata bingungnya.
D.o berjalan tetap menggegam tangan hyunra, seolah mengajak hyunra ikut berjalan bersamanya. Entah mengapa, ada kehangatan yg tiba-tiba muncul dihati hyunra, terhadap d.o.

*

“1, 2, 3…. Kimchi!”
“ya! Tunggu!”
Chanyeol menekan tombol klik pada kamera ponselnya.
“kau gila! Aku belum siap! Mana hasilnya?” minah merebut ponsel dari genggaman tangan chanyeol dan segera mengecek jepretan namja berambut coklat itu.
“a-apa ini? ya! Bahkan wajahku saja seperti orang yang pemarah!” omel minah menatap chanyeol kesal.
“bukannya kau memang pemarah?” jawab chanyeol pura-pura polos. Dengan segera minah memukul chanyeol bertubi-tubi membuat namja itu memilih menutup mulutnya.
“akan kuhapus!”
“a-aniyooo!” dengan gerakan cepat chanyeol merebut ponselnya lagi dan menyembunyikannya dari minah.
“kau terlihat pure disini. seakan menunjukan bahwa ini adalah choi minah. Bukan yeoja yg sedang berpura-pura cantik.” ucap chanyeol entah pura-pura polos.
“YA! PARK CHANYEOL!!!!!! KAU SIAL!!!!” serangan tendangan dari minah sudah tak bisa dihindari chanyeol lagi.
“ah neo! Chanyeol! Minah!”
Minah menghentikan serangannya pada chanyeol ketika mendengar suara yang seperti tak asing baginya.
“ah! Hyerin! Hyobung! Ah~” minah menghentikan sapaannya ketika melihat seseorang yang berada dibelakang hyerin.
Yeoja yang sepertinya tak asing baginya.
“dia..”
“ah! Kau lupa? Dia suzy teman masa kecil kita yang tinggal di amerika!” hyerin mengenalkan yeoja berambut coklat dan berwajah cantik yg kini tersenyum sangat bersahabat.
Mata minah melebar.
“suzy! Kau beneran suzy? Suzy yang cantik itu?” minah menunjuk suzy.
“ya! Aku suzy! Lama tidak berjumpa denganmu choi minah.” suzy memeluk minah dengan cepat dan erat.
“dan kau, sudah punya pacar?” suzy melirik kearah chanyeol yang sedari tadi diam menatap pembicaraan para gadis itu.
“ah.” minah melirik kearah chanyeol.
Dengan segera chanyeol berdiri dari duduknya.
“aku namjachingu minah. Park chanyeol imnida.” kenal chanyeol dengan suara beratnya yang membuat suzy terbengong.
“ah. Suzy imnida.” kenal suzy sedikit terbata.
“mungkin kita bisa mencari cafe didekat sini. malam natal pasti ada yg spesial.” hyobung melirik sekitar.
semua setuju dan memutuskan mencari cafe terdekat yang bisa dijadikan tempat mereka mengobrol bersama.
hingga salju mulai turun kembali merintiki seoul.

*

mata hyunra menatap pasti keseluruh ruangan kamar d.o.
d.o hanya menyuruhnya tinggal di kamar dan menunggunya hingga namja itu menuntaskan mandinya.
hyunra memejamkan matanya, entah mengapa keadaan ini semakin membuatnya tegang.
ia seperti seorang istri yang menunggu suaminya mandi.
“AH! apa yang aku pikirkan! ya! hyunra! sadarlah!” hyunra memukul pipinya sendiri sekedar menghilangkan rasa tegangnya yang teramat.
tak lama pintu kamarnya terbuka. dan tampak penampilan d.o dengan pakaian rumahnya. kaos dan celana tidur bercorak garis biru panjang.
d.o menatap hyunra dengan kerutan kening.
“apa kau baru saja teriak tadi?” ucap d.o seraya berjalan mendekati hyunra. hyunra menegukan ludahnya. ingin menjawab tapi ia terlalu tegang untuk sekedar berbicara.
d.o meraih bantal dan guling dari kasur.
“kau tidurlah disini. biar aku tidur di sofa luar.” ucap d.o mencoba bersikap tenang. Meski ia tak bisa mengelak betapa menggodanya penampilan hyunra yg hanya terbalur kemeja kebesaran miliknya, itu terpaksa. Karena d.o tak punya pakaian yg layak hyunra kenakan.
“baiklah. Selamat tidur!” ucap d.o dan dengan cepat keluar dari kamar.
Hyunra menatap kepergian d.o dalam diam. sedari tadi ia memang tidak bisa menegukan ludahnya.
hyunra meremas dadanya yang berdegup kencang. ia tidak pernah merasakan seberdebar ini, bahkan ini pertama kalinya ia bersama satu atap dan hanya berdua dengan seorang namja.
“ah! hyunraaaa! lupakan lupakan lupakan! kau gila! kau gila!!!” hyunra menjatuhkan tubuhnya kekasur dan menutup mukanya dengan guling bercorak lilo and stich.
hyunra menatap guling yang berada dalam pelukannya.
“bahkan dia tidur menggunakan guling.” gumamnya sedikit tersenyum.
“corak macam apa ini?” hyunra memukul pelan guling itu.
“YA! kau kira lilo and stich itu corak perempuan huh?” suara d.o yang menggelegar membuat mata hyunra terbelalak. hyunra bangkit dari tidurnya dan mendapati d.o sudah berada di depannya.
“ya! se-sejak kapan kau disana?” teriak hyunra sedikit serak. ia tak menyangka dan tak bisa membayangkan d.o melihat kelakuannya tadi.
“kau kira?”
d.o berjalan mendekati hyunra.
“a-apa yg mau kau lakukan?” hyunra menutupi tubuh dan mukanya dengan guling.
d.o ikut naik keatas ranjang.
“YA! kau mau apaaaaa???!!!!” hyunra tak bisa menahan ketakutannya lagi.
“mwoya? aku hanya mau menepati janjiku. apa kau lupa?” d.o menampakan muka kesalnya.
“j-janji?” hyunra menatap d.o dengan bingung.
cup
mata hyunra terbelalak ketika merasai bibir d.o menyentuh bibirnya hangat dan lembut.
nafas hyunra tercekat, badannya tak bisa ia gerakan.
janji.
ya ia ingat janji d.o padanya.
ingin menghentikannya. tapi tubuhnya seperti menolak.
perlahan tangan d.o memeluk hyunra dengan erat, meski sedikit ada keraguan dari sentuhannya. mungkin ia takut jika hyunra menolaknya.
bibir d.o perlahan bergerak dan melumat hyunra dengan lembut.
hyunra memejamkan matanya dan mengalungkan tangannya pada leher d.o, seakan yakin dengan perasaannya saat ini.
lidah d.o mulai bermain dan mencoba mengajak lidah pendek hyunra saling berbenturan. mengabsen gigi gadis itu dan menjilat semua yang ada di bibir indah hyunra.
hasrat d.o tak bisa ia tahan lagi. tangan kekarnya mulai menyentuh dada hyunra dan meremasnya dalam gerakan lembut.
desahan hyunra terdengar, gadis itu seperti lupa. walau tanpa d.o tahu hyunra sangat menginginkan lebih dari apa yang mereka perbuat sekarang.
hingga tubuh mereka mulai saling terbaring bersamaan lumatan mereka.
merajai satu sama lain dalam dinginnya malam bersalju.

tbc